Menyambut Natal dengan Menilik 8 Tradisi Unik yang Ada di Indonesia

Menyambut Natal dengan Menilik 8 Tradisi Unik yang Ada di Indonesia
info gambar utama

Perayaan Natal 2023 yang jatuh pada hari Senin (25/12/2023) ditetapkan juga sebagai hari libur nasional. Hari itu menjadi momentum penting bagi umat Kristiani. Sebab, bukan hanya sekedar misa di gereja, bertukar hadiah, menghias pohon natal, mendekorasi rumah dengan cantik, menyiapkan kue kering, hingga berbagi makanan dengan keluarga. Mereka juga memperingati kasih dan berkat Tuhan yang luar biasa dalam kehidupan umat manusia serta rasa syukur atas Yesus Kristus menyelamatkan manusia dari kebinasaan.

Berbicara mengenai momen gembira suka cita Natal, tentunya disetiap masing masing daerah memiliki tradisi yang unik, syarat akan makna, serta dilakukan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang. Selain itu, perayaan tersebut kental sekali dengan budaya setempat.

Indonesia negara yang kaya akan budaya dan tradisinya serta mempunyai perayaan unik Natal. Lantas, apa saja?

1. Meriam Bambu (Flores)

Ketika memasuki bulan Desember di Nusa Tenggara Timur, biasanya umat Kristiani di sana menyiapkan berbagai tradisi untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus, salah satunya meriam bambu dalam menyambut Natal. Tradisi ini dilakukan selama empat minggu berturut turut hingga ada yang membunyikannya sampai tahun baru tiba.

Sudah ada sejak tahun 1980-an tradisi Natal ini meriah di Flores, dari anak-anak hingga orang tua beramai-ramai membunyikan meriam bambu dan terdengar menggelegar. Jika di masa dulu meriam bambu digunakan sebagai kabar ada seseorang yang meninggal, tetapi seiring perkembangan dari waktu ke waktu, meriam bambu tersebut digunakan sebagai tradisi menyambut Natal.

2. Rabo-Rabo (Jakarta)

Tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini yakni Rabo-Rabo, memiliki arti berkeliling dan mengunjungi rumah sanak saudara dengan menyanyikan lagu keroncong. Pada puncaknya dilakukan tradisi dengan menggambar wajah menggunakan bedak putih yang menyimbolkan pengampunan dosa juga menyambut tahun baru dalam keadaan suci.

3. Marbinda (Sumatera Utara)

Menjadi simbol kebersamaan gotong royong tradisi Marbinda yang dilakukan oleh suku Batak Toba ketika menjelang Natal tiba dengan menyembelih hewan. Sistemnya dengan cara mengajak warga dan mengumpulkan uang membeli hewan, lalu nantinya hewan hasil sembelih dibagikan kepada warga.

4. Lovely December (Toraja)

Representasi rasa syukur menyambut Natal dan tahun baru, pemerintah Toraja dalam kegiatan tahunannya selalu menggelar Festival Budaya dan Parawisata Lovely December. Dalam festival ini sangat beragam mulai dari lomba kerajinan tradisional, pusat kuliner, dan kerajinan daerah.

Perayaan puncaknya adalah menyalakan kembang api dan prosesi Lettoan, yaitu mengarak babi dengan tiga simbol yang mewakili kehidupan manusia, yakni bunga, matahari, dan Saritatolamban berupa tangga. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 26 Desember.

5. Kunci Taon (Sulawesi Utara)

Tradisi Kunci Taon yang berarti penguncian tahun menjadi tradisi warga di Manado menjelang Natal. Perayaan ini dilakukan dari awal bulan Desember hingga akhir tahun. Nantinya, akan ada pawai mengelilingi kota dengan memakai kostum yang menarik. Mereka juga melakukan ziarah ke makam kerabat serta saudara.

6. Baparen (Papua)

Dilakukan setelah misa Nata selesai, tradisi yang dikenal dengan membakar batu ini umat Kristiani di Papua biasanya melaksanakan kegiatan memasak bersama dengan menggunakan batu yang dibakar. Batu terlebih dahulu diletakan di tanah yang sudah digali dan dilapisi daun pisang. Kemudian, daging babi dimasukan dan ditutup kembali memakai daun pisang dan batu panas di atasnya.

7. Van Vare (Larantuka)

Dengan menyanyikan lagu lagu Natal, paduan suara, serta pertunjukan orkes musik, tradisi Van Vare mempunyai tujuan supaya manusia ingat untuk hidup dijalan yang benar. Hadirnya Sinterklas dalam perayaan tersebut membagikan hadiah kepada anak-anak menambah kegembiraan.

8. Ngejot dan Penjor (Bali)

Uniknya perayaan di Bali menjunjung toleransi yang tinggi. Umat Kristiani di sana berbagi dengan membuat sajian makanan yang disesuaikan dengan agama masing masing. Lalu, setiap orang akan memasang ornamen janur tinggi melengkung di rumah mereka sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan.

Sumber Referensi:

  • 6 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia yang Penuh Makna. (2023, November Rabu). Retrieved from Kemenparekraf.go.id: https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/6-tradisi-perayaan-natal-di-indonesia-yang-penuh-makna
  • Halida, C. (2022, November 13). 11 Tradisi Natal di Indonesia yang Unik dan Beragam. Retrieved from ruparupa.com: https://www.ruparupa.com/blog/tradisi-natal-unik/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

R
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini