Bubi Chen, Sosok Maestro yang Pernah Mewarnai Musik Jazz Tanah Air

Bubi Chen, Sosok Maestro yang Pernah Mewarnai Musik Jazz Tanah Air
info gambar utama

Bagi Kawan GNFI pencinta musik jazz, siapa yang tak kenal Bubi Chen? Sosok maestro jazz tanah air yang namanya sudah melalang buana hingga kancah internasional. Maestro jazz asal Surabaya ini juga berjasa besar dalam meregenerasi musik jazz di kalangan anak-anak muda.

Meski kini sosok Bubi Chen tidak lagi dapat kita temui, namun karya-karyanya yang legendaris akan selalu hidup dan menyentuh hati para musikus dan para pecinta musik jazz tanah air maupun mancanegara. Kompilasi-kompilasi besutannya juga masih seringkali diperdengarkan di radio-radio untuk mengenang sosoknya dan karya-karyanya.

Indonesia Punya Potensi Besar untuk Biomassa Sawit, Prospek Ekonomi Masa Depan?

Perjalanan Bubi Chen dan Musik Jazz Kecintaannya

Sosok Bubi kecil saat itu seringkali diperdengarkan musik-musik jazz yang dimainkan oleh ayah dan kakak-kakaknya. Melihat seperti ada ketertarikan musik pada anaknya, di usianya yang ke-4 tahun, ayahnya mengikutkan Bubi kursus musik pada seorang guru berkebangsaan Italia bernama Lucia. Dua tahun bersama Lucia, Bubi kecil mampu membaca not balok dan memainkan nomor-nomor klasik Mozart.

Menginjak usianya yang ke-13, kemampuan Bubi dalam mengaransemen beberapa musik klasik (seperti musik klasik ciptaan Beethoven, Chopin, dan Mozart) ke dalam irama jazz mendapat apresiasi dari sang guru berkebangsaan Swiss yang bernama Jozef Bodmer. Sang guru juga mendorong Bubi untuk lebih giat mempelajari musik yang menjadi kecintaannya itu.

Berkat dorongan sang guru, Bubi bertekad untuk mendalami musik jazz. Pada tahun 1955 dia berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti kursus tertulis di Wesco School of Music, New York, selama kurang lebih 2 tahun. Alasan dia memilih kursus di sana tidak lain karena Teddy Wilson, yang merupakan murid dari Benny Goodman yang dikenal sebagai “Father of Swing”.

Sepulang Bubi mengemban ilmu di negeri Paman Sam, tawaran-tawaran yang mengajaknya untuk berkolaborasi dengannya mulai berdatangan. Salah satunya dari Jack Lesmana, seorang musikus sekaligus ayah dari Indra Lesmana, mengajak Bubi untuk bergabung ke dalam grup yang bernama Indonesian All Stars.

Berbagai Pemanfaatan Uang Kertas: Bahan Baku Pengolahan CPO hingga Campuran Batu Bara

Sebelumnya, pada tahun 1967, Bubi dkk. pernah memainkan nomor Summertime dengan mengikutsertakan kecapi Sunda pada ajang pentas jazz internasional di Berlin. Konser tersebut juga turut memperkenalkan musikus-musikus jazz Indonesia di kancah internasional. Majalah jazz terkemuka, Down Beat, menyebutkan bahwa Bubi didapuk sebagai pianis terbaik di Asia setelah dia menunjukkan kebolehannya di konser tersebut.

Harry Roesli, seorang musikus tanah air, juga memuji karya Bubi pada album Kedamaian (1989). Dalam album itu, piano Bubi yang mewakili kultur Barat berkolaborasi dengan pemusik-pemusik karawitan Sunda yang mewakili kultur Timur, dipuji mampu menghasilkan sebuah dialog penuh toleransi. Ketika diperdengarkan, musik kolaborasi tersebut tidak ada yang saling mendominasi, semuanya saling mengisi.

Selama hidup Bubi telah berhasil memproduksi 36 album. Beberapa album Bubi yang terkenal, antara lain album yang berjudul Bubi Chen with Strings yang pernah diputar di Voice of America; album Djanger Bali yang digarap di Jerman membuka kesempatan Indonesian All Stars untuk bermain di Australia, Amerika Serikat, hingga Jerman; album Bubi Chen and His Fabulous 5 masuk ke dalam “150 Album Terbaik Indonesia” versi Majalah Rolling Stone.

Selain sebagai musikus, Bubi juga mengabdikan dirinya sebagai pengajar musik di daerah tempat tinggalnya di Surabaya. Ada beberapa musikus ternama yang pernah menjadi mantan murid Bubi, sebut saja Hendra Wijaya, Samuel, Widya Christianti, Yohanes Gondo, dan masih banyak lagi.

Bagi murid-muridnya, Bubi adalah sosok yang keras, disiplin, tetapi juga sangat perhatian terhadap perkembangan kemampuan murid-muridnya. Dia tidak hanya sekadar mengajar musik dan piano, tetapi juga mengajarkan cara memaknai hidup.

Tiga Orang Utan Korban Perdagangan Hewan Dipulangkan dari Thailand

Referensi:

Pusat Data Analisis Tempo. 2021. Bubi Chen – Legenda Jazz Indonesia. Jakarta: Tempo Publishing.

tirto.id. Bubi Chen dan Kecintaannya Pada Jazz. https://tirto.id/bubi-chen-dan-kecintaannya-pada-jazz-dglG#google_vignette

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini