PT PLN Nusantara Power (PLN NP) dan PT TBS Energi Utama akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung berkapasitas 46 MWp di Batam, Kepulauan Riau. Pembangkit ini bakal mengapung di Waduk Tembesi, Kecamatan Sagulung, dengan luas lahan 864 hektare.
Untuk mewujudkan proyek ini, kedua pihak telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN Batam di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (13/2/2024). Nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp481 miliar.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN, Hartanto Wibowo, mengharapkan PLTS Terapung Tembesi menjadi katalis dalam menarik investasi asing ke Pulau Batam. Kemudian, memperkuat ekonomi lokal dan infrastruktur energi berkelanjutan.
PLN Dapat Hibah Rp15 Miliar dari AS, Kembangkan EBT di Wilayah 3T
“Pilar utama dalam pengurangan emisi karbon adalah pembangunan pembangkit renewables. PLN telah memiliki kapabilitas dalam menghadirkan pembangkit ramah lingkungan seperti PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS terbesar di Asia Tenggara,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis.
PLTS Terapung Tembesi menjadi proyek PLN NP dalam mewujudkan net zero emision pada 2060. PLN NP memegang kepemilikan proyek ini sebesar 51 persen, lalu 49 persen dimiliki TBS Energi. Pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai pada desember tahun ini, sementara seluruh konstruksi diproyeksikan rampung pada Desember 2025.
Menurut Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, PLTS Terapung Tembesi menjadi percontohan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di luar Pulau Jawa. Dia bilang, pengembangan pembangkit berbahan EBT harus segera dilakukan di seluruh Indonesia untuk mendorong transisi energi.
“Setelah sukses meresmikan PLTS Terapung Cirata, kami ingin mereplikasi proyek serupa di beberapa waduk lain di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Kaleidoskop 2023: Kiprah RI Jadi Pemain Energi, Raja Migas, dan Rumah PLTS Terapung
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
