10 Upacara Adat Suku-suku di Indonesia, dari Aceh sampai Papua

10 Upacara Adat Suku-suku di Indonesia, dari Aceh sampai Papua
info gambar utama

Upacara adat suku-suku di Indonesia sangatlah beragam. Hal itu selaras dengan kekayaan Indonesia yang memiliki kurang lebih 1.340 suku bangsa yang ada di tanah air. Data itu didukung dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang tersebar di 38 provinsi dari Aceh sampai Papua.

Setiap suku memiliki upacaranya masing-masing. Upacara itu digunakan sebagai sebuah simbol eksistensi sebuah etnik yang sampai sekarang masih dilestarikan. Maka dari itu, upacara adat suku-suku di Indonesia sangat mudah ditemui di berbagai tempat. Mulai dari upacara menolak balak, upacara dalam rangka menanam padi, hingga upacara kematian.

Artikel ini membahas tentang 10 upacara adat suku-suku di Indonesia yang perlu Anda ketahui, dari Aceh sampai Papua. Simak ulasannya sebagai berikut.

1. Peusijuek, Aceh

Peusijuek adalah sebuah upacara adat Aceh yang dilakukan hampir di semua lini kehidupan masyarakat. Upacara peusijuek adalah upacara yang digelar dalam rangka untuk memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME. Upacara ini digelar terhadap benda atau manusia dengan harapan memperoleh berkah dan keselamatan.

Dalam upacara ini masyarakat Aceh biasanya menggunakan bahan-bahan seperti beras, padi, rumput hijau, dan air. Masing-masing dari bahan tersebut memiliki arti tersendiri dalam upacara tersebut.

2. Melasti, Bali

Upacara adat suku-suku di Indonesia yang kedua adalah upacara melasti yang dilestarikan oleh masyarakat Bali. Melasti merupakan upacara penyucian baik untuk diri sendiri maupun benda sakral milik pura.

Masyarakat akan berbondong-bondong menuju ke laut atau sumber air dengan mengenakan pakaian putih dan membawa perlengkapan sembahyang. Tujuan dari upacara melasti adalah untuk meningkatkan bakti kepada para Dewa serta meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.

3. Seren Taun, Sunda

Upacara seren taun adalah tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Suku Sunda yang dilakukan ketika usai panen padi. Upacara ini biasanya diselenggarakan setiap tahun dan diikuti oleh seluruh warga desa mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Upacara ini dilakukan dengan cara mengangkut padi dari sawah ke lumbung padi dengan menggunakan rengkong. Selama padi diangkat menuju ke lumbung, rombongan masyarakat yang ikut dalam upacara akan mengiringi dengan tabuhan musik tradisional.

4. Mappalili, Bugis

Selanjutnya, upacara adat suku-suku di Indonesia adalah upacara mappalili. Mappalili berasal dari kata palili yang mempunyai makna menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu. Upacara ini dilakukan dengan cara berpesta sebagai tanda dimulainya menanam padi di sawah.

Upacara mappalili dilakukan turun-temurun sampai sekarang oleh masyarakat Bugis. Upacara ini biasanya dipimpin oleh seorang bissu yang memiliki peran di dalam masyarakat sebagai pemangku adat.

GNFI
info gambar

5. Ngukab Fulung, Dayak

Ngukab Fulung adalah upacara adat suku Indonesia yang dilestarikan oleh Suku Dayak. Upacara ini dilakukan dalam rangka untuk menjalin hubungan manusia dengan alam. Tujuannya adalah agar diperkenankan untuk membuka hutan, mengolah lahan, dan untuk kelangsungan hidup manusia.

Upacara ini dilakukan tidak jauh hubungannya dengan pertanian. Mulai dari mencari lokasi, menyiapkan lokasi, menanam, dan menuai hasilnya. Upacara ngukab fulung kemudian diakhiri dengan pesta nuwi ulung. Pesta ini diselenggarakan sebagai tanda kemenangan di medan perang.

6. Sipaha Lima, Batak

Upacara adat suku-suku di Indonesia selanjutnya adalah Sipaha Lima. Upacara sipaha lima adalah warisan budaya yang dibawa oleh Raja Sisingamangaraja XII. Sipaha lima adalah upacara suci yang dilestarikan oleh masyarakat Suku Batak khususnya yang menganut kepercayaan Malim (Parmalim).

Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas apa yang sudah mereka dapatkan. Upacara sipaha lima diadakan setahun sekali dan dilaksanakan dengan tiga rangkaian kegiatan. Upacara ini juga melibatkan sesajen yang diletakkan di beberapa lokasi upacara. Dua acara selanjutnya adalah penyampaian keluh kesah, dan acara penutup.

7. Pasola, Sumba

Masyarakat Sumba, NTT juga masih melestarikan upacara bernama pasola. Upacara ini berhubungan dengan ritual dan kepercayaan masyarakat Marapu. Salah satu ritual yang ada di upacara pasola adalah ritual menyambut datangnya panen. Upacara ini bertujuan untuk meminta berkah kesuburan lahan pertanian kepada para leluhur.

Upacara pasola memperlihatkan sebuah atraksi pertarungan antar dua kelompok masyarakat. Selain itu, upacara ini juga memperlihatkan kontestasi dan relasi kekuasaan yang dibungkus secara tradisional oleh masyarakat Sumba.

8. Labuhan, Yogyakarta

Upacara adat suku-suku di Indonesia selanjutnya adalah labuhan. Upacara ini merupakan sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, DIY. Upacara ini merupakan adopsi dari upacara labuhan di Baron.

Upacara labuhan biasanya dilakukan setiap tanggal 1 Suro dengan cara membuang sesaji ke tengah laut. Tujuannya adalah untuk mempersembahkan kepada penguasa laut dan memohon keselamatan kepada Tuhan YME. Sebelum upacara ini dilaksanakan, warga terlebih dahulu mengadakan kenduri di pantai selatan yang dipimpin oleh seorang juru kunci.

9. Adat Tumper, Osing Banyuwangi

Selanjutnya, upacara adat suku di Indonesia yang sangat dikenal di Jawa Timur adalah adat tumper. Upacara ini hadir berhubungan dengan adanya kepercayaan masyarakat Osing yang melarang perkawinan antara anak yang berstatus sebagai anak sulung di lingkungan keluarganya masing-masing.

Namun, jika perkawinan itu tetap dilaksanakan maka hubungan itu akan mengalami masalah, halangan, dan rintangan. Maka dari itu, masyarakat Suku Osing mempunyai cara tersendiri agar pernikahan tersebut tetap bisa dilakukan, yaitu menggelar upacara adat tumper saat upacara pernikahan berlangsung.

10. Upacara Kematian, Asmat

Terakhir, upacara adat suku-suku di Indonesia adalah tradisi kematian yang dimiliki oleh suku Asmat di Papua. Masyarakat Asmat tidak mengubur mayat anggota keluarga yang meninggal dunia. Mereka biasanya meletakkan mayat tersebut di atas anyaman bambu dan membiarkannya mengalir ke laut sampai akhirnya membusuk.

Setelah itu, tulang belulang mayat tersebut akan disimpan di atas pokok kayu. Sedangkan tengkoraknya akan dijadikan sebagai bantal oleh anggota keluarganya. Tradisi itu dilakukan dalam rangka untuk menumbuhkan kasih sayang dari anggota keluarga yang ditinggalkan.

Wikimedia
info gambar

Demikian adalah 10 upacara adat suku-suku di Indonesia yang perlu Anda ketahui. Indonesia yang kaya akan suku dan budaya menganggap bahwa upacara-upacara yang dilakukan memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan mereka.

Maka dari itu, dari segala lini kehidupan sosial masyarakat Indonesia pasti memiliki tradisi atau upacara yang wajib dilaksanakan sebagai wujud melestarikan budaya dan mempertebal kepercayaan yang diyakini oleh leluhur di masa lalu.

Sumber:

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-balinusra/baca-artikel/13697/Tujuh-Upacara-Adat-di-Pulau-Bali.html

https://pangkepkab.go.id/seni-dan-budaya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani.

MF
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini