Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera Perspektif Paulo Freire

Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera Perspektif Paulo Freire
info gambar utama

Paulo Freire merupakan seorang filsuf dan pendidik asal Brasil yang membawa misi pendidikan adalah upaya pembebasan untuk menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. Paulo Freire memandang pendidikan bukanlah sekadar proses menyampaikan pengetahuan, tapi sebagai alat untuk membebaskan individu dari lingkaran ketidakadilan dan penindasan yang sedang terjadi.

Hal ini menjadi sorotan tentang pentingnya merubah pendekatan pendidikan yang konvensional menjadi sebuah upaya pembebasan bagi individu dalam mengembangkan pemahaman kritis tentang realitas sosial mereka. Bisa dikatakan, pendidikan pembebasan adalah kunci untuk menuju masyarakat adil dan sejahtera secara kaffah.

Freire mengamati bahwa masyarakat adil dan sejahtera hanya bisa dicapai ketika individu dalam kelompok masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan yang berkualitas. Namun, di sini Freire juga menegaskan bahwa pendidikan yang berkualitas tidak serta-merta memberikan pengetahuan dan keterampilan, tapi juga membantu keterlibatan individu dalam memahami kondisi lingkungan sosial di sekitar.

Mengenal Permendikbud 12 Tahun 2024: Aturan Baru Pendidikan Indonesia

Gagasan Pendidikan Pembebasan

Konsep utama dalam gagasan Freire tentang pendidikan adalah “pendidikan pembebasan”. Menurut Freire, poin ini memiliki makna bahwa proses di mana individu diajak untuk memahami dan mengkritisi realitas sosial mereka, serta untuk bertindak secara kolektif dalam mengubah menjadi lebih baik secara bersama-sama.

Pendidikan pembebasan mempunyai peran penting untuk menuju masyarakat adil dan sejahtera. Freire percaya bahwa melalui pendidikan pembebasan, masing-masing individu dapat mengembangkan pemahaman kritis tentang ketidaksetaraan dan penindasan yang ada di masyarakat. Selain itu, dapat menjadi aktor perubahan yang aktif dalam menumpas ketidakadilan tersebut.

Konsep pendidikan pembebasan menekankan akan pentingnya dialog antara pendidik dan peserta didik. Freire berpendapat, bahwa seharusnya pendidikan bukanlah proses yang hanya mengalir dari pendidik ke peserta didik, tetapi sebuah dialog panjang yang saling menghormati di mana kedua belah pihak belajar dari satu sama lain.

Untuk menuju masyarakat adil dan sejahtera, dialog terbuka dan inklusif tiap-tiap individu merupakan fondasi penting dalam membangun kesadaran sosial dan solidaritas yang diperlukan untuk mencapai perubahan.

Selain itu, pendidikan pembebasan juga menekankan pentingnya kesadaran sosial. Freire mengajarkan bahwa pendidikan harus membantu individu memahami hubungan mereka dengan dunia di sekitar mereka dan mengidentifikasi peran mereka dalam transformasi sosial.

Dengan demikian, pendidikan pembebasan tidak hanya membantu individu membebaskan diri dari siklus kemiskinan dan penindasan, tetapi juga membantu mereka untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan merata bagi semua.

Jakarta Kota Global, Masa Depan Cerdas Berawal dari Pendidikan Berkualitas

Menumpas Ketidaksetaraan dan Penindasan

Kerangka yang diperlukan untuk mencapai masyarakat adil dan sejahtera dapat mencakup konsep proses dialog, pemahaman kritis, dan partisipatif. Dialog diartikan tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi tempat untuk membangun kesepahaman yang lebih mendalam tentang realitas sosial yang ada.

Selanjutnya adalah pemikiran kritis. Hal ini merupakan bagian integral dari pendidikan pembebasan yang tidak boleh ditinggalkan. Freire menekankan bahwa pendidikan harus membantu masing-masing individu untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami dan mengkritisi realitas sosial di lingkungan mereka. Termasuk mempertanyakan struktur kekuasaan yang terjadi dalam masyarakat serta mengidentifikasi ketidaksetaraan dan penindasan yang sering terjadi.

Melalui pemikiran yang kritis, individu mungkin lebih bebas dalam mengembangkan kesadaran sosial serta mampu mengambil tindakan yang tepat dalam memerangi ketidaksetaraan.

Elemen penting selanjutnya adalah partisipasi aktif. Freire percaya bahwa pendidikan harus mampu memberdayakan individu untuk bertindak sebagai aktor perubahan dalam masyarakat. Hal ini melibatkan mereka dalam memberikan kesempatan dalam berproses. Dengan cara tersebut, memungkinkan individu untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap perubahan yang mereka inginkan dalam masyarakat.

Integrasi konsep dialog, pemahaman kritis, dan partisipatif dalam pendidikan pembebasan, diharapkan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih sadar akan realitas sosial, aware terhadap ketidaksetaraan, serta pendidikan sehingga mampu menciptakan masyarakat adil dan sejahtera.

Paradoks Pendidikan Tinggi Mengurai Kebobrokan yang Melahirkan Koruptor Bangsa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini