Berbagai Pemanfaatan Uang Kertas: Bahan Baku Pengolahan CPO hingga Campuran Batu Bara

Berbagai Pemanfaatan Uang Kertas: Bahan Baku Pengolahan CPO hingga Campuran Batu Bara
info gambar utama

Uang kertas yang tidak layak edar akan dijadikan sebagai bahan bakar pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di Bangka Belitung. Langkah tersebut merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia dengan PT Bangka Argo Mandiri untuk turut serta mengelola sampah dan limbah uang kertas secara efisien dan berkelanjutan.

Kerja sama tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan implementasi ekonomi hijau pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030.

Uang kertas yang digunakan sebagai bahan baku pengolahan CPO merupakan jenis Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang telah melalui tahap penyortiran. Kemudian, Bank Indonesia terlebih dahulu melakukan pemusnahan nilai mata uang dengan cara dipotong kecil-kecil menggunakan mesin racik uang sehingga menjadi Limbah Racik Uang Kertas (LRUK).

Limbah Racik Uang Kertas ini lah yang akan digunakan sebagai bahan bakar pengolahan CPO. Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit adalah salah satu olahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi buah kelapa sawit.

"Ini dikelola dengan baik sehingga dapat bermanfaat dalam mendukung terciptanya pembangunan rendan karbon dan lingkungan yang lebin sehat," jelas Deputi Kepala Perwakilan BI Bangka Belitung Nurfadilah, Senin (15/1/2024).

Begini Tampilan Uang Kertas Rp1000 Sejak Tahun 1952

Ia menambahkan, pemanfaatan LRUK sebagai bahan bakar pengolahan industri sawit (CPO) oleh Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung diklaim merupakan yang pertama dilakukan di seluruh Indonesia.

Dalam kerja sama pada tahap pertama ini, BI telah mengirimkan LRUK sebanyak 75 karung atau setara 1.370 kilogram. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari pengolahan yang dilakukan selama dua bulan.

Pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) bersama dengan cangkang sawit dan kulit sawit yang telah dijadikan fiber nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar pengolahan kelapa sawit

Pemanfaatan LRUK tersebut diharapkan dapat berdaya guna bagi peningkatan ekonomi melalui metode Waste to Energy (WTE).

Ini 8 Pahlawan di Uang Kertas Emisi 2022

Metode Lain Pemanfaatan Limbah Uang Kertas

Langkah strategis untuk memanfaatkan limbah uang kertas tidak layak edar rupanya telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa model pemanfaatan juga telah dilakukan.

Di Surakarta, limbah uang kertas dari Bank Indonesia dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan, seperti suvenir, tempat aksesori, kotak kado, hingga tempat hantaran pernikahan.

Selain itu, PT PLN (Persero) melalui PLN Indonesia Power PLTU Jateng 2 Adipala PGU juga memanfaatkan limbah uang kertas menjadi bahan baku co-firing. Uang kertas tidak layak edar itu menjadi campuran batu bara untuk membangkitkan listrik pada 1 November 2023 lalu.

Langkah PLN untuk memanfaatkan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) mendapatkan Rekor Muri dari Museum Rekor Dunia Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra menjelaskan, 100 ton limbah uang kertas yang dijadikan sebagai bahan baku co-firing didapatkan dari berbagai wilayah cabang Bank Indonesia. Wilayah tersebut di antaranya Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon dan Tegal.

Penerapan co-firing ditargetkan akan terus dilakukan PLN IP hingga tahun 2025 untuk mencapai 23 persen transisi energi bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

4 Uang Kertas Rupiah dengan Desain Terbaik di Mata Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini