Inilah 9 Jenis Kayu Kalimantan Paling Dicari

Inilah 9 Jenis Kayu Kalimantan Paling Dicari
info gambar utama

Pulau Kalimantan melimpah dengan dengan kekayaan alam. Bukan hanya yang ada di bawah permukaan bumi seperti emas, minyak, batu bara, dan gas alam. Namun, juga berbagai jenis kayu Kalimantan.

Kayu Kalimantan dikenal memiliki kualitas tinggi yang diburu terutama untuk penggunaan pembangunan rumah dan furnitur (mebel). Sebab itu tidaklah heran bila kayu-kayu asal Kalimantan berharga mahal.

Berikut 9 jenis kayu Kalimantan yang paling dicari oleh konsumen:

1. Kayu Balau

Kayu balau Kalimantan dikenal sebagai kayu dengan kualitas terbaik. Kayu ini merupakan famili dari kayu Bengkirai, dengan tinggi mencapai 20 meter dan diameter 160 cm.

Kayu asal Kalimantan ini secara penampilan termasuk pohon yang tidak terlalu tinggi, tetapi memiliki diameter yang lebih besar apabila dibandingkan dengan jenis kayu lainnya.

Jika dibandingkan dengan kayu bengkirai, permukaan kayu balau lebih halus dan mengkilap. Sementara warna kayu balau adalah coklat muda atau kuning.

2. Kayu Bengkirai

Jenis kayu bengkirai asal Kalimantan ini memiliki karakteristik kuat dan tahan terhadap cuaca dan kelembaban, sehingga cocok sebagai bahan bangunan di kawasan tropis.

Ketinggian pohonnya mencapai 50 meter dan diameter sekitar 100 cm. Kulit pohonnya berwarna kelabu, merah, dan coklat. Permukaannya beralur, mengelupas kecil.

Bengkirai Kalimantan ini berwarna putih kekuningan dengan serat halus, sehingga selain menjadi bahan andalan untuk konstruksi, juga untuk membuat furnitur, serta interior dan eksterior bangunan.

Fenomena Pohon Menangis yang Sampai Disakralkan Warga, Benar Mengandung Mistik?

3. Kayu Kamper

Kayu kamper memiliki aroma khas dan mengandung minyak atsiri, sehingga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu putih, pengharum ruangan, dan bahan dasar kosmetik.

Selain itu, jenis kayu Kalimantan ini memiliki karakteristik tahan terhadap serangan serangga dan kelembaban, sehingga digunakan juga sebagai bahan konstruksi bangunan.

Kayu kamper termasuk dalam kelompok kayu keras (hardwood). Penampilannya yang estetik dengan tekstur halus dan warna khas, membuat kayu ini cocok untuk pembuatan furnitur (mebel) dan dekorasi rumah.

4. Kayu Kapur

Kayu kapur dikenal juga dengan nama ampadu, ampalang, atau awang tanet sesuai dengan daerah tempatnya tumbuh. Ketinggian pohonnya mencapai 35-45 meter dan diameter hingga 80 cm.

Karakteristik jenis kayu Kalimantan ini kuat, tetapi mudah dipotong atau diolah. Dengan demikian selain untuk konstruksi rumah, sangat cocok untuk industri furnitur (mebel).

Ciri khas kayu ini, bagian terasnya berwarna merah atau coklat. Bagian tepi kayu (gubal) berwarna putih dengan tekstur licin.

5. Kayu Keruing

Di Kalimantan, kayu keruing dikenal juga dengan nama anderi, ansurai, tempurau, atau lainnya sesuai dengan penyebutan daerah masing-masing.

Ketinggian pohonnya bisa mencapai 50 meter dan diameter 120 cm, dengan kekhasan teras pohon berwarna coklat merah atau coklat kelabu dan gubal warna kuning atau coklat semu.

Tekstur kayu ini kasar, tetapi pada finishing permukaannya akan menjadi licin sehingga menyulitkan saat diamplas. Selain itu, kayu keruing akan mengeluarkan resin beraroma menyengat.

Pesona Pantai Goa Cemara di Bantul, Tempat Konservasi Penyu hingga Pohon Goa

6. Kayu Meranti

Jenis kayu Kalimantan ini termasuk kategori kayu keras (hardwood) khas nusantara yang populer. Karakter kayunya yang kuat membuatnya banyak digunakan untuk pembuatan kapal.

Kayu meranti memiliki varian meranti merah, putih, dan kuning. Dari varian ini, muncul variasi warna putih, coklat pucat, merah jambu, dan merah muda.

Ketinggian pohon meranti merah bisa mencapai 100 meter dengan kekhasan warna yang makin memekat ketika usia pohonnya kian tua.

7. Kayu Merbau

Kayu merbau dikenal sebagai jenis kayu Kalimantan yang sangat kuat, menyaingi kayu jati dan kayu ulin. Itu sebabnya kayu ini favorit dan cocok digunakan untuk konstruksi bangunan dan lantai kayu.

Pohon kayu ini bisa tumbuh mencapai ketinggian 40 meter dan diameter 100 cm dengan bagian luar berwarna kelabu atau coklat muda dan gubal berwarna kuning muda.

Warna kulitnya yang berbeda-beda ini seiring dengan usia pohonnya, membuat penampilannya menjadi estetik dan eksotik.

8. Kayu Tumi

Kayu tumi dikenal juga sebagai kayu bengkirai merah atau balau merah (red balau). Bobot, serat kayu, dan tingkat kekerasannya sangat mirip dengan kayu bengkirai.

Namun demikian, perbedaan yang pada kayu tumi ada pada warnanya merah kecoklatan (reddish brown).

Untuk penggunaannya, kayu Kalimantan ini banyak digunakan sebagai bahan konstruksi rumah, misalnya pembuatan kosen, pintu, jendela, atau rangka atap.

9. Kayu Ulin

Kayu ulin dikenal luas sebagai kayu Kalimantan yang paling keras, sehingga tidak heran bila digunakan untuk konstruksi bangunan termasuk istana di Kalimantan.

Pohon yang dikenal juga dengan nama tabulin, tulian, atau belian ini mencapai ketinggian 35 meter dan diameter 100 cm.

Ciri khas kayu ulin, kulit luarnya berwarna coklat kemerahan hingga coklat tua. Sementara gubalnya mencapai ketebalan 5 cm dengan permukaan kasar.

Menumbuhkan Kurma di Indonesia: Bisakah Pohon Gurun Berbuah di Tanah Tropis?

Sumber:

  • https://prcfindonesia.org/jenis-jenis-kayu-di-hutan-kalimantan-barat/
  • https://rakayu.com/kayu-kalimantan/#:~:text=Beberapa%20jenis%20kayu%20Kalimantan%20yang,kayu%20ulin%2C%20dan%20kayu%20keruing.
  • https://www.rajawaliparket.com/2022/08/jenis-kayu-asal-kalimantan.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini