Apa Itu Indonesia Spice Up the World? Strategi Pemerintah Naikkan Eksistensi Rempah

Apa Itu Indonesia Spice Up the World? Strategi Pemerintah Naikkan Eksistensi Rempah
info gambar utama

Eksistensi rempah-rempah Indonesia telah dikenal oleh dunia sejak abad ke-15 hingga ke-16. Kemasyhuran rempah-rempah Nusantara mampu menarik pada pedagang Eropa, India, China, dan Arab.

Akan tetapi, saat ini rempah-rempah Indonesia tampaknya tidak lagi mentereng di mata dunia. Sejarawan dan Dosen Sejarah Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman mengungkapkan bahwa masa kejayaan rempah-rempah berakhir pada akhir abad ke-18.

Meredupnya identitas Indonesia sebagai penghasil rempah berkaitan dengan bangkrutnya Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC). Saat itu, Belanda mengubah orientasi politik ekonomi bukan lagi ke rempah-rempah, melainkan ke tanaman komoditas seperti teh, kopi, dan tembakau. Sehingga, rempah-rempah Nusantara tenggelam di bawah timbunan tanaman komoditas.

Padahal, keberadaan rempah-rempah di Indonesia memiliki jalan yang cukup panjang. Oleh karena itu, rempah-rempah Nusantara tetap harus dijaga, dilestarikan, bahkan kembali dipromosikan agar lebih dikenal masyarakat dunia.

“Rempah bagian dari sejarah, tradisi, dan identitas bangsa Indonesia. Lakukan penyebaran pengetahuan rempah melalui wahana edukasi seperti museum, pameran, seminar, dan diskusi,” jelas Fadly, dikutip dari Kompas.com.

Bumbu Masakan Indonesia Menyambangi Food Ingredients Asia 2023

Indonesia Spice Up the World

Indonesia Spice Up the World (ISUTW) merupakan program pemerintah untuk meningkatkan pamor bumbu, rempah-rempah, atau panganan olahan Indonesia. Melalui program tersebut, para pelaku kuliner Indonesia yang memiliki restoran khas makanan Indonesia di luar negeri turut menjadi bagian dari gastrodiplomasi restoran.

Program Indonesia Spice Up the World diharapkan dapat meningkatkan peluang industri kuliner dunia. Apalagi, ekspor bumbu atau rempah olahan dan komoditas rempah segar mengalami tren positif. Nilai ekspor komoditas tersebut mencapai 1,02 miliar dolar Amerika Serikat.

Hingga 2024 tahun ini, Indonesia Spice Up The World menargetkan dapat menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.

Restoran Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Spice Up The World akan mendapatkan dukungan dan fasilitas dari pemerintah. Mulai dari bantuan mendesain ulang usaha, jaringan penyediaan bumbu dan rempah, hingga materi promosi produk pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dilansir dari Indonesia Gastronomi Network (IGN) program ISUTW ini menjadi alternatif bagi para pelaku restoran Indonesia di luar negeri untuk mendapat pasokan rempah bahan masakan. Menurutnya, rempah-rempah khas Indonesia susah didapatkan di luar negeri sehingga rasa makanan khas Indonesia yang dihasilkan kurang autentik.

Untuk itu, ISUTW turut andil dalam penyediaan bumbu paste yang membantu para diaspora mendapatkan rasa khas Indonesia.

Bumbu-bumbu yang menjadi pilot project dalam program ini ialah bumbu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Banyak bahan pelengkap, termasuk kecap manis dan kacang tanah, akan ditampilkan dalam highlight.

Beberapa rempah tunggal juga dipilih sebagai komoditas ekspor utama. Rempah-rempah tersebut antara lain paprika, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.

Restoran dan Bumbu Khas Nusantara Kian Menyerbu Belanda

Kerja Sama Apik dengan Berbagai Pihak untuk Wujudkan Empat Pilar

Program ISUTW melibatkan lintas kementerian/lembaga hingga masyarakat. Indonesia Spice Up The World turut mengajak kolaborasi pemerintah pusat, daerah, pengusaha, akademisi, komunitas, dan media.

Selain itu, Indonesia Spice Up The World juga menggandeng maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk logistik, serta bank BNI dalam segi pembiayaan.

Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mencapai empat pilar utama kampanye ISUTW, yakni produksi rempah dan makanan, memperbarui dan mempromosikan restoran Indonesia di luar negeri, promosi kuliner lewat berbagai acara, hingga target Indonesia jadi negara destinasi kuliner.

Sejak diluncurkan pada 2020 lalu, sudah ada sekitar 1.300 restoran di berbagai negara di dunia yang mengusung konsep "Indonesia Spice Up The World" hingga Maret 2023.

“Saat ini ada 1.300 restoran yang mengusung Indonesia Spice Up The World di seluruh dunia, jadi kita masih kurang 2.700 lagi. Jadi malam ini tambah satu, jadi kurang 2.699,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai meluncurkan Indonesia Spice Up The World dan Rumah Makan Nusantara di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, pada Jumat (17/3/2023) malam.

Mengingat Nusantara Lewat Minyak Atsiri Scent of Wonderful Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini