Pendidikan Berkeadilan: Mewujudkan Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas

Pendidikan Berkeadilan: Mewujudkan Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas
info gambar utama

Salah satu komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan adalah pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang dalam halnya memastikan kehidupan yang utuh dan produktif bagi semua orang tanpa terkecuali.

Memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup untuk semua juga menjadi salah satu tujuan SDGs atau The United Nations Sustainable Development Goals. Tujuan SDGs berkaitan dengan pendidikan ada di poin 4 (empat) yaitu “Quality Education”. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan menjadi komponen penting dan menjadi krusial dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang mumpuni untuk membangun negeri.

Pendidikan inklusif sendiri diartikan sebagai sebuah proses untuk merespon dan menangani keragaman kebutuhan semua peserta didik melalui peningkatan partisipasi dalam pembelajaran, budaya, dan masyarakat serta mengurangi pengucilan di dalam dan dari pendidikan.

Dalam kata lain, pendidikan inklusi ini dipahami sebagai sebuah pendekatan pendidikan yang merealisasikan konsep pendidikan inklusif yang menghargai proses dan respon terhadap keragaman kebutuhan. (The Salamanca Statement and Framework for Action on Special Needs Education, 1994)

Di sisi lain, UNESCO memaparkan SDG poin 4 (empat) yang berfokus pada kualitas pendidikan memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup untuk semua yang memiliki target pada tahun 2030 dideskripsikan seperti berikut ini:

  • Memastikan bahwa semua anak perempuan dan lak-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang gratis, adil, dan berkualitas yang mengarah pada hasil pembelajaran yang relevan dan aktif.
  • Memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap pengembangan anak usia dini yang berkualitas, pengasuhan dan pendidikan pra-sekolah dasar sehingga memiliki persiapan dalam mengikuti pendidikan dasar.
  • Memastikan akses yang setara bagi semua perempuan dan laki-laki terhadap pendidikan teknik, kejuruan, dan pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas termasuk universitas.
  • Pendidikan yang berkualitas adalah hak semua orang, tanpa memandang gender, kondisi sosial, atau latar belakang

Untuk mewujudkan hal ini, perlu dilakukan upaya-upaya berikut:

  • Meningkatkan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan. Dengan demikian, mereka dapat mendapatkan pekerjaan yang layak dan berwirausaha.
  • Menghapuskan kesenjangan gender dalam pendidikan dan memastikan akses setara ke semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi mereka yang rentan, termasuk penyandang disabilitas, masyarakat adat, dan anak-anak lainnya yang berada dalam situasi rentan.
  • Memastikan bahwa semua anak muda dan sebagian besar orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mencapai kemampuan literasi dan numerasi.
  • Mengajarkan semua peserta didik tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan, termasuk cara hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, perdamaian dan anti-kekerasan, kewarganegaraan global, serta keragaman budaya dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan.
  • Membangun dan memperbaiki fasilitas pendidikan yang aman dan nyaman untuk semua, termasuk anak-anak, penyandang disabilitas, dan perempuan.
  • Meningkatkan jumlah beasiswa yang tersedia bagi negara berkembang, sehingga lebih banyak orang dari negara-negara tersebut dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
  • Menambah jumlah guru yang berkualitas di negara-negara berkembang, termasuk melalui kerja sama internasional untuk pelatihan guru.

Upaya-upaya tersebut penting dilakukan untuk memastikan bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas merupakan kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Di samping itu, pendidikan pendidikan berkeadilan yang Inklusif dan berkualitas juga tidak terlepas dari peran tenaga pendidik. Tenaga pendidik menjadi salah satu kunci keberhasilan pendidikan inklusif. Dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang tepat, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi semua siswa.

Tenaga pendidik perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai kebutuhan siswa khususnya siswa yang berkebutuhan khusus. Mereka juga perlu memiliki keterampilan untuk mengajar siswa berkebutuhan khusus, termasuk keterampilan adaptif, kolaboratif, dan kepemimpinan.

Di samping itu, pelatihan yang berkelanjutan dan dukungan profesional penting untuk membantu tenaga pendidik mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengajar siswa berkebutuhan khusus. Kurikulum yang inklusif juga menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa.

Kurikulum harus mencakup bahan pembelajaran yang dapat diakses oleh semua siswa, metode pengajaran yang disesuaikan, dan pendekatan diferensiasi. Kurikulum juga harus mencakup pemahaman tentang keberagaman, menghormati perbedaan, dan mempromosikan nilai-nilai inklusif.

Selain pemerintah dan juga tenaga pendidik, peran orang tua juga memiliki peranan penting dalam pendidikan inklusif. Hal ini karena orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan pendidikan, mendapatkan informasi yang relevan, dan berpartisipasi dalam mendukung perkembangan anak mereka.

Diikuti oleh masyarakat yang juga harus mendukung pendidikan inklusif dengan menciptakan lingkungan yang inklusif, menghilangkan stigma dan diskriminasi, serta mengadvokasi hak-hak siswa yang berkebutuhan khusus.

Pada akhirnya, konsep kesetaraan, inklusi, dan kualitas pendidikan berkaitan erat dengan pengkajian ulang cara-cara yang seharusnya dilakukan untuk anak-anak rentan yang pendidikannya terhambat. Perlu dipertimbangkan lebih lanjut bahwa meskipun “inclusive, equitable, and quality education” tidak mungkin seragam, tetapi tetap perlu diimplementasikan sesuai dengan konteks sosial masing-masing negara.

Sehingga di dalam pengimplementasiannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara yang beragam, khususnya Indonesia.

Referensi:

  • Kompasiana.com. (2023, June 17). Pentingnya Pendidikan Inklusif bagi Masa Depan yang Berkeadilan. KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/ayuwulandari9763/648dda8a4d498a4a083aa472/pentingnya-pendidikan-inklusif-bagi-masa-depan-yang-berkeadilan
  • Kusumastuti, D. (n.d.). THE DESCRIPTION OF INCLUSIVE EDUCATION IN INDONESIA. Retrieved December 1, 2023, from https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30365/2/Dra.%20Nuraini%20Kusumastuti%20-%20THE%20DESCRIPTION%20OF%20INCLUSIVE%20EDUCATION%20IN%20INDONESIA.pdf
  • The World Bank. (2021, October 19). Realizing schools that unlock the potentials of Indonesian children with disabilities. World Bank. https://www.worldbank.org/en/news/feature/2021/10/19/realizing-schools-that-unlock-the-potentials-of-indonesian-children-with-disabilities
  • Tonegawa, Y. (2022). Education in SDGs: What is Inclusive and Equitable Quality Education? Sustainable Development Goals Series, 55–70. https://doi.org/10.1007/978-981-19-4859-6_4
  • United Nations. (n.d.). Goal 4: Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all — SDG Indicators. Unstats.un.org. https://unstats.un.org/sdgs/report/2017/goal-04/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini