8 Kuliner Khas Provinsi Lampung, Ada Mie Kodon yang Jadi Primadona

8 Kuliner Khas Provinsi Lampung, Ada Mie Kodon yang Jadi Primadona
info gambar utama

Kekayaan alam Provinsi Lampung sudah begitu terkenal. Provinsi yang sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah dan pegunungan ini telah menghasilkan berbagai jenis hasil bumi, misalnya lada dan kopi. Kedua jenis tanaman itu dapat tumbuh subur dan menjadi komoditas andalan Provinsi Lampung. Sejak ratusan abad yang lalu, kedua jenis hasil bumi tersebut menjadi rebutan kerajaan-kerajaan Nusantara dan bangsa-bangsa Eropa.

Dengan memiliki beragam hasil bumi layaklah kiranya bila Provinsi Lampung memiliki beragam makanan khas yang menggugah selera. Sebagian dari makanan-makanan tersebut menjadi sajian dalam berbagai acara adat. Tidak sedikit pula yang menjadi sajian menu keseharian masyarakat Lampung. Di sisi lain, adanya suku bangsa pendatang membuat kuliner Provinsi Lampung semakin beragam. Inilah beberapa makanan khas Provinsi Lampung yang layak untuk dinikmati.

Mie Kodon Khas Lampung

Mie Kodon merupakan makanan khas Provinsi Lampung. Ada yang menyebut mie kodon sebagai mie jawa karena resep, bentuk, dan penyajiannya hampir sama. Meskipun begitu mie kodon memiliki tekstur yang lebih lembut. Kuahnya terbuat dari kaldu ayam yang dipadu dengan bumbu-bumbu asli Lampung.

Cita rasanya semakin mantap dengan taburan daging dan bawang goreng di atasnya. Ada pula yang menaburkan udang kecil-kecil (ebi) di atasnya. Ciri khas inilah yang tidak dijumpai pada mie-mie daerah lainnya.

Cita rasa mie yang gurih menjadikan mie kodon begitu menggoda untuk dinikmati dengan kerupuk dan segelas minuman dingin.

Gulai Balak

Gulai balak merupakan masakan khas Lampung yang kaya rempah-rempah. Bahan dasarnya berasal dari daging sapi atau kambing. Gulai ini menggunakan bumbu rempah-rempah alami Provinsi Lampung, seperti: jahe, pekak, pala, kunyit, lengkuas, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kapulaga, dan cengkih. Bumbu-bumbu tersebut juga digunakan untuk membuat kuah gulai yang terbuat dari air santan.

Rasa gulai yang nikmat mulai tercium saat masih dalam proses pemasakan. Aroma khas rempah-rempah Lampung menjadi ciri khas gulai balak yang membedakan dengan masakan gulai lainnya. Potongan dagingnya yang tidak terlalu besar sungguh pas di rongga mulut. Rasa kuahnya begitu meresap ke dalam tekstur daging yang empuk. Nasi putih yang mengepul seporsi gulai balak yang terasa menggoyang lidah.

Seriut, Sambal Khas Tulang Bawang

Sambal seruit adalah sambal terasi yang dicampur dengan potongan ikan bakar atau goreng, nanas, mangga muda, dan durian. Bumbu yang digunakan tidak jauh berbeda dengan bumbu sambal terasi pada umumnya. Ada terasi, cabai merah, serta sedikit garam dan gula.

Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu dan dihaluskan dalam cobek. Rasa sambal tercipta dari perpaduan terasi dengan buah-buahan yang dicampurkannya. Rasa pedas dari sambal, asam dari mangga, manis dari nanas dan harum dari durian membuat sambal ini begitu dahsyat dan menyegarkan.

Dalam penyajiannya, sambal seruit biasa ditemani aneka lalapan, seperti: potongan terung, petai, timun, kol, kemangi, tomat, pepaya muda, dan jagung muda. Selain itu, juga biasa disajikan olahan aneka ikan air tawar, seperti ikan belida, ikan baung, atau ikan lais, baik digoreng, dibakar, atau dipepes. Sambal seruit ini sangat pas disantap bersama nasi hangat.

Pepes Belida

Sesuai namanya, pepes ikan belida berbahan dasar ikan belida segar. Sebagai bumbunya digunakan cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan garam. Cara membuatnya seperti membuat pepes pada umumnya. Hal yang membedakan dengan pepes daerah lainnya yaitu digunakannya tempoyak dalam racikan bumbunya. Inilah yang membuat pepes ikan belida memiliki aroma dan cita rasa yang sungguh berbeda. Pepes belida sangat pas dinikmati dengan nasi putih yang masih panas mengepul.

Acar Tulang Bawang

Berbeda dengan jenis acar lainnya, acar tulang bawang berbahan dasar ikan. Jenis ikan yang digunakan yaitu ikan tenggiri yang dibakar, lalu disuwir-suwir. Bahan lainnya yaitu mangga mengkal, tomat, paprika, dan air. Bumbu yang digunakan untuk membuat acar ini sama seperti membuat acar pada umumnya. Bumbu-bumbu yang diperlukan, antara lain cabai merah, bawang merah, kacang tanah goreng, sedikit terasi, gula, dan garam.

Minuman Akar Lada

Sesuai namanya minuman ini berasal dari akar lada. Masyarakat setempat menyebutnya minuman akar lades. Jenis minuman ini termasuk baru karena belum lama diperkenalkan. Bahannya berasal dari akar lada dengan campuran gula. Rasanya panas, pedas, dan menyegarkan tubuh seperti wedang jahe.

Namun, aroma dan rasanya tidak terlalu menyengat. Minuman ini sangat cocok dikonsumsi oleh mereka yang tubuhnya lelah dan kurang bergairah. Tubuh pun akan terasa segar dan bugar kembali sesuai meminum secangkir akar lada hangat.

Pindang Patin

Pindang patin menjadi salah satu masakan khas Melayu yang digemari masyarakat Lampung. Pindang menjadi menu utama yang sering disajikan, baik oleh ibu-ibu atau dalam menu rumah makan khas Lampung. Pindang khas Lampung memiliki cita rasa yang berbeda. Rasanya lebih gurih, pedas, dan lebih asam. Masyarakat setempat ada yang menyebut sebagai pindang asam pedas.

Pindang patin menjadi salah satu jenis pindang yang digemari masyarakat Lampung. Sesuai namanya, pindang patin diolah dari ikan patin yang merupakan jenis ikan air tawar. Ikan patin banyak dijumpai di sungai-sungai Provinsi Lampung. Bumbu-bumbu untuk membuatnya sama dengan membuat pindang lainnya. Yang membedakan adanya tambahan nanas yang membuat masakan berasa asam dan segar.

Kopi Lampung

Siapa tidak kenal dengan kopi Lampung? Kopi Lampung sudah terkenal sejak zaman dahulu. Orang-orang Eropa jauh-jauh datang hanya untuk menguasai perniagaan kopi Lampung. Bukti sejarah masa lalu tersebut sampai sekarang masih dapat ditelusuri.

Sebagian besar perkebunan kopi Lampung adalah peninggalan zaman kolonial Belanda. Kekhasan kopi Lampung tidak lepas dari kondisi tanahnya yang sangat cocok.

Kopi adalah minuman wajib bagi sebagian besar warga Provinsi Lampung. Setiap pagi dan petang masyarakat Provinsi Lampung tidak bisa lepas dari secangkir kopi kental. Aroma dan kehangatan kopi Lampung mampu menggugah energi dalam tubuh.

Serbuk kopi Lampung ini diolah dari biji kopi murni yang diambil dari kebun-kebun setempat. Pengolahannya masih tradisional, tetapi mampu menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan kopi keluaran pabrik. Tidak adanya bahan campuran dan pengawet menjadikan kopi Lampung semakin terasa nikmat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini