Tren Angkringan Sehat: Kawula Muda yang Menyukai Wedang Jahe Rempah Mbah Jo

Tren Angkringan Sehat: Kawula Muda yang Menyukai Wedang Jahe Rempah Mbah Jo
info gambar utama

Konsep angkringan sehat kini sedang tren di kalangan masyarakat, baik muda maupun orang tua. Angkringan sehat yang dimaksud berupa angkringan yang menyediakan aneka minuman dari rempah-rempah khas Indonesia. Minuman rempah tersebut, disajikan dengan cara lebih modern sehingga jauh dari kesan rasa jamu tradisional.

Minuman rempah atau jahe rempah ini mulai naik daun ketika pandemi. Saat itu, masyarakat berbondong-bondong mencari minuman herbal alami yang dapat meningkatkan imun sekaligus menyegarkan tenggorokan. Alhasil, keberadaan angkringan jahe rempah menjamur di berbagai tempat.

Keterkaitan Minuman Rempah Wedang Uwuh Khas Imogiri dengan Jalur Rempah

Jahe Rempah Mbah Jo

Di Semarang, Wedang Jahe Rempah Mbah Jo menjadi legenda. Sepetak warung mungil yang berada di pojokan jalan selalu disesaki oleh masyarakat. Tidak heran, nama Mbah Jo semakin melesat di antara perbincangan mahasiswa di Kota Semarang.

Keberadannya di pusat kota, tepat di belakang Kantor Gubernur Jawa Tengah semakin mudah ditemukan. Apalagi, teknologi membantu banyak dalam promosi minuman rempah Mbah Jo.

Wedang Jahe Rempah Mbah Jo merupakan salah satu kedai minuman rempah yang sudah lama berdiri. Tugiyo selaku pemilik wedang jahe ini mengatakan kedainya telah dibuka sejak 1996. Saat itu, ia mengaku mendapat resep wedang rempah dari salah satu koran yang ia temui.

“Dulu kan ada majalah mingguan, menu-menu minuman. Itu saya memang punya feeling, terus saya bikin. Ternyata bener khasiatnya emang bagus," ujar Tugiyo, pemilik Wedang Jahe Rempah Mbah Jo, Senin (11/9/2023), dikutip dari Kompascom.

Bunga Kecombrang, Tanaman Rempah Khas Indonesia yang Kaya Manfaat

Nama Mbah Jo muncul karena masyarakat yang kerap menyebut Tugiyo menjadi Tukijo. Oleh karena itu, nama Mbah Jo dijadikan sebagai tanda pengenal kedai miliknya dan akhirnya menjadi beken.

Nama Mbah Jo sudah melanglang buana hingga ke luar kota. Warga dari kota sekitar Semarang tidak jarang rela datang untuk menikmati wedang panas Mbah Jo di Jalan Menteri Supeno I Nomor 1, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Ramenya pembeli membuat Mbah Jo harus menghabiskan hingga 1,5 kuintal jahe tiap harinya.

"Ini jahenya asli dari Wonogiri. Itu yang saya gunakan dari dulu sampai sekarang, karena kualitasnya bagus," ungkap Mbah Jo.

Jahe tersebut nantinya ditumbuk dengan bahan-bahan lain, seperti kunir, kapulaga, serai, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut langsung dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditambah jeruk nipis dan susu, lalu diguyur dengan air panas.

Ilustrasi wedang rempah © sefafirdaus/Instagram
info gambar

Selain minuman rempah, Wedang Mbah Jo juga menyediakan berbagai minuman yang disukai kalangan muda, seperti red velvet, stoberi, susu, cokelat, dan masih banyak lainnya. Mbah Jo juga menyediakan nasi kucing khas angkringan dan berbagai gorengan sebagai teman wedang hangat.

Eksistensi Mbah Jo kemudian membawa Mbah Jo membuka cabang di berbagai tempat. Di Semarang, Mbah Jo memiliki dua kedai, di Jalan Menteri Supeno dan Jalan Gatot Subroto. Tak hanya itu, Wedang Jahe Rempah Mbah Jo juga memiliki cabang di kawasan Depok, Jawa Barat.

Minat masyarakat terhadap minuman rempah nyatanya tidak hanya terjadi di Semarang.

Misalnya, di daerah Kudus, sebuah kota yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Semarang, saat ini sudah ada setidaknya tiga kedai minuman rempah dengan nama berbeda. Uniknya lagi, pemilik dari minuman rempah tersebut masih berusia 20 an. Di sana tersedia berbagai gorengan dan aneka sosis bakar, khas layaknya angkringan.

Apa Itu Indonesia Spice Up the World? Strategi Pemerintah Naikkan Eksistensi Rempah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini