Mengenal Jembatan Callender Hamilton yang Tersebar di Pulau Jawa

Mengenal Jembatan Callender Hamilton yang Tersebar di Pulau Jawa
info gambar utama

Dari sekian banyak jembatan di Indonesia khususnya Pulau Jawa, sebagian di antaranya berjenis Callender Hamilton. Apa itu?

Belakangan ini, Pemerintah Indonesia sedang menggenjot revitalisasi sejumlah jembatan di Pulau Jawa. Mulai dari Banten hingga Jawa Timur, berbagai jembatan dibenahi.

Jembatan-jembatan tersebut adalah Jembatan Callender Hamilton (CH) yang menghubungkan berbagai daerah dalam sistem jaringan jalan nasional dan jalur logistik di Pulau Jawa. Dengan biaya yang mencapai hingga triliunan rupiah, revitalisasi ini dilakukan demi memastikan mobilitas masyarakat melalui jalur darat bisa senantiasa lancar.

“Kita harapkan dengan jembatan baru ini mobilitas barang, mobilitas orang, akan makin terjamin keamanan dan kecepatannya,” ujar Jokowi dalam ada peresmian tiga jembatan dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Lantas, apa itu Jembatan CH, apa yang membedakannya dengan jembatan lainnya?

Jembatan Ampera, yang Dahulunya Dikenal Sebagai Jembatan Bung Karno

Mengenal Jembatan Callender-Hamilton

Jembatan Callender-Hamilton adalah jembatan yang diciptakan oleh seorang insinyur asal Selandia Baru bernama Archibald Milne Hamilton. Ia mulai mengembangkan desain jembatannya pada 1927 saat bekerja di Irak dan mematenkannya pada 1935, demikian seperti dicatat laman Engineering New Zealand.

Jembatan CH punya karakteristik berupa tiang penopang yang banyak sebagai rangkanya. Tiang-tiang tersebut menjadi komponen prefabrikasi alias dibuat terlebih dahulu. Dengan demikian, tiang-tiang tinggal dibawa ke lokasi pembangunan jembatan untuk disusun.

Karena sistem prefabrikasinya, Jembatan CH bisa dibangun dengan begitu efisien. Waktu pembangunan jembatan menjadi lebih cepat, dan orang yang tidak terampil pun bisa mengerjakannya.

Di Indonesia, Jembatan CH sudah ada sejak era 1970-an. Dalam Laporan Pengembangan Penentuan Perkuatan Jembatan Callender Hamilton milik Departemen Pekerjaan Umum, terdapat dua tipe Jembatan CH, yakni through-type dan deck-type. Di Indonesia, sebagian besar Jembatan CH adalah yang bertipe pertama.

Perbedaan antara kedua tipe adalah peletakkan rangka bajanya. Rangka Jembatan CH tipe through-type berada diatas lantai jembatan. Sebaliknya, rangka Jembatan CH deck-type berada di bawah lantai jembatan.

Setelah dibangun, Jembatan CH dapat digunakan hingga puluhan tahun. Namun, ada masanya ketika jembatan harus diganti karena terus-terusan dilewati beban kendaraan berat.

Itu pula yang membuat revitalisasi Jembatan CH di Jawa dilakukan. Selama 2021 hingga 2023, proyek revitalisasi jembatan CH berjalan dengan menghabiskan biaya Rp2,2 triliun.

Kisah Jembatan Comal Pemalang yang Konon Dijaga 3 Kerajaan Gaib

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini