Kebo Kicak dan Surontanu, Legenda Asal Mula Jombang

Kebo Kicak dan Surontanu, Legenda Asal Mula Jombang
info gambar utama

Cerita legenda tentang Kebo Kicak dan Surontanu menjadi asal usul nama kota Jombang. Tertulis dalam legenda bahwa Jombang diganggu oleh Surontanu, seorang penjahat sakti yang tidak dapat ditangkap.

Kebo Kicak, yang memiliki kepala kerbau karena dikutuk oleh orang tuanya, bertarung dengan Surontanu dan berhasil mengalahkannya. Namun, setelah pertarungan itu, baik Surontanu maupun Kebo Kicak tidak pernah muncul lagi.

Jejak dari pertarungan mereka, yang menghasilkan warna hijau dan merah, menjadi inspirasi nama kabupaten Jombang. Memangnya bagaimana sih cerita lengkapnya?

Cerita legenda Kebo Kicak dan Surontanu dimulai dari kejahatan Surontanu, seorang perampok sakti yang tidak dapat ditangkap dan paling ditakuti oleh masyarakat di sekitar Jombang.

Baca Juga: Mengenal Jombang, Kota Santrinya Indonesia

Kebo Kicak, yang sebelumnya diutuk menjadi manusia berkepala kerbau, berduel dengan Surontanu dan akhirnya mengalahkannya.

Namun, setelah pertarungan itu, baik Surontanu maupun Kebo Kicak tidak pernah muncul kembali, dan jejak perburuan mereka menjadi asal usul nama kabupaten Jombang.

Pada masa pemerintahan Majapahit, Jombang dilanda kekacauan karena kehadiran Surontanu yang sangat ditakuti.

Banteng milik Surontanu menyebarkan penyakit mengerikan di masyarakat, menyebabkan kematian mendadak. Kebo Kicak, atas perintah gurunya, turun gunung untuk menghentikan kejahatan Surontanu.

Setelah beberapa hari berpetualang, Kebo Kicak berhasil menemukan Surontanu dan mereka berduel. Surontanu melarikan diri ke rawa tebu dengan kekuatan saktinya, diikuti oleh Kebo Kicak.

Namun, meski Kebo Kicak kemudian menjadi penguasa wilayah barat, tetapi ambisi kekuasaannya membuatnya terlibat dalam pertempuran dengan saudaranya.

Dari legenda di atas Kawan tentu tahu bahwa Surontanu, seorang penjahat sakti mandraguna yang tak terlacak, menyebabkan ketakutan di Jombang dan tidak ada yang berhasil menangkapnya karena kekuatannya.

Kebo Kicak, yang sebelumnya diutuk menjadi manusia berkepala kerbau, bertarung dengan Surontanu dan berhasil mengalahkannya. Tetapi setelah pertarungan itu, baik Surontanu maupun Kebo Kicak tidak pernah muncul lagi, dan jejak perburuan mereka menjadi awal nama kabupaten Jombang.

Baca Juga: Dua Gapura Jadi Bukti Jombang sebagai Pintu Gerbang Kerajaan Majapahit

Kebo Kicak dan Surontanu dianggap sebagai asal muasal Jombang berdasarkan legenda pertarungan mereka di wilayah tersebut. Dalam cerita tersebut, Kebo Kicak turun gunung untuk menghentikan kejahatan Surontanu, dan setelah beberapa hari berpetualang, mereka bertarung.

Setelah pertarungan itu, keduanya tidak pernah kembali. Jejak perburuan mereka, yang menghasilkan warna hijau dan merah, menjadi inspirasi nama kabupaten Jombang.

Legenda tentang Kebo Kicak dan Surontanu menjadi asal muasal bagi nama kabupaten Jombang. Cerita ini berpusat pada pertarungan epik antara dua tokoh legendaris yang memiliki kekuatan luar biasa.

Surontanu, seorang penjahat sakti mandraguna yang tidak dapat ditangkap, menjadi momok bagi penduduk Jombang. Kekuatannya yang misterius membuatnya tidak terkalahkan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Di sisi lain, ada Kebo Kicak, seorang pria yang dikutuk menjadi manusia berkepala kerbau. Atas perintah guru, Kebo Kicak turun gunung untuk menghentikan kejahatan Surontanu yang meresahkan.

Setelah berpetualang beberapa hari, Kebo Kicak berhasil menemukan Surontanu dan keduanya terlibat dalam pertarungan sengit yang dipenuhi dengan kesaktian.

Baca Juga: Sejarah Ringin Contong, Landmark Kabupaten Jombang yang Ikonik

Dalam pertarungan tersebut, Kebo Kicak akhirnya berhasil mengalahkan Surontanu. Namun, meskipun kemenangan itu membebaskan Jombang dari ancaman Surontanu, baik Surontanu maupun Kebo Kicak tidak pernah kembali.

Jejak pertarungan mereka yang menghasilkan warna hijau dan merah menjadi legenda yang membentuk nama kabupaten Jombang.

Cerita ini mencerminkan perjuangan kebaikan melawan kejahatan serta konsekuensi dari penggunaan kekuatan secara berlebihan.

Kebo Kicak, meskipun dikutuk menjadi makhluk berkepala kerbau, membuktikan bahwa keberanian dan tekad yang kuat dapat mengalahkan kekuatan jahat. Sementara itu, Surontanu menjadi simbol dari kegelapan yang harus dihadapi dan ditaklukkan oleh kebaikan.

Legenda ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah dan budaya lokal Jombang, tetapi juga menginspirasi nilai-nilai keberanian, keadilan, dan pengorbanan.

Melalui kisah epik ini, masyarakat Jombang dan generasi selanjutnya diwarisi dengan cerita yang mengajarkan pentingnya melawan kejahatan dan mempertahankan nilai-nilai kebaikan dalam menghadapi tantangan hidup.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini