Cerita Bogor sebagai Tempat Pelatihan Jenderal Soedirman dan Soeharto saat di PETA

Cerita Bogor sebagai Tempat Pelatihan Jenderal Soedirman dan Soeharto saat di PETA
info gambar utama

Bogor tidak hanya terkenal sebagai tempat wisata namun juga memiliki sejarah panjang. Peran Bogor sebagai tempat dilahirkannya para prajurit garda terdepan yang gagah berani tak pernah bisa dibantah.

Dimuat dari Indonesia Kaya, Jepang mengeluarkan dekrit untuk membentuk Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Alih-alih membantu pasukan Jepang dalam Perang Dunia, korps ini malah mendorong percepatan kemerdekaan Indonesia.

Indonesia Kirim Tenaga Ahli untuk Membantu Senegal Kembangkan Teknologi Pertanian Padi

Jepang membentuk PETA di kota hujan pada tanggal 3 Oktober 1943. Karena jejak inilah, Bogor dijuluki sebagai Kota Pembela Tanah Air karena adanya peristiwa lahirnya tentara PETA tersebut.

“Di sinilah tempat di mana lahirnya atau embrio tentara sukarela Pembela Tanah Air yang memang saat itu dibentuk pada masa penjajahan Jepang pada tanggal 3 Oktober 1943,” ujar Kepala Museum dan Monumen PETA, Kapten Infanteri Hendra Firdaus yang dimuat Ayobogor.

Pelatihan pemuda

Firdaus menjelaskan tempat yang sekarang dijadikan museum itu dijadikan pelatihan pemuda-pemuda tanah air. Anak-anak muda ini datang dari segala penjuru Tanah Air mulai dari Jawa, Bali, hingga Madura.

“PETA ini adalah embrio atau cikal bakal awal mula terbentuknya organisasi Tentara Nasional Indonesia,” kata Firdaus.

Disebutkannya Bogor dipilih sebagai lokasi latihan tentara PETA karena topografi wilayahnya yang dikelilingi pegunungan. Banyaknya hutan membuat Bogor dianggap cocok untuk dijadikan tempat latihan militer.

Kebun Raya Bogor, Rekreasi Edukatif Sekaligus Membersihkan Paru-Paru

Menurutnya Museum PETA yang menjadi pusat latihan tentara awalnya markas kompi-kompi pengawal gubernur Hindia Belanda. Karena itu secara konstruksi bangunan memang telah siap.

“Jadi dari konstruksi bangunan sudah siap sebab awalnya ini basis tentara Belanda dan kemudian ditambah kontur alamnya di Bogor cocok untuk latihan maka dijadikan ini basisnya tentara PETA,” papar Firdaus.

Ribuan pemuda dilatih

Firdaus mengungkapkan sebanyak 1609 pemuda dari sejumlah wilayah dilatih oleh militer Jepang selama tiga hingga empat bulan lamanya. Pendidikan yang didapat mulai dari pelatihan kedisiplinan, bela diri, pengetahuan senjata, dan taktik.

Sebagian lulusan pendidikan militer PETA kemudian mendapat jabatan Daidanco atau setingkat letnan kolonel atau komandan batalyon. Beberapa lainnya mendapat jabatan Cudanco, setingkat kapten atau komandan kompi.

7 Destinasi Curug di Bogor untuk Liburan di Akhir Pekan

“Banyak tokoh lulusan PETA yang kiprahnya memang besar terhadap bangsa ini mereka adalah Jenderal Soedirman, Soeharto, Ahmad Yani, Wirahadikusuma, dan sepuluh kepala staf angkatan darat juga berasal dari tentara PETA,” katanya.

Setelah lulus, para perwira ini dikembalikan ke daerah asal mereka di Jawa, Bali, dan Madura. Kemudian para prajurit ini masing-masing membentuk pasukan baru setingkat Bintara di daerah.

“Setelah mereka berkiprah di daerah asal masing-masing tidak pernah ada lagi pendidikan PETA, hingga sampai pada tahun 1945 PETA akhirnya dibubarkan oleh Jepang hingga akhirnya terbentuklah TKR, BKR berevolusi menjadi TRI dan kemudian TNI, ABRI dan kini balik kembali ke TNI,” tambah Firdaus.

`

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini