Pemahaman dan Cara Mendapatkan LoA (Letter of Acceptance)

Pemahaman dan Cara Mendapatkan LoA (Letter of Acceptance)
info gambar utama

Program beasiswa erat kaitannya dengan sebuah berkas bernama Letter of Acceptance atau LoA. Hampir sebagian besar beasiswa mengharuskan para calon awardee melampirkan LoA saat mendaftar beasiswa.

Sebenarnya, apa itu LoA? Dan kenapa harus melampirkan LoA saat mendaftar beasiswa?

Apa itu LoA?

LoA atau Letter of Acceptance jika diartikan secara bahasa merupakan surat penerimaan. Sesuai namanya, Letter of Acceptance merupakan bukti berupa surat yang menyatakan seseorang telah diterima pada suatu perguruan tinggi.

LoA dikeluarkan oleh perguruan tinggi kepada calon mahasiswanya yang menyatakan bahwa calon mahasiswa telah diterima untuk berkuliah di kampus tersebut. Biasanya, LoA dikeluarkan oleh pemimpin tingkat fakultas atau dekan maupun rektor dari perguruan tinggi yang menerima.

LoA atau biasa juga dikenal sebagai Letter of Guarantee menjadi salah satu berkas utama bagi seseorang yang mendaftar beasiswa. Tujuan dari melampirkan LoA pada saat mendaftar beasiswa adalah agar para calon penerima beasiswa benar-benar sudah memiliki perguruan tinggi saat dinyatakan lolos sebagai awardee atau penerima beasiswa.

Sistem melampirkan surat penerimaan (LoA) tidak hanya berlaku saat seseorang mendaftar beasiswa untuk berkuliah di luar negeri. Saat ini, beasiswa pendidikan perguruan tinggi dalam negeri juga mengharuskan pendaftar beasiswa melampirkan LoA.

Tidak hanya LPDP, beasiswa lain juga sebagian besar telah memberlakukan ketentuan yang sama terkait penyertaan LoA saat pendaftaran.

Mengenal Apa Itu Surat Kepercayaan, Dokumen yang Diterima Jokowi dari Dubes Negara Sahabat

Jenis-Jenis LoA : Conditional dan Unconditional

Ada dua jenis Letter of Acceptance (LoA), yakni LoA conditional dan LoA unconditional . Perbedaan keduanya terletak pada isi dan persyaratan yang tercantum dalam LoA.

Conditional LoA (Surat Penerimaan Bersyarat)

Kementerian Keuangan, selaku lembaga yang menanungi LPDP mengungkapkan bahwa LoA Conditional merupakan surat yang menyatakan bahwa seseorang telah diterima di sebuah perguruan tinggi tetapi dengan beberapa persyaratan tertentu.

Artinya, kandidat belum sepenuhnya dinyatakan diterima karena belum memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan. Kandidat tersebut sewaktu-waktu dapat gugur jika ia tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam LoA selama batas waktu yang ditentukan.

Oleh karena itu, LoA conditional disebut sebagai surat penerimaan bersyarat.

Biasanya LoA conditional dikeluarkan jika kandidat belum melengkapi persyaratan dan berkas berupa:

  1. TOEFL/IELTS belum memenuhi skor yang disyaratkan.
  2. Belum menyerahkan tema riset/penelitian.
  3. Belum menyerahkan dokumen untuk persyaratan pendaftaran perguruan tinggi, contohnya ijazah dan transkrip nilai.
  4. Belum menyerahkan pernyataan sponsorship, dll.

Setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang tertera di surat tersebut, kandidat kemudian diterima dan mendapatkan LoA tanpa syarat.

Beasiswa untuk Jadi Ahli Nuklir Sudah Dibuka, Apa Saja Syaratnya?

LoA Unconditional

Sementara itu, Letter of Admission/Acceptance (LoA) Unconditional adalah surat resmi dari perguruan tinggi yang menyatakan bahwa seseorang telah diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut tanpa syarat.

Dalam LoA tanpa syarat biasanya tercantum informasi-informasi penting, seperti nama lengkap, jenjang studi, program studi, perguruan tinggi, hingga informasi waktu memulai studi sesuai ketentuan LPDP.

Jika Kawan GNFI menerima LoA unconditional , Kawan telah dinyatakan memenuhi persyaratan dan hanya perlu membayar biaya kuliah serta menunggu informasi utnuk mengikuti proses orientasi sebagai mahasiswa baru di universitas tersebut.

LoA unconditional atau LoA tanpa syarat ini merupakan jenis LoA yang diterima beasiswa LPDP.

Ternyata, Ada Program Beasiswa ke Mesir Khusus bagi Gus, Ning, dan Kiai Indonesia

Syarat Mendapatkan LoA

Untuk mendapatkan LoA, setidaknya ada beberapa syarat yang harus Kawan penuhi. Syarat-syarat tersebut di antaranya:

  1. CV akademik atau biodata pelamar
  2. Dokumen-dokumen akademik, seperti transkrip nilai, ijazah, dan sertifikat
  3. Sertifikat kecakapan berbahasa, utamanya Bahasa Inggris berupa IETLS atau TOEFL
  4. Surat rekomendasi dari dosen atau surat izin belajar dari pimpinan jika pelamar statusnya ialah bekerja.

Berkas tersebut merupakan persyaratan inti saat megajukan LoA. Beberapa perguruan tinggi memiliki persyaratan yang berbeda sehingga Kawan GNFI perlu untuk mengecek laman resmi kampus.

Dana Tembus Rp139 Triliun, Pemerintah akan Tambah Jumlah Penerima Beasiswa LPDP?

Cara Mendapatkan LoA

Untuk mendapatkan LoA, tentunya Kawan GNFI harus mendaftar ke suatu perguruan tinggi terlebih dahulu. Hal ini mengingat LoA merupakan bukti seseorang diterima di universitas sehingga Kawan wajib mendaftar di universitas tersebut.

Sebelum mendaftar, Kawan GNFI wajib meriset berbagai informasi mengenai perguruan tinggi tujuan, mulai dari program studi, fasilitas, keunggulan, hingga prosedur pendaftaran. Setelah itu, Kawan GNFI harus melengkapi berkas-berkas yang diminta agar saat Kawan diterima, Kawan langsung mendapatkan unconditional LoA.

Terakhir, lakukan pendaftaran dan tunggu surat penerimaan atau LoA sampai di tangan Kawan.

Komunitas Pesawat Kertas Fahry Purnama Mengubah Sampah Kertas Menjadi Beasiswa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini