Tes Kraepelin memiliki nama asli Abstract Reasoning disusun oleh seorang psikiater yang berasal dari Jerman. Tes Kraepelin hanya diperuntukan bagi individu dewasa.
Tes Kraepelin disusun oleh Emile Kraepelin. Tes Kraepelin disebut juga dengan tes koran. Tes Kraepelin adalah salah satu bentuk soal psikotes yang terdiri dari susunan angka-angka dengan bentuk lajur-lajur, cara mengerjakan soal tes psikotes ini dengan menjumlahkan dua angka yang berdekatan dengan waktu tertentu pada setiap kolom, kemudian menuliskan jawabannya di sebelahnya.
Tes Kraepelin dilakukan dengan mengerjakan hitungan sederhana yaitu dengan menjumlahkan deretan angka-angka, dan jumlah deretan angka-angka dan jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak, sehingga membutuhkan konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima.
Kesalahan yang dibuat semakin banyak menunjukan orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan.
Tes Calistung Resmi Dihapus sebagai Syarat Masuk SD Tahun Ini
Tes Kraepelin berfokus pada salah satu aspek kemampuan "mental primer" yaitu number factor, dimana di dalamnya terdapat kecakapan untuk menghitung aritmatika dengan cepat dan teliti.
Aspek-aspek yang diukur dalam tes Kraepelin ini adalah untuk melihat sikap individu diantaranya:
- Aspek keuletan (daya tahan)
- Aspek kemauan (kehendak individu)
- Aspek emosi
- Aspek penyesuaian diri
- Aspek stabilitas diri
Tes Kraepelin digolongkan dalam tes yang mengukur faktor-faktor khusus non-intelektual. Tes Kraepelin juga dikatakan sebagai tes "Speed Test". Ciri utama dalam sebuah speed test adalah tidak adanya waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua soal.
Dalam hal ini, peserta tes tidak diharapkan untuk dapat menyelesaikan sepenuhnya. Karena tes ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan kerja.
Pada tes ini berbentuk satu lembar kertas ukuran double kwarto yang terdiri dari 4 halaman, dengan bentuk memanjang dan tercetak bolak-balik.
- Pada halaman satu merupakan tempat pengisian identitas diri dan contoh pengerjaan tes.
- Pada halaman dua dan tiga merupakan halaman pengerjaan soal.
- Pada halaman empat merupakan halaman untuk skoring, pembuatan grafik dan interpretasi tes.
Praktikkan 7 Tips Persiapan Tes TOEFL Ini agar Skormu Tinggi
Tes Kraepelin dapat digunakan sebagai tes kepribadian. Tes Kraepelin dapat digunakan untuk menentukan tipe performance seseorang. Misalnya:
- Hasil penjumlahan angka sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi mental.
- Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental
- Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat ketika waktu tes.
- Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi dan terendah) dapat mengindikasikan adanya gangguan emosional.
Sementara itu, tes Kraepelin sebagai tes bakat adalah untuk mengukur maximum performance seseorang. Didasarkan pada hasil tes secara objektif, di antaranya:
- Faktor kecepatan (speed factor)
- Faktor ketelitian (accuracy factor)
- Faktor keajegan (rhythm factor)
- Faktor ketahanan (ausdauer factor)
Tes Kraepelin dapat dilakukan secara individual maupun klasikal. Dengan waktu pengerjaan sekitar 20 menit. Adapun perincian waktu tersebut sebagai berikut:
- Pengisian identitas diri: 4 menit
- Penyampaian instruksi: 2 menit
- Latihan contoh soal: 1 menit
- Pengerjaan soal: 12 menit 30 detik
Untuk setiap kolom pada soal diberikan waktu sekitar 15 detik, dengan total kolom sebanyak 50.
Tes ini banyak terdapat digunakan pada industri seperti untuk keperluan seleksi, promosi, mutasi kerja dan jabatan. Selain itu, juga dapat digunakan di bidang psikologi lainnya seperti psikologi pendidikan dan klinis. Tidak hanya itu saja, tes Kraepelin juga berkembang di kalangan angkatan senjata.
Apa Itu Tes Skolastik, Metode yang Diajukan Nadiem Makarim untuk Ganti SBMPTN
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
