Denmark Sumbang Rp44 Miliar untuk TPS Terpadu Canggih di Cilacap

Denmark Sumbang Rp44 Miliar untuk TPS Terpadu Canggih di Cilacap
info gambar utama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berteknologi Refuse DerivedFuel (RDF) di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). Dalam kedatangannya itu terkuak bahwa pembangunan fasilitas tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp84 miliar.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniyati yang mendampingi Jokowi, pendanaan TPST Cilacap menggunakan sistem sharing. Kementerian PUPR RI memberikan anggaran Rp27 miliar untuk seluruh konstruksi bangunan, Pemerintah Jawa Tengah Rp10 miliar, dan Pemkab Cilacap mengucurkan Rp3 miliar untuk pembebasan tanah. Sementara Danida (Badan Pembangunan Internasional Denmark) menyumbang dana sebesar Rp44 miliar melalui Kementerian Lingkungan Hidup mencakup peralatan mekanikal dan elektrikal.

TPST Jeruklegi berteknologi RDF dapat mengolah sampah menjadi produk energi terbarukan pengganti batu bara untuk bahan bakar tungku pabrik semen. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah meresmikan TPS ini pada 21 Juli 2020.

Jawa Timur Punya 3 TPA Berteknologi Modern Senilai Rp824 Miliar

Dok. BPMI Setpres/Rusman

Sri menerangkan bahwa mesin RDF yang ada di TPST Cilacap memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton. Akan tetapi, saat ini mesin tersebut baru mampu mengolah 150 ton per hari. Produk RDF dari TPS ini dimanfaatkan oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap—anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk—untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti sebagian bahar bakar fosil atau batu bara.

“Yang jadi produk RDF 60 ton per hari dapat diproduksi,” ucap Sri.

Pembangunan TPST RDF di TPA Desa Tritih Lor dimulai pada Juli 2017 dan telah diujicoba pada November 2018. Pengolahan sampah di sini menggunakan Teknologi Mechanical-Biological Treatment yang meliputi pemilahan, pencacahan, dan biodrying, dengan biaya operasional Rp4,2 miliar per tahun. Sri bilang, sampah yang diolah di TPST RDF Cilacap berasal dari 14 kecamatan.

Pengoperasian TPST ini dinilai berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Cilacap sekitar Rp1,3 miliar per tahun. Namun, tujuan utama pengadaan TPST Cilacap ini bukan untuk peningkatan PAD, melainkan demi menjaga kualitas lingkungan.

Setelah menggunakan sistem RDF, pengolahan sampah di TPST Jeruklegi diyakini jauh lebih baik dan efisien karena tidak memerlukan lahan yang luas sebagai penampungan sampah. Bukan itu saja, TPST ini juga dapat meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan melalui pengeringan bersistem biodrying yang dapat mengurangi aroma tidak sedap.

Maggot Mampu Kurangi Sampah di TPA, Kota Mataram Sudah Membuktikannya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini