Cerita di Balik Larangan Tanam Pisang di Dukuh Mao Klaten, Apa Alasannya?

Cerita di Balik Larangan Tanam Pisang di Dukuh Mao Klaten, Apa Alasannya?
info gambar utama

Dusun Mao, Desa Jambayen, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah memiliki pantangan yang dipercaya turun temurun. Mitos yang dipercaya oleh masyarakat adalah larangan menanam pohon pisang.

Dinukil dari Detik, mulai dari gapura masuk desa sampai pinggiran kampung tak ditemukan pohon pisang. Di tengah pemukiman, di pekarangan rumah warga juga tidak satupun ditemukan pohon pisang.

Kisah Rawa Jombor Klaten: Permukiman yang Ditenggelamkan oleh Belanda

Hal ini jelas berbeda dengan beberapa desa di sebelah Dusun Mao yang mudah ditemukan pohon pisang tumbuh. Dikatakan pantangan warga Dusun Mao menanam pisang sudah berlangsung sejak lama.

“Ya tidak ada yang berani menanam pohon pisang. Itu sudah sejak lama, sejak leluhur dulu, tahun berapa tidak tahu,” kata Sekretaris Desa Jambeyan, Tri Rukun Widodo.

Kisah Roro Amis

Tri Rukun mengungkapkan adanya larangan warga Dusun Mao menanam pohon pisang karena legenda gadis cantik bernama Roro Amis. Dirinya tinggal bersama ayahnya yang seorang pertapa di dekat Umbul Jolotundo.

“Ada pertapa punya anak gadis namanya Roro Amis. Saat berenang di umbul dengan teman-temannya dengan gedebok pisang kakinya tertusuk sompil (keong kecil), kemudian hanyut,” kata Rukun.

Karena hal itu, nyawa Roro Amis tak tertolong. Hal itu membuat sang pertapa sangat sedih. Sang pertapa itu kemudian mengutuk sumpil di sekitar Jolotundo agar ujungnya yang lancip jadi tumpul.

Mahasiswa KKN Tematik Undip Gandeng Kelompok Tani dan Warga Desa Gempol Guna Menuju Desa Wisata

Dia tidak hanya mengutuk sumpil, namun juga membuat larangan bagi warga sekitar Mao dan Birinan untuk tidak menanam pisang. Hal itu karena rakit gedebok pisang yang ditumpang Roro Amis sempat hanyut hingga ke Dukuh Mao dan Birinan.

“Bisa dilihat, di Mao dan Birinan tak ada pohon pisang. Dulu, ada cerita di sini ada banjir dan sebuah bonggol pisang ikut hanyut. Akhirnya bonggol pisang itu tertanam di rumah seorang warga. Yang terjadi selanjutnya, warga itu meninggal dunia,” katanya.

Boleh makan pisang asal beli

Satori, warga Dusun Mao membenarkan tidak ada warga yang berani menanam pohon pisang. Kepercayaan unik itu sudah berlangsung lama. Bahkan ada warga yang berani menanam pohon pisang malah mendapatkan petaka.

“Iya betul (tidak ada yang menanam pisang). Dulu konon ada yang menanam sakit semua sekeluarga, jadi tidak ada yang menanam pisang,” tutur Satori.

Semarak Minggu Kliwon di Pasar Jodha, Full Jajanan dan Hiburan

Walau tak boleh menanam pisang, Satori mengutarakan warga tetap boleh mengonsumsi makanan manis itu dengan membeli. Warga juga tetap memanfaatkan buah pisang saat hajatan atau acara lain.

“Saat hajatan boleh dengan buah atau pisang, yang tidak boleh cuma menanam pohon pisang di sini. Kalau tanam di sawah tidak ada tapi juga tidak berani,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini