Melihat Proyek Bendungan Jragung di Jateng yang Telan Dana Rp23 Triliun

Melihat Proyek Bendungan Jragung di Jateng yang Telan Dana Rp23 Triliun
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI terus mengebut penyelesaian pembangunan 61 bendungan hingga 2024. Salah satu proyek yang tengah digarap, yaitu Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Pembangunan Bendungan Jragung dimulai pada 2020 dan ditargetkan rampung tahun depan. Biaya proyek ini ditaksir mencapai Rp23 miliar dan terdiri dari tiga paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp806,3 miliar. Paket II digarap oleh PT Wijaya Karya dan PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp758 miliar. Sementara itu, PT Brantas Abipraya bersama PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) mengerjakan Paket II senilai Rp735,9 miliar.

Bendungan Jragung diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta meter kubik (m3). Saat beroperasi nanti, bendungan ini akan menjadi sumber air baku bagi tiga wilayah di Jateng, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak.

Bendungan Ameroro Mulai Impounding, Akan Jadi Sumber Irigasi hingga PLTM di Konawe

Menurut keterangan Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Semarang akan menerima air baku dari Bendungan Jragung sebesar 500 liter per detik, sedangkan Grobogan 250 liter/detik, dan Demak 250 liter/detik.

Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi. Air bendungan juga akan dialiri ke irigasi Jragung seluas 4.528 hektare di Demak. Bendungan Jragung juga bakal menyuplai air ke daerah irigasi di Kabupaten Semarang seluas 4.528 hektare yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga makro hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 kilowatt (KW).

“Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, dengan adanya bendungan ini dapat bertambah menjadi 2 sampai 3 kali tanam,” ujar Toha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Telan Biaya Rp1,9 triliun, Begini Perkembangan Proyek Bendungan Manikin Kupang

Kemudian, Bendungan Jragung, kata Toha, mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.000 hektare kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik. Dengan begitu, bendungan ini diperkirakan dapat mereduksi 45 persen banjir di Semarang.

Di samping infrastruktur, Brantas Abipraya juga menjadikan kawasan Bendungan Jragung sebagai tempat hijau yang asri. Di sekitar jalan masuk bendungan, terdapat spot botanical garden. Toha bilang, komunitas dan warga sekitar akan dilibatkan untuk menanam pohon buah di area tersebut, sehingga warga bisa mendapatkan manfaat lain dari keberadaan Bendungan Jragung.

“Kami optimis Brantas Abipraya dapat menuntaskan pembangunan Bendungan Jragung ini di tahun 2024 dengan kualitas mutu yang unggul agar manfaatnya dapat lekas dirasakan masyarakat Semarang dan sekitarnya,” pungkas Toha.

Bendungan Lau Simeme, Pemasok Air Baku untuk Medan dan Deli Serdang yang Rampung di 2024

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini