Berkunjung ke Rawa Danau di Banten yang Terbentuk Akibat Letusan Gunung Api Purba

Berkunjung ke Rawa Danau di Banten yang Terbentuk Akibat Letusan Gunung Api Purba
info gambar utama

Kabupaten Serang, Banten mempunyai bentang alam yang mengagumkan, salah satunya adalah kawasan Rawa Dano atau Rawa Danau yang berada di Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari.

Bila datang ke tempat ini, wisatawan akan disajikan pemandangan lembah hijau yang dikelilingi area perairan. Suasana hutannya pun sangat asri karena belum banyak terjamah oleh manusia.

Telah Dibuka, Museum Virtual Cina Benteng Tangerang yang Berawal dari Skripsi!

Dimuat dari laman dispar.bantenprov.go.id, kawasan ini adalah cagar alam dengan total luas area konservasi 2.500 hektare. Menariknya, Rawa Dano sendiri merupakan satu-satunya rawa di daerah pegunungan yang masih tersisa di Pulau Jawa.

Klaim sebagai satu-satunya rawa di pegunungan Pulau Jawa tercetus pada 2014 berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.SK.3586/Menhut-VII/KUH/2014. Tetapi penetapan cagar alam ini juga sudah dilakukan pada zaman Belanda yaitu pada 16 November 1921.

Bekas gunung purba

Dicatat dalam sejarahnya, wisata Rawa Dono awalnya kepundan dari gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Seiring berjalannya waktu, tempat ini berubah menjadi sebuah danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa di atas danau.

Hal ini bisa terlihat dari sisi-sisinya yang dikelilingi bukit mirip dinding, sisa aktivitas vulkanis yang membentuk kaldera. Air yang memenuhi kawasan tersebut juga hanya terjadi saat musim hujan, karena tertampung cekungan di sana.

Pemilu 2024 di Tengah Bulan Sakral Masyarakat Baduy

Sebagai kawasan konservasi, area itu hanya bisa dilihat dari kawasan dataran tinggi Gunung Tukung Gede melalui Pos Terpadu yang berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut atau disebut Paninjauan.

Beberapa area rawa masih bisa dikunjungi dengan menggunakan perahu kecil, tetapi aksesnya terbatas dan kawasan lainnya diperuntukkan untuk kebutuhan penelitian akademik, jadi tak bisa dikunjungi secara umum oleh masyarakat.

Banyak hewan langka

Sebagai wilayah konservasi, cagar alam Rawa Dono menjadi rumah bagi flora dan fauna khas, seperti ikan lendi yang diyakini endemik yang hanya ditemukan di wilayah ini. Ada juga satwa lain seperti kucing hutan, monyet ekor panjang, hingga buaya.

Ada juga 3 jenis tumbuhan yang hanya ditemukan di sana yaitu Glochidion palustre Kds, Coix palustris Kds, Alocasia bantamensis Kds. Ketiganya ditemukan oleh Koorders, botanis asal Belanda yang datang ke tempat itu pada 1892 dan 1912.

Mencari Berkah dari Sumur Tujuh yang Keramat di Puncak Gunung Karang

Di tempat itu juga ada buah-buahan khas setempat yang bisa dinikmati saat akhir perjalanan. Ada salah satu buah khas yang banyak dibudidayakan warga di sepanjang jalan menuju area rawa, yakni durian mancak.

Tersedia banyak pilihan tempat untuk menikmati durian tersebut karena rata-rata berasal dari kebun di sekitar lokasi. Kemudian ada juga jenis durian lain yang turut memikat para penikmatnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini