Tembung Garba: Mulai Dari Definisi Sampai Rumus Sandinya

Tembung Garba: Mulai Dari Definisi Sampai Rumus Sandinya
info gambar utama

Seperti halnya bahasa Indonesia, bahasa Jawa pun juga punya kata atau susunan kata yang lazim disebut tembung. Tembung sendiri punya berbagai macam jenis, di mana salah satunya adalah tembung garba.

Tembung garba sendiri merupakan tembung yang berasal dari gabungan dua kata. Supaya Kawan bisa lebih memahami lebih dalam soal tembung ini, GNFI akan berikan penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Definisi dan Fungsi dari Tembung Garba

Tembung Garba
info gambar

Seperti yang sudah disebutkan, tembung garba merupakan tembung yang berasal dari gabungan dua kata. Kedua kata pada tembung ini lantas bergabung dan dikurangi jumlah suku katanya, sehingga terbentuklah suatu kata atau tembung yang baru.

Penggabungan dua kata pada tembung garba berfungsi untuk memenuhi aturan guru wilangan dalam pembuatan tembang macapat. Meski lebih sering digunakan pada tembang macapat, tembung garba juga lazim dipakai untuk percakapan sehari-hari.

Sayangnya, tembung garba hanya bisa dipakai pada percakapan antara orang yang sebaya atau berusia muda. Hal itu dikarenakan tembung garba bersifat kiasan sehingga akan kurang sopan jika disampaikan kepada orang yang lebih tua.

Jenis-Jenis Tembung Garba

Tembung Garba
info gambar

Tembung garba sendiri rupanya terbagi lagi ke dalam beberapa jenis. Menurut Wahyu Retnosari dalam karya ilmiahnya yang bertajuk Tembung Garba Wonteng Ing rubrik Macapat Kalawarti Djaka Lodhang, setidaknya ada 4 jenis dari tembung garba, yaitu:

  1. Tembung Garba Lumrah

Jenis tembung garba ini adalah penggabungan dua kata di mana huruf terakhir pada kata pertama sama dengan huruf awal pada kata kedua. Contoh:

  • Sitinggil

Kata ini berasal dari kata “siti” dan “inggil”. Siti punya huruf akhir “i”, di mana huruf tersebut sama dengan huruf awal pada kata “inggil”.

  1. Tembung Garba Warga Ha

Jenis tembung ini adalah hasil penggabungan dua kata di mana huruf akhir pada kata pertama dihilangkan dan diganti dengan huruf awal kata kedua. Misalnya:

  • Narendra

Kata ini merupakan penggabungan antara kata “nara” dan “endra”. Ketika keduanya bergabung, huruf akhir “a” pada kata “nara” diganti dengan huruf awal “e” pada kata endra.

  1. Tembung Garba Sustrawan

Kalau yang satu ini merupakan penggabungan dua kata yang mendapatkan imbuhan huruf “w” di antara kedua katanya. Misal:

  • Nujuwari

Kata ini adalah gabungan antara kata “nuju” dan “ari” yang ditengah-tengahnya diberi huruf “w”.

  1. Tembung Garba Sustra Ye

Jenis tembung garba ini hampir mirip dengan jenis sebelumnya. Adapun perbedaannya adalah penggunaan imbuhan huruf “y” pada jenis tembung garba satu ini. Imbuhan tersebut biasanya ditambahkan begitu saja di antara gabungan dua huruf atau justru menjadi pengganti huruf akhir pada kata pertama. Contohnya:

  • Sugyarta

Kata ini adalah gabungan antara kata “sugih” dan “arta” yang disisipi imbuhan “y” pada bagian tengahnya. Tak sekadar sebagai sisipan, imbuhan tersebut juga menjadi pengganti huruf akhir “h” pada kata “sugih”.

Rumus Sandi Tembung Garba

Tembung Garba
info gambar

Penulisan tembung garba tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada rumus sandi tertentu yang harus Kawan gunakan. Menurut Budi Anwari dalam bukunya Baboning Pepak Basa Jawa, ada banyak rumus sandi yang bisa diterapkan pada penulisan tembung garba, di mana tiga di antaranya yaitu:

  1. Huruf akhir “a” pada kata pertama + huruf awal “i” pada kata kedua = “e”.
  • Contoh: ana + ing= aneng.
  1. Huruf akhir “a” pada kata pertama + huruf awal “u” pada kata kedua = “o”.
  • Contoh: wira + utama= wirotama.
  1. Huruf akhir “u” pada kata pertama + huruf awal “a” pada kata kedua = “wa”.
  • Contoh: ratu + agung= ratwagung.



Referensi:

https://kumparan.com/berita-hari-ini/tembung-garba-pengertian-fungsi-jenis-jenis-rumus-sandi-dan-contohnya-1xEzkFoovvl/full

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito.

AW
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini