Mengenal Diagram Garis dari Definisi, Fungsi, Contoh Hingga Cara Membuatnya

Mengenal Diagram Garis dari Definisi, Fungsi, Contoh Hingga Cara Membuatnya
info gambar utama

Diagram merupakan sebuah cara untuk menyajikan data dalam bentuk grafis. Salah satu yang terpopuler ialah, diagram garis. Penggunaannya bisa dibilang sering karena memiliki cara kerja dan pembuatan yang sederhana dan efektif. Kali ini, GNFI akan merangkum penjelasan komprehensif mengenai diagram garis dan langkah-langkah pembuatannya dalam artikel berikut.

Definisi Diagram Garis

Dikutip dari Investopedia, diagram garis adalah metode visualisasi data yang memanfaatkan serangkaian titik data yang dihubungkan oleh garis lurus.

Fungsinya adalah untuk menggambarkan tren dan pola dalam data sepanjang periode waktu tertentu. Dengan menggunakan diagram garis, perubahan nilai atau frekuensi dapat dengan jelas diamati dan dianalisis dalam suatu rentang waktu. Dengan kata lain, teknik ini memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi bagaimana suatu variabel berkembang atau berubah seiring berjalannya waktu.

Diagram garis sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk analisis keuangan, perkembangan penjualan, dan pemantauan tren dalam berbagai bidang. Kelebihan diagram garis terletak pada kemampuannya untuk menyajikan informasi dengan jelas dan memberikan gambaran visual yang komprehensif tentang perubahan dan pola dalam dataset. Dengan demikian, diagram garis menjadi alat yang sangat berguna dalam menganalisis data dan membuat keputusan berdasarkan trend yang teridentifikasi.

Fungsi, Manfaat dan Tujuan Diagram Garis

Fungsi Diagram Garis

Fungsi utama diagram garis adalah untuk memvisualisasikan data yang memiliki hubungan berkesinambungan, seperti data sepanjang waktu. Kemudian juga membantu menggambarkan perubahan. Karena memberikan representasi visual tentang bagaimana suatu nilai atau variabel berubah atau berkembang sepanjang periode tertentu.

Manfaat Diagram Garis

  • Identifikasi Tren: Memungkinkan pengguna dengan cepat mengidentifikasi trend atau pola dalam data, apakah itu kenaikan, penurunan atau fluktuasi.
  • Analisis Perbandingan: Memudahkan analisis perbandingan antara dua atau lebih set data dan membantu pengguna memahami hubungan sebab-akibat.
  • Pemantauan Kinerja: Digunakan secara luas dalam bisnis dan keuangan untuk memantau kinerja, seperti pertumbuhan penjualan atau performa keuangan.

Tujuan Diagram Garis

Sedangkan tujuan utama diagram garis adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang trend dan perubahan seiring berjalannya waktu sekaligus memfasilitasi pembuatan prediksi atau proyeksi berdasarkan pola yang teridentifikasi dalam data historis.

Diagram garis juga menyajikan informasi secara visual untuk mempermudah pengambilan keputusan berdasarkan pemahaman yang cepat tentang perkembangan data.

Bagian yang Harus Ada di Dalam Diagram Garis

Diagram garis memiliki dua sumbu utama yang membentuk kerangka dasar visualisasi data, yaitu Sumbu X (horizontal) dan Sumbu Y (vertikal).

sumbu X dan Y adalah 2 hal yang harus ada di dalam diagram garis
Kuadran Sumbu X & Y | Sumber: quipper.com/Kuadran/Matematika

Sumbu X (Horizontal):

Sumbu X (horizontal) dalam diagram garis memiliki fungsi utama sebagai representasi dari variabel independen atau kategori tertentu yang ditampilkan dalam urutan waktu atau urutan lainnya.

Digunakan sebagai landasan untuk mengorganisasi dan menyajikan data dengan kronologis atau urutan tertentu, seperti bulan, tahun, atau variabel lain yang berurutan. Dengan memanfaatkan sumbu X, diagram garis mampu membentuk hubungan visual yang jelas antara nilai-nilai yang diukur dan variabel independen yang mempengaruhinya.

Sumbu X juga berperan dalam menyediakan referensi visual untuk memahami perubahan atau tren dalam data seiring berjalannya waktu atau perubahan dalam kategori-kategori tertentu. Informasi pada sumbu X dapat membantu pembaca mengidentifikasi dan memahami titik-titik data pada suatu rentang waktu atau urutan tertentu.

Oleh karena itu, sumbu X bukan hanya sebagai penanda kategori, tetapi juga sebagai panduan temporal yang memungkinkan pembaca untuk menginterpretasikan perubahan dan dinamika data yang diwakili dalam diagram garis.

Sumbu Y (Vertikal)

Sumbu Y (vertikal) dalam diagram garis memiliki peran untuk memvisualisasikan data dan perubahan nilai atau jumlah variabel dependen dari waktu ke waktu atau dalam kategori tertentu. Fungsi utama Sumbu Y adalah sebagai skala nilai yang menunjukkan rentang nilai yang direpresentasikan pada diagram.

Sumbu Y mencakup variabel dependen, seperti pendapatan, penjualan, suhu, atau parameter lain yang diukur. Dengan skala nilai pada Sumbu Y, pembaca dapat melihat perbedaan besar atau kecilnya nilai-nilai ini seiring perubahan pada Sumbu X (horizontal), yang biasanya mencakup waktu atau kategori lainnya.

Pentingnya Sumbu Y terletak pada kemampuannya menyajikan data secara kuantitatif dan memetakan perkembangan variabel dependen secara visual. Skala nilai pada Sumbu Y memungkinkan pembaca untuk mengidentifikasi tren, fluktuasi, atau pola dalam data.

Oleh karena itu, Sumbu Y bukan hanya sebagai penyaji nilai-nilai tetapi juga sebagai alat untuk menganalisis dan memahami perubahan yang terjadi pada variabel dependen selama periode tertentu.

contoh diagram garis yang bersumber dari Goodtstas
info gambar

Langkah-Langkah Membuat Diagram Garis

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel detik.com, cara membuat diagram garis bisa dimulai dengan berikut:

Langkah 1: Kumpulkan Data

Mulailah dengan menghimpun data yang ingin Anda visualisasikan dalam diagram garis. Pastikan data tersebut tersusun dengan baik.

Langkah 2: Tentukan Skala Sumbu X dan Sumbu Y

Pilih variabel independen (sumbu X) dan variabel dependen (sumbu Y). Sesuaikan skala sumbu X dan Y berdasarkan data agar diagram memberikan informasi yang cukup.

Langkah 3: Atur Interval Waktu (Jika Diperlukan)

Jika menggunakan waktu pada sumbu X, tentukan interval waktu yang sesuai (harian, bulanan, tahunan) sesuai kebutuhan detail Anda.

Langkah 4: Buat Tabel Data

Rancang tabel data yang mencantumkan nilai-nilai untuk sumbu X dan Y. Pastikan data terstruktur dan rapi.

Langkah 5: Pilih Perangkat Lunak atau Alat

Gunakan perangkat lunak seperti Microsoft Excel, Google Sheets, MATLAB, atau R untuk membuat diagram garis. Pilih alat yang cocok dengan kebutuhan Anda.

Langkah 6: Buat Diagram Garis

Input data ke perangkat lunak yang dipilih dan buat diagram garis. Biasanya, pilih opsi "Diagram Garis" di perangkat lunak spreadsheet.

Langkah 7: Konfigurasi Diagram Garis

Sesuaikan tampilan diagram, termasuk label sumbu, judul diagram, warna garis, dan penambahan marker titik data jika diperlukan.

Langkah 8: Membaca Diagram Garis

Sumbu X: Menunjukkan variabel independen (biasanya waktu).

Sumbu Y: Menunjukkan variabel dependen.

Garis: Menghubungkan titik-titik data pada sumbu X dan Y, memperlihatkan tren dan perubahan.

Langkah 9: Analisis Data

Analisis data dengan memperhatikan pola, tren, fluktuasi, dan perubahan dalam diagram garis. Buat kesimpulan berdasarkan informasi yang terlihat. Pastikan memberikan label yang jelas dan tafsiran yang tepat saat berbagi hasil diagram garis.

Diagram garis bermanfaat dalam menggambarkan data secara visual dan mengenali kecenderungan serta polanya. Dalam konteks analisis, diagram garis menawarkan presentasi data yang efisien. Dengan pemahaman tentang cara membaca dan menafsirkan diagram garis, para peneliti dan analis dapat menggunakan alat ini untuk memperoleh wawasan dan membuat keputusan yang akurat.

Referensi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6426960/diagram-garis-contoh-cara-membuat-dan-membaca-serta-manfaatnya 
https://berita.99.co/contoh-diagram-garis/
https://www.liputan6.com/hot/read/5397484/contoh-diagram-garis-pahami-cara-membuat-kelebihan-dan-kekurangannya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum.

MA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini