Katedral Antipolo di Filipina Resmi Menjadi Tempat Suci Internasional, Pertama di Kawasan

Katedral Antipolo di Filipina Resmi Menjadi Tempat Suci Internasional, Pertama di Kawasan
info gambar utama

Katedral Antipolo, tempat ibadah bersejarah di Filipina, membuat sejarah baru dengan menjadi Tempat Persembahan Katolik Internasional pertama di Filipina dan Asia Tenggara, serta salah satu dari hanya sebelas di dunia.

Moment bersejarah ini diumumkan secara resmi selama Misa sakral yang dipimpin oleh Uskup Agung Charles John Brown, Nunsius Apostolik (26 Januari). Upacara tersebut juga menandai puncak dari serangkaian langkah-langkah untuk mengangkat status Katedral Antipolo, yang dimulai dengan penerbitan dekret Vatican pada tahun 2023.

Upacara dihadiri oleh lebih dari 85 uskup dan uskup agung dari berbagai bagian negara, serta ratusan imam dari Keuskupan Antipolo. Perayaan perwajahan simbolis Bunda Maria berlangsung di pagi hari sebagai tanda sambutan "perjalanan baru sebagai tempat ibadah internasional". Prosesi dan perwajahan gambar dipimpin oleh His Excellency Rev. Charles John Brown D.D., Nunsius Apostolik untuk Filipina, dan Uskup Ruperto Santos dari Antipolo.

Dekrit itu kemudian dibacakan dalam bahasa Latin oleh Rev. Francisco M. De Leon D.D., dan Uskup Emeritus Antipolo, sementara terjemahan bahasa Inggrisnya dibacakan oleh Msgr. Patin.

Untuk memperingati peristiwa bersejarah ini, keuskupan mengumumkan tema "Ave Regina Pacis" yang berarti "Salam, Ratu Damai" dalam bahasa Latin, menekankan pentingnya perayaan bagi Bunda Maria Antipolo (Our Lady of Antipolo).

Our Lady of Peace and Good Voyage of Antipolo
info gambar

Pada tahun 2021, Konferensi Waligereja Katolik Filipina (CBCP) mendukung upaya keuskupan untuk mengangkat status Katedral Antipolo menjadi tempat ibadah internasional. Tak lama kemudian, Takhta Suci menyetujui petisi tersebut pada Juni 2022, dan dekret kepausan dikeluarkan pada Maret 2023.

Dalam rekomendasi tertulisnya, CBCP menjelaskan bahwa Katedral dianggap sebagai pusat ziarah utama negara karena banyak pengagum dan ziarah yang telah datang dan merasakan kehadiran istimewa Bunda Maria Antipolo dalam hidup mereka melalui perawatan pastoral ziarah di tempat ibadah ini.

Katedral Antipolo, juga dikenal sebagai Biara Nasional Bunda Maria Damai dan Selamat (Nuestra Señora de la Paz y Buen Viaje), adalah tempat di mana gambar Bunda Maria Damai dan Selamat dipuja oleh ribuan ziarah, terutama selama perayaan dan musim ziarah di bulan Mei.

Musim ziarah katedral mencakup berbagai kegiatan seperti konvoi motor ke Gereja Quiapo, kedatangan gambar pada 1 Mei, dan prosesi ke Bukit Pinagmisahan pada Selasa pertama bulan Mei, di mana Misa telah dirayakan sejak tahun 1947. Musim ziarah dimulai pada Selasa pertama bulan Mei dan berlangsung hingga Selasa pertama bulan Juli.

Gereja pertama kali dibangun pada tahun 1632 untuk melayani sebagai tempat ibadah bagi Bunda Maria Antipolo. Gambar Bunda Maria pertama kali dibawa ke gereja oleh Gubernur Jenderal Juan Niño de Tabora dari Acapulco, Meksiko.

Gereja tersebut hampir hancur selama Pemberontakan Tionghoa pada tahun 1639 dan mengalami kerusakan akibat beberapa gempa bumi. Meskipun menghadapi tantangan tersebut, gereja ini mendapatkan ketenaran sebagai tujuan ziarah terkemuka selama periode kolonial Spanyol. Bahkan tokoh terkenal seperti Jose Rizal dan ayahnya, Francisco Mercado, adalah ziarah, seperti yang dijelaskan di situs web Katedral Antipolo.

Gereja tersebut juga dihancurkan oleh pasukan Sekutu selama Perang Dunia II pada tahun 1945. Namun, bangunan tersebut kemudian dibangun kembali, dengan pembangunan tempat ibadah baru yang dirancang oleh José L. de Ocampo selesai pada tahun 1954. Pada 14 Januari 1954, gereja tersebut dikonsekrasikan sebagai Biara Nasional Bunda Maria Damai dan Selamat oleh Konferensi Waligereja Katolik Filipina. Pada tahun 1983, gereja tersebut ditingkatkan menjadi katedral bersamaan dengan pembentukan Keuskupan Antipolo.

Dalam Gereja Katolik, ada tiga kategori biara, yakni biara keuskupan yang disetujui oleh uskup setempat; biara nasional yang disetujui oleh konferensi uskup; dan biara internasional yang disetujui oleh Takhta Suci.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

Terima kasih telah membaca sampai di sini