Hasil Survei GNFI x Populix: Indonesia Semakin Optimis

Hasil Survei GNFI x Populix: Indonesia Semakin Optimis
info gambar utama

Dilansir dari laman websitegoodnewsfromindonesia.id, Good News From Indonesia atau biasa disingkat dengan GNFI merupakan platform berbagi informasi positif yang independen serta membahas semua berita baik di Indonesia. GNFI memiliki sebuah kegiatan yaitu Survei Indeks Optimisme sejak tahun 2018. Pada tahun 2023 ini, GNFI bekerja sama dengan Populix telah melaksanakan survei optimisme bagi generasi muda Indonesia.

Kegiatan ini dilakukan mulai dari 10—17 Oktober 2023 dengan jumlah responden sebesar 1.289 responden. Responden yang dikumpulkan tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif (Online Survey ke panel Populix) dengan kriteria yaitu warga Negara Indonesia yang berusia 17-40 tahun.

Tujuan dilakukannya survei ini adalah untuk mengukur tingkat optimisme generasi muda terhadap masa depan Indonesia dalam berbagai aspek, sehingga diharapkan survei ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk tetap optimis serta dapat menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pemerintah, korporasi, dan lembaga masyarakat lainnya.

Indeks optimisme tersebut disusun menggunakan 5 dimensi utama seperti Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, serta Politik dan Hukum. Namun, pada tahun 2023 ini terdapat tambahan 1 dimensi lagi, yaitu Lingkungan dan Pemilu yang sedang menjadi perhatian umum masyarakat saat ini.

Kuisioner yang dilakukan pada indeks optimisme ini menggunakan skala likert 1-10 (nilai semakin besar menunjukkan sangat yakin) di mana nilai 1-2 sangat pesimis, 3-4 pesimis, 5-6 netral, 7-8 optimis, dan 9-10 adalah sangat optimis. Kemudian sebaran untuk mendapatkan hasil kuisioner dari responden ini tersebar di seluruh penjuru Indonesia

Dari hasil yang telah diterima juga menghasilkan profil responden seperti yang tertera pada Gambar 1 dimana 52% merupakan perempuan sedangkan untuk laki-laki sebesar 48%. Kemudian berdasarkan rentang usianya, diumur 24-40 tahun (Gen Y) sebesar 58% sedangkan direntang umur 17-24 tahun (Gen Z) sebesar 42%.Gambar 1. Profil Responden dari Hasil Survei oleh GNFI dan Populix

Selanjutnya adalah hasil dari Indeks Optimisme Indonesia pada tahun 2023 sebesar 7,77 dari skala 10 yang bisa dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Hasil Indeks Optimisme Indonesia pada Tahun 2023

Secara umum hasil tersebut cukup tinggi pada indeks Pendidikan dan Kebudayaan, sementara hasil terendah jatuh pada indeks Politik dan Hukum. Maka bisa kita dapatkan bahwa masyarakat kita cukup optimisme, antusias dan growing terutama pada indeks Pendidikan dan Kebudayaan serta Kebutuhan Dasar.

Kemudian bisa kita lihat pada Gambar 3, dari perbandingan indeks optimisme Indonesia dari tahun 2021 hingga 2023 ini sedikit mengalami peningkatan. Itu jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya yang berada di angka 7,2 yang diiringi dengan dimensi pembentuknya. Hanya saja dimensi Politik dan Hukum ini yang cenderung terlihat turun dibandingkan dengan tahun 2021.

Gambar 3. Hasil Indeks Optimisme Indonesia dari Tahun ke Tahun

Dari hasil tersebut juga didapatkan bahwa perempuan lebih optimis pada aspek Pendidikan dan Kebudayaan serta Kehidupan Sosial. Sementara jika berujuk dari rentang usia. Gen Z memiliki rasa optimisme pada aspek Ekonomi dan Kesehatan serta Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara Gen Millenial cenderung lebih optimis pada aspek Kebutuhan Dasar.

Jika kita merujuk kembali pada sebaran wilayah responden, maka didapatkan hasil di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampapua) memiliki tingkat optimisme yang lebih rendah daripada wilayah lainnya terutama pada aspek Ekonomi dan Kesehatan serta Kehidupan Sosial.

Hasil-hasil tersebut jika dibedah lebih dalam dari berbagai aspek yang diujikan, maka hasil responden dari aspek Kebutuhan Dasar sebesar 8,38 dimana cenderung lebih optimis dalam memenuhi kebutuhan baik itu sandang, papa, dan kebutuhan gizi pada pasangan dan anak daripada diri sendiri.

Kemudian aspek Ekonomi dan Kesehatan menghasilkan indeks optimisme sebesar 8,31 dimana responden lebih optimis untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang baik. Walaupun nilai indeks optimisme cenderung besar dan memiliki hasil yang baik, namun dalam dunia kerja mahasiswa dan masyarakat yang belum bekerja memiliki tingkat optimisme yang rendah.

Aspek Pendidikan dan Kebudayaan juga menghasilkan nilai yang cenderung optimis diatas 8,00 yaitu sebesar 8,55. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa skor indeks tertinggi adalah “kuliner Indonesia bisa diterima dunia”. Sementara yang terendah yaitu “mampu berkontribusi pada pengembangan IPTEK”. Selanjutnya aspek Kehidupan Sosial memiliki point 7,87 di mana responden lebih pesimis pada unsur “etika bermedia sosial akan semakin baik”.

Namun skor indeks tertingginya adalah “memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang”. Terakhir adalah aspek Politik dan Hukum dengan nilai point 5,72 yang terendah dari keempat aspek sebelumnya. Hasil tersebut sejalan dengan responden yang masih pesimis dengan unsur “berkurangnya korupsi dimasa depan”.

Aspek tambahan lainnya yaitu Lingkungan berkaitan dengan pencegahan kerusakan lingkungan dapat dicegah dimasa depan cenderung optimis dengan nilai sebesar 7,23. Sedangkan aspek Pemilu memiliki point 7,00 dengan unsur tertinggi adalah “memili kesempatan yang sama untuk berpartisipasi”. Sementara yang terendah adalah “kinerja penyelenggara Pemilu”

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan tersebut permasalahan utama menurut responden adalah KKN yang masih terjadi diberbagai sektor tertinggi hingga terendah. Kemudian permasalahan ekonomi dan yang terakhir adalah permasalahan hukum.

Oleh karena itu, hasil tersebut dapat menjadi bahan perhatian, diskusi, dan rujukan bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia kedepannya untuk bisa berbenah lebih baik lagi. Menurut penulis dengan adanya kolaborasi yang baik antara kedua hal tersebut dapat menjadikan Indonesia menjadi lebih baik lagi dari segala aspek yang ada.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini