Keindahan Tarian Peksimoi, Cara Kyai Sebarkan Dakwah di Kabupaten Sleman

Keindahan Tarian Peksimoi, Cara Kyai Sebarkan Dakwah di Kabupaten Sleman
info gambar utama

Di Dusun Soka Wetan, Kelurahan Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman seorang ulama menciptakan gerak badan yang berirama dengan sentuhan Islami yang dinamakan tari peksimoi.

Dinukil dari Indonesia Kaya, tari ini diciptakan oleh K.H. Nahrowi pada tahun 1954. Tari ini merupakan persatuan dari kesenian Islam, olahraga, dan bela diri. Tarian ini memiliki tujuan untuk menghibur masyarakat dengan bait-bait Islam.

Ragam Tarian Asal Nias Sangat Beragam, Apa Saja?

Nantinya bait-bait ini akan diiringi dengan gerakan yang indah, luwes dan dinamis. Gerakan tangan yang gemulai akan dipadukan dengan seni bela diri khas Jawa, berhasil memikat masyarakat setempat untuk mendalami agama Islam yang disiarkan para kyai.

Sang pencipta tari ini memang memiliki visi menyiarkan agama Islam dengan pendekatan yang masih terikat dengan budaya setempat. Ajaran kebaikan ini berisi syair Islami serta sholawat Nabi.

Terbagi dua

Peksimoi atau Peksi Moi merupakan singkatan yang terdiri dari Persatuan Kesenian Islam Main Olahraga Bela Diri (Peskimoi). Istilah ini digunakan untuk menunjukan kumpulan gerakan bela diri yang diiringi dengan instrumen.

Syair ini terbagi dua yaitu syair berbahasa Arab yang diambil dari buku Tlodo Barzanji yang berisikan dakwah pendidikan Islam. Sementara yang satu lagi berbahasa Indonesia, berisi ucapan selamat datang dan terima kasih.

Mengenal Tari Kipas Serumpun dan Pakarena: Sejarah, Properti, dan Makna

Tarian yang biasa dibawakan secara berkelompok ini diiringi para pemain musik yang bertugas sebagai pelantun syair. Dalam setiap kali pertunjukannya, alat musik seperti 3 buah rebana dan beduk menjadi instrumen yang selalu mendampingi.

“Tari peksimoi menjadi sebuah daya kreasi ulama yang sangat mencintai agama dan masyarakatnya untuk menuju ke jalan yang lebih baik dengan cara yang berbudaya,” tulis laman tersebut.

Bagian penting

Kesenian Peksimoi menjadi bagian penting dari masyarakat di Dusun Soka Wetan. Seni tradisi Islam ini menjadi nilai-nilai keislaman yang dipegang oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Kesenian ini menjadi ekspresi diri dari masyarakat dalam menyalurkan ekspresi keberagaman. Artinya di dalam mendalami kesenian ini mereka juga mencoba mengilhami agama Islam.

Tari serimpi, Tarian Sakral Simbol Perlawanan terhadap Penjajahan

Selain itu, kesenian ini mampu menjadi ajang tali silaturahmi warga masyarakat bahkan mampu menghasilkan ekonomi bagi para pemainnya. Kesenian ini juga tak memiliki gerakan yang rumit sehingga mampu dipelajari.

Kesenian Peksimoi sering dimainkan oleh anak-anak SMP dan SMA di lingkungan desa dan tampil saat diadakan festival desa atau festival Peksimoi. Kesenian Peksimoi tetap menjadi bagian dari proses pembelajaran dan pembenahan diri masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini