Indonesia Kirim Tenaga Ahli untuk Membantu Senegal Kembangkan Teknologi Pertanian Padi

Indonesia Kirim Tenaga Ahli untuk Membantu Senegal Kembangkan Teknologi Pertanian Padi
info gambar utama

Pada 15 Agustus 2022, Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan dari IRRI itu sebagai pengakuan atas sistem pertanian-pangan yang tangguh dan swasembada beras pada 2019-2021 melalui penggunaan teknologi inovasi padi. Hal ini membuktikan kemampuan Indonesia dalam melaksanakan swasembada pangan, khususnya tanaman padi.

Indonesia juga telah memiliki Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) di Lembang yang berdiri sejak tahun 1962. Tugas BBPP Lembang adalah melaksanakan pelatihan fungsional, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional, dan teknis di bidang pertanian, peternakan serta kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi tenaga ahli pertanian. Selain melatih tenaga pertanian di Indonesia, BBPP juga telah beberapa kali melakukan pelatihan bagi negara-negara Afrika, seperti Gambia, Senegal, dan Tanzania.

Selain itu, pada tahun 2022, BBPP Lembang juga telah mengirimkan 2 orang tenaga ahli pelatihan pertanian di bidang padi untuk melatih sejumlah petani di Senegal. Pengiriman tenaga ahli tersebut merupakan inisiatif dari KBRI Dakar melihat berbagai masalah dalam pertanian padi di Senegal saat mengunjungi sentra produksi padi di Saint Louis, Senegal. Sama seperti Indonesia, perekonomian utama Senegal didasarkan pada sektor pertanian, yang mempekerjakan lebih dari 60% dari jumlah penduduk.

Dalam hal ini, Presiden Senegal, Macky Sall, telah melaksanakan program-program besar untuk meningkatkan, memperkuat dan memodernisasi basis produksi pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional (PSE) yang bertujuan untuk ketahanan pangan/beras.

Baca juga: Pede Lampaui Target, RI-Vietnam Tingkatkan Perdagangan hingga USD 15 Miliar

Pemerintah Senegal pun telah menyediakan lahan sebesar puluhan ribu hektar untuk difungsikan sebagai sentra penghasil padi. Meski demikian, berdasarkan informasi yang didapatkan dari perusahaan Senegal yang bergerak di bidang mekanisasi pertanian, Manobi Africa, banyak praktik pertanian padi di Senegal yang masih sangat tradisional, berbeda dengan Indonesia yang sudah lebih tertata.

Pada umumnya, petani di Senegal memiliki lahan individu sebesar 1 hektar. Pada saat musim tanam tiba, mereka akan menyebar bibit padi di sawah dan ditinggalkan hingga 6 bulan kemudian. Dengan praktik seperti ini, maka ketika musim kering atau terdapat hama, panen akan gagal dan tanaman padi akan dibiarkan begitu saja.

Melihat hal tersebut, KBRI Dakar mengusulkan kepada Manobi Africa yang membeli 6 unit traktor dari CV Karya Hidup Sentosa (KHS) pada tahun 2022 guna menjalankan proyek pertanian di Senegal, untuk mengadakan pelatihan penanaman padi bagi para petani Manobi di St. Louis. Hal ini disambut baik dan menjadi salah satu poin penting bagi daya jual CV KHS di mata pembeli di Afrika. Sebab, tidak hanya menjual produk, tetapi pembeli juga dapat mendapat benefit lain berupa pelatihan.

Namun, salah satu kendala bagi terwujudnya pelatihan ini adalah pendanaan, sehingga KBRI Dakar juga mengajak NAM Centre, kantor pusat yang menangani isu Kerja Sama Selatan-Selatan atau kerja sama negara berkembang, untuk mendanai kegiatan ini.

Baca juga: Indonesia-Vietnam Perkuat Kerja Sama Investasi, Kendaraan Listrik Jadi Target Baru

Duta Besar LBBP RI di Dakar, Dindin Wahyudin beserta CEO Manobi Africa dan Direktur NAM Centre membuka kegiatan launching ceremony pelatihan mekanisasi di Saint Louis, 22 Agustus 2022. Pelatihan ini merupakan rangkaian dari “Dispatch of Experts on Rice Development Sector” yang dilaksanakan antara Manobi Africa dan CV Karya Hidup Sentosa (KHS) serta bekerja sama dengan NAM Centre.

Pelatihan tersebut terdiri dari dua kegiatan, yaitu pelatihan rice management yang diselenggarakan di Africa Rice dan dibuka pada tanggal 19 Agustus 2022. Selanjutnya adalah pelatihan mekanisasi yang dilaksanakan di Diama Training Center dan dibuka pada 22 Agustus 2022.

Dalam sambutannya, Dubes RI Dakar menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sejalan dengan momentum presidensi Indonesia di G20 dan Senegal di Uni Afrika. Oleh karena itu, hal ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara maupun organisasi.

Selain itu, ditekankan pentingnya momentum ini sebagai bukti dari hubungan kedua negara yang telah terjalin dengan baik. Dengan adanya kerja sama ini, maka Indonesia dapat mendukung keberhasilan pilot project Senegal dalam swasembada padi, seperti yang dilakukan oleh Indonesia pada tahun 1990-an.

Baca juga: Investasi Migas di Indonesia Tembus Rp212 Triliun pada 2023

Sama seperti Indonesia, perekonomian utama Senegal didasarkan pada sektor pertanian, yang mempekerjakan lebih dari 60% dari jumlah penduduk. Dalam hal ini, daerah Senegal telah melaksanakan program-program besar untuk meningkatkan, memperkuat dan memodernisasi basis produksi pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional (PSE) yang bertujuan untuk ketahanan pangan/beras.

Kegiatan pelatihan pertanian dan mekanisasi pertanian di Saint Louis ini adalah pilot project bagi kerja sama pertanian Indonesia-Senegal yang telah melalui tahapan identifikasi di end user (petani), fasilitasi kerja sama B2B, dan kunjungan delegasi bisnis Senegal di Indonesia, serta menghubungkan berbagai pemangku kepentingan di kedua negara. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan program pelatihan yang komprehensif, keberlanjutan, dan inklusif.

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki pengalaman yang mumpuni di bidang agrikultur maupun forestry. Sebagai tambahan, Indonesia juga memiliki Center for International Forestry Research (CIFOR) di Bogor yang merupakan satu-satunya lembaga di dunia yang memiliki mandat untuk melakukan penelitian di bidang pengelolaan dan pemanfaatan hutan dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan serta menyebarluaskan hasilnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini