Kawan tahu nggak sih, kalau di Jawa Timur banyak sekali masjid yang cocok dijadikan untuk ibadah raya! Sembari menikmati liburan di wilayah Kawan, tentunya Kawan nggak mau melewatkan kesempatan untuk shalat di masjid yang memorable, bukan? Berikut 5 masjid besar di Jawa Timur yang wajib Kawan kunjungi menjelang hari raya!
Masjid Al Akbar Surabaya
Masjid Al Akbar adalah pilihan yang ideal untuk menjadi pusat ibadah utama karena beberapa faktor. Pertama, sebagai tempat ibadah yang tidak terikat oleh batasan waktu dan tempat, memungkinkan umat Islam untuk beribadah tanpa terikat oleh kendala tersebut.
Selain itu, sebagai pusat kegiatan berdimensi luas, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat pendidikan, budaya, dan simbol kemajuan teknologi di Surabaya. Dengan arsitektur yang unik dan menarik serta berbagai fasilitas yang tersedia, masjid ini juga menarik banyak pengunjung dari dalam dan luar kota.
Baca Juga: Potensi Wisata Religi dari Pelaksanaan Iktikaf di Masjid Istiqlal
Masjid Namira Lamongan
Masjid Namira, yang berlokasi di Jalan Raya Mantup, Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, didirikan oleh pasangan suami-istri yang merupakan pengusaha terkemuka di bidang toko emas, SPBU, dan tambak.
Nama masjid ini diambil dari anak keempat pendiri, Eny Yuli Arifah. Dibangun dengan desain minimalis agar terlihat rapi dan dapat diakses oleh semua kalangan, masjid ini telah beroperasi selama hampir satu dekade.
Terinspirasi oleh Masjidil Haram, Masjid Namira dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk program Warung Subuh Gratis yang menyediakan sarapan bersama setiap Minggu di teras masjid. Dengan sejarah yang menarik dan menjadi destinasi wisata religi di Lamongan, masjid ini menonjol dengan desain minimalisnya yang diiringi oleh interior yang megah dan unik.
Sebagai tempat ibadah dan destinasi wisata religi yang populer di Lamongan, Masjid Namira memenuhi syarat untuk menjadi pusat ibadah raya dengan desain modern, fasilitas lengkap, dan keunikan yang menarik.
Masjid Tiban Malang
Masjid Tiban Malang menjadi pilihan yang tepat sebagai pusat ibadah utama karena beberapa alasan yang kuat.
Pertama, keindahan dan keunikan arsitekturnya, yang mencapai tinggi sekitar 10 lantai dan dihiasi dengan berbagai ornamen dan kaligrafi yang memenuhi dindingnya. Fasilitas yang lengkap seperti tempat istirahat, musala, loket, ruang makan, dan dapur, serta tambahan fasilitas seperti akuarium, kebun binatang mini, dan musala, semakin menambah daya tariknya.
Sejarahnya yang menarik, sebagai hasil dari pembangunan oleh Kiai Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam, sering kali disebut sebagai pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah, menjadi magnet bagi para wisatawan.
Baca Juga: Melihat Akulturasi Budaya Lewat Masjid Layur Semarang yang Berusia Dua Abad
Peranannya sebagai tempat berkumpul umat muslim dan simbol kemajuan teknologi di Malang, dengan berbagai fasilitas seperti perpustakaan, sarana olahraga, dan fasilitas untuk penyelenggaraan akad nikah, menegaskan nilai dan kepentingannya sebagai tempat ibadah yang berkelas dan menginspirasi bagi masyarakat setempat.
Masjid Agung Tuban
Masjid Agung Tuban merupakan salah satu simbol kebanggaan masyarakat setempat dan telah menjadi rumah ibadah muslim dengan sejarah yang kaya. Dibangun pada masa kepemimpinan Bupati Tuban ke-7, Adipati Raden Ario Tedjo, masjid ini telah mengalami beberapa kali pembangunan dan perbaikan. Arsitekturnya yang menawan menampilkan warna yang menarik dan ornamen khas Jawa Klasik.
Sebagai simbol semangat religius masyarakat Tuban, masjid ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pola lengkungan yang menghubungkan tiang-tiangnya dan ornamen khas Jawa Klasik seperti tangga dari kuningan menambah keunikan arsitektur masjid ini. Keberadaannya sebagai tempat ibadah raya sesuai, menggambarkan kualitas tinggi serta sebagai simbol kemajuan teknologi dan kebudayaan di Tuban.
Masjid Cheng Ho
Masjid Muhammad Cheng Ho Di Surabaya merupakan sebuah masjid yang memiliki keunikan arsitektur tersendiri.
Baca Juga: Masjid Gede Mataram Kotagede, Masjid Tertua di Yogyakartaslam
Masjid ini memiliki nuansa Muslim Cina dan didedikasikan untuk Laksamana Muslim Cina terkenal, Zheng He, yang juga dikenal sebagai Cheng Ho.
Didirikan atas inisiatif para sesepuh, penasehat, dan pemimpin komunitas Tionghoa Indonesia (PITI), masjid ini dibangun dengan kombinasi elemen arsitektur dari China, Melayu, dan arsipelago Indonesia.
Masjid ini dianggap sebagai bukti keragaman budaya dan ruang untuk mengekspresikan identitas Cina dan Islam dalam konteks masyarakat Indonesia. Lokasinya berada di Jalan Gading, di area Ketabang Surabaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
