Mengatasi Keraguan Suara Generasi Muda yang Berharga Dalam Pemilu 2024

Mengatasi Keraguan Suara Generasi Muda yang Berharga Dalam Pemilu 2024
info gambar utama

Pemilu 2024 di Indonesia didominasi oleh pemilih dari kalangan generasi muda. Sekitar 107 juta atau 52% pemilih berasal dari generasi millennial dan generasi Z. Untuk mengukur optimisme generasi muda terhadap masa depan Indonesia, Good News Form Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Survei Populix melakukan survei yang mengukur lima aspek: kebutuhan dasar, ekonomi & kesehatan, pendidikan & kebudayaan, kehidupan sosial, politik & hukum. Tahun ini ada dua aspek khusus yang dibawakan, yaitu lingkungan dan pemilu karena banyak mendapat sorotan masyarakat pada tahun 2023.

Survei tersebut melibatkan 1.289 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa indeks optimisme generasi muda berada pada angka 7,7 dari skala 10. Indeks tertinggi terletak pada pendidikan & kebudayaan (8,55), sementara politik dan hukum menunjukkan indeks terendah (5,72). Artinya, generasi muda pesimis terhadap aspek politik dan hukum di Indonesia.

Meskipun demikian, terdapat optimisme dalam aspek pemilu (7,00) karena generasi muda percaya, mereka memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemilu. Mereka merasa suaranya dalam pemilu ini sangat berharga. Meskipun hasil menunjukkan indeks optimisme generasi muda terhadap kinerja pemilu cukup pesimis, yakni terletak pada angka 6,69 skala 10.

Baca juga: Tenaga Kerja Industri Alami Peningkatan Pada Tahun 2023

Pada aspek politik generasi muda merasa pesimis, sedangkan pada aspek pemilu merasa optimis. Di sisi lain, ada keraguan dalam memilih kandidat yang tepat. Sebelum terlambat, Kawan sebagai generasi muda dapat mengatasi keraguan tersebut. Pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024 sehingga masih ada waktu mengatasi keraguan.

Justru keraguan menunjukkan rasa perhatian Kawan terhada isu politik ini. Sayang sekali apabila menyikapi isu politik termasuk pilpres secara apatis, karena banyak peran kebijakan dari politik yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Terutama berada di negara demokrasi ini, sangat penting untuk memanfaatkan suara yang dimiliki.

Lantas bagaimana menentukan pilihan untuk mengatasi keraguan memilih kandidat pemimpin?

Bersikap Netral dan Objektif

Tidak berpikir terlalu positif terhadap satu pihak ataupun berpikir terlalu negatif terhadap satu pihak. Setiap capres-cawapres memiliki prestasi dan kontroversinya masing-masing. Melalui bersikap netral dan objektif, Kawan perlu melihat berbagai fakta terkait ketiga capres-cawapres yang berkaitan dengan kemampuan memimpin dan karir politiknya. Misalnya rekam jejak yang meliputi prestasi, kontroversi, latar belakang, partai di baliknya, dan lain-lain.

Mengenal kandidat saja tidak cukup. Perhatian terhadap partai juga diperlukan karena partai politik memiliki kekuasaan yang kerap mempengaruhi suara DPR, mengganti anggota parlemen di tengah masa jabatan, membiayai kampanye pemilu, dan menentukan calon kandidat.

Fasilitas yang diberikan kepada masyarakat untuk meyakinkan pilihan, salah satunya dengan diselenggarakan debat capres-cawapres. Dari debat tersebut masyarakat bisa lebih mengenal calon pemimpinnya, baik dari sikap, penampilan, pembawaan, kemampuan komunikasi, dan pesan yang disampaikan. Namun debat tersebut tidak bisa menjadi acuan tunggal dalam menentukan pilihan, karena masih banyak aspek yang perlu diperhatikan.

Melalui sikap netral dan objektif, alasan memilih menjadi rasional. Bukan karena semata-mata hasutan dari teman, keluarga, kolega, atau bahkan netizen. Bukan pula memilih karena alasan yang kurang jelas atau pesonal dari capres-cawapres saja.

Baca juga: Optimisme Generasi Muda: Menyambut Pemilu 2024, Indeks Optimisme dalam Politik Menurun?

Cari Informasi dari Media Netral dan Terpercaya

Banyak informasi dari media berpotensi menjadi bentuk provokasi. Ada yang saling menjatuhkan, ada pula yang terlalu mengunggulkan salah satu kandidat. Belum lagi banyaknya buzzer yang sangat berpotensi menggiring opini.

Memiliki pemikiran netral dan objektif bisa didukung dengan mencari sumber informasi dari media yang netral juga. Sumber informasi yang terpercaya membantu Kawan dalam menentukan pilihan. Isu yang penting dan berpotensi memanas ini kerap membuat media memihak salah satu kandidat tanpa masyarakat sadari.

Kini terdapat gerakan independen bernama Bijak Memilih yang memberi segala informasi terkait pemilu 2024 kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Bijak Memilih menyampaikan informasi berdasarkan riset yang terbukti kebenarannya, sehingga dapat dikatakan sebagai sumber informasi netral. Bijak Memilih juga tidak terafiliasi dengan kandidat maupun partai manapun.

Dalam laman dan instagramnya, Bijak Memilih menyampaikan tiga poin utama: (1) isu strategis, (2) partai pemilu nasional, dan (3) informasi terkait ketiga kandidat capres-cawapres. Namun, Bijak Memilih tidak cukup sebagai sumber informasi tunggal. Kawan bisa menggali informasi-informasi dari sumber lain yang terpercaya untuk semakin menguatkan pilihan.

Baca juga: Pemilu Semakin Dekat, Lihat Jadwal dan Tata Cara Pencoblosannya!

Pilih Partai dan Pemimpin yang Mendukung Isu Atau Tujuan Kawan

Berkaitan dengan 3 hal yang perlu diperhatikan yakni isu, partai, dan kandidat. Ketiganya saling berkaitan sehingga memberi dampak pada pilihan masyarakat. Memilih partai dan kandidat dengan perhatian atau tujuan sama terhadap isu yang Kawan perhatikan sangatlah penting. Setidaknya memilih kandidat atau partai yang kebijakannya memberi kemudahan terhadap masyarakat.

Langkah ini terbilang efektif karena sekali lagi, anak muda meyakini bahwa suaranya berharga. Maka apabila semakin banyak masyarakat yang meyakini suatu isu penting dan kandidat pilihan maupun partai memperhatikan isu tersebut. Artinya ada potensi isu tersebut bisa teratasi.

Menentukan pilihan pemimpin negara memang perlu melakukan analisis yang baik supaya suara Kawan tidak terbuang sia-sia. Keraguan bisa diimbangi rasa ingin tahu dengan perspektif yang objektif. Bahkan apabila keraguan tersebut terus berlanjut, Kawan bisa menentukan pilihan terhadap kandidat yang setidaknya tidak berpotensi terlalu merugikan masyarakat.

Apapun hasil untuk pemilu 2024 mendatang, semoga Indonesia bisa menjadi negara yang semakin berkembang dan tanpa henti membawa kabar baik.

Sumber referensi:

  • https://www.bijakmemilih.id/blog/partai-politik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini