Penyebab Gempa Bumi Tuban dan Cerita Lama Terbentuknya Pulau Jawa

Penyebab Gempa Bumi Tuban dan Cerita Lama Terbentuknya Pulau Jawa
info gambar utama

“Kisahnya bermula dari ~90 juta tahun silam. Saat pecahan Australia yg memisahkan diri seiring terbelahnya superbenua Gondwana berbenturan dg Indonesia bagian barat. Peristiwa itu membentuk Pulau Jawa kita,” tulis akun X @marufins

Tuban tengah diguncang gempa magnitudo (M) berkekuatan 5,9 sampai dengan 6,5. Adapun pusat gempa bumi berada di Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km, tepatnya berada pada 132 km timur laut Kabupaten Tuban dan 60 km sebelah barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Gempa ini terjadi pada Jumat (22/3/2024), sekitar pukul 11.22 WIB. Dikutip dari suarasurabaya.net, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi susulan (aftershock) telah terjadi hingga 229 kali hingga hari Minggu (24/3/2024) pagi.

Gempa bumi yang terjadi mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Setidaknya 10 rumah mengalami rusak ringan dan satu rumah mengalami rusak sedang. Selain itu, sekolah, pondok pesantren, tempat ibadah, kandang ternak, hingga Rumah Sakit Soewandhie dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) turut mengalami kerusakan.

Waspada, Beberapa Wilayah Indonesia Tercatat Mengalami Gempa pada Maret 2024

Namun, tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Berdasarkan data dari BPBD Jatim yang dikutip dari news.republika.co.id, terdapat dua korban yang mengalami luka ringan.

Sementara Pulau Bawean lebih terdampak karena merupakan titik terdekat dari pusat gempa bumi. Dampak gempa bumi tersebut menyebabkan berbagai kerusakan di Pulau Bawean. Hingga berita ini ditulis, gempa susulan mengakibatkan ambruknya Masjid Al Muhajirin di Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Bawean, dan munculnya semburan air hangat dari dalam tanah di beberapa titik sehingga menimbulkan genangan.

Setelah gempa bumi besar, sebagian masyarakat juga memilih untuk mengungsi di tempat yang aman dibandingkan berada di dalam rumah.

Sebagai bencana ini, BPBD Kabupaten Gresik dan BPBD Provinsi Jawa Timur segera mengirimkan bantuan dan aparatnya secara langsung ke Pulau Bawean.

Penyebab Gempa Bumi Tuban

BMKG menyebutkan bahwa kejadian alam tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa bumi juga dirasakan di beberapa daerah, seperti Bawean, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Kudus, Blora, Surabaya, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta.

Sumber gempa yang tergolong dangkal, menandakan bahwa gempa terjadi akibat gempa kerak dangkal dari sesar aktif di Laut Jawa. Dikutip dari detikJatim, Pakar ITS menjelaskan bahwa gempa ini terjadi karena aktivitas Sesar Bawean. Dari mekanismenya, gempa bumi ini disebabkan oleh pergerakan geser (strike-slip).

Orang Sunda Kerap Bilang "Aya" Ketika Ada Gempa, Begini Ceritanya

Cerita Lama Terbentuknya Pulau Jawa

Nah Kawan GNFI, sesar aktif di tengah Laut Jawa ini berkaitan dengan cerita lama terbentuknya Pulau Jawa. Ketika pecahan Australia memisahkan diri seiring terbelahnya superbenua Gondwana, berbenturan dengan Indonesia bagian barat. Peristiwa inilah yang membentuk Pulau Jawa.

Thread dari akun @marufins menjelaskan bahwa jika garis imajiner ditarik dari Tanjung Karangbolong, Kabupaten Kebumen ke Semenanjung Muria, Kabupaten Jepara, semua area sisi timur garis itu berasal dari Australia. Karena itulah, peristiwa ini masih meninggalkan jejak sebagai cabikan tektonik yang panjang, mulai dari Perbukitan Karangbolong di selatan hingga Pegunungan Meratus di utara.

Cabikan itulah yang disebut sesar besar Kebumen-Muria-Meratus yang aktif 60 juta tahun lalu, dan saat ini sudah mati. Akan tetapi, beberapa bagiannya masih aktif sampai saat ini, seperti sesar Pati yang berada di sebelah selatan Gunung Muria.

Sementara di Laut Jawa, terdapat 2 sesar lain yang terhubung, yakni sesar Muria dan sesar West 15. Pada titik pertemuan sesar inilah gempa bumi dangkal di Laut Jawa terjadi.

Banyak Daerah Rawan Gempa di Indonesia, Penting untuk Tahu Mitigasi Bencana Gempa!

Referensi:

  • https://www.detik.com/jatim/berita/d-7255933/pakar-its-sebut-gempa-tuban-dipicu-sesar-bawean
  • https://twitter.com/marufins/status/1771089444390453481
  • https://news.republika.co.id/berita/sar2y3425/gempa-susulan-tuban-terjadi-60-kali-ada-2-gempa-yang-paling-menonjol
  • https://tangerang.tribunnews.com/2024/03/23/dampak-gempa-bawean-masjid-di-gunungteguh-ambruk-hingga-muncul-semburan-air-panas?page=1
  • https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2024/bmkg-catat-masih-terjadi-229-kali-gempa-susulan-di-laut-tuban/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WO
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini