Kampung di Gunungkidul Ini Mataharinya Terbit Telat tapi Terbenamnya Cepat, Kok Bisa?

Kampung di Gunungkidul Ini Mataharinya Terbit Telat tapi Terbenamnya Cepat, Kok Bisa?
info gambar utama

Di Kabupaten Gunungkidul, ada kampung di mana mataharinya terbit telat dibandingkan daerah lain di sekitarnya, tetapi terbenamnya justru lebih cepat. Kampung yang dimaksud adalah Dusun Wotawati di Kalurahan Pucung, sebuah wilayah yang terletak di bagian tenggara Gunungkidul.

Di sana, matahari baru muncul menyinari kampung sekitar pukul 8.00 WIB. Padahal, lazimnya sinar matahari sudah terang sejak dua jam sebelummya.

Matahari di Dusun Wotawati tidak berlama-lama muncul. Pada pukul 16.30, matahari biasanya sudah mulai tenggelam dan suasana desa menjadi gelap layaknya malam hari.

Itulah yang membuat Dusun Wotawati jadi begitu unik. Namun, mengapa fenomena seperti demikian bisa terjadi?

Ternyata, jawabannya adalah letak geografis Dusun Wotawati yang keberadaannya diapit oleh dua tebing yang tinggi menjulang.

Sebetulnya, bukan itu saja hal menarik dari Dusun Wotawati. Letaknya yang berada di lembah yang merupakan bekas Sungai Bengawan Solo purba juga kerap disorot sebagai sebuah fakta unik. Aliran sungai yang kini tak dialiri air itu konon berusia 4 juta tahun.

Tertarik mengunjungi Dusun Wotawati? Untuk sampai ke sana, pengunjung harus menyiapkan kesabaran, karena lokasinya termasuk terpentil dan tentunya cukup memakan waktu di perjalanan.

Dari Kota Yogyakarta saja, jarak yang harus ditempuh untuk sampai di Dusun Wotawati adalah sekitar 74km. Sedangkan dari Wonosari yang merupakan ibu kota Kabupaten Gunungkidul, jaraknya sekitar 35km.

Secara administratif, Dusun Wotawati memang masuk wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, dusun tersebut sangat dekat dengan Jawa Tengah. Hanya beberapa ratus meter dari sana, Anda dapat memasuki Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.

Bukit Gajah Bobok, Wisata Kemah Andalan Anak Muda

Daya Tarik Wisata

Dengan keunikan yang dimilikinya, Dusun Wotawati berusaha hadir sebagai kawasan tujuan wisata. Langkah-langkah untuk mengembangkan pariwisata di sana pun ditempuh.

Pada pertengahan November lalu misalnya, dilakukan feasibility study (studi kelayakan) untuk mengkaji kelayakan pengembangan pariwisata di Wotawati. Ada beberapa aspek yang disoroti di sana.

Adapun aspek yang dimaksud adalah pasar (potensi pasar wisatawan dan persaingan dengan destinasi wisata lain), teknis (ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, dan sumber daya alam), finansial (biaya investasi dan proyeksi pendapatan), serta sosial dan lingkungan (dampak pengembangan pariwisata terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar).

Hasil studi kelayakan menununjukkan bahwa Dusun Wotawati punya potensi pariwisata yang besar sebagai wisata minat khusus. Berminat berkunjung ke sana?

Curug Cigamea: Wisata Air Terjun dengan Hutan Pohon Pinus yang Memesona

https://desapucung.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/2131-FEASIBILITY-STUDY-WOTAWATI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini