Indonesia Kolaborasi dengan Jerman untuk Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Industri

Indonesia Kolaborasi dengan Jerman untuk Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Industri
info gambar utama

Indonesia dan Jerman terus memperkuat kerja sama yang luas, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk industri yang kompetitif. Kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik yang baik selama tujuh dekade. Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia di Eropa, dengan hubungan diplomatik yang dimulai sejak tahun 1952.

Dalam rangka memperkuat sinergi antara Indonesia dan Jerman, Kementerian Perindustrian, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), menjalin kerja sama dengan Malikal Zentrum Institute (MZI), yang merupakan perwakilan negara dari Lembaga Senior Experten Service (SES) Jerman di Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Industri.

"Ini bertujuan agar SDM yang dihasilkan unit pendidikan vokasi Kemenperin bisa memasuki pasar tenaga kerja Jerman. Selanjutnya, untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dengan sharing keahlian dan keterampilan dari expert Jerman yang kita laksanakan melalui program SES dan Ausbildung yang difasilitasi oleh MZI,” tutur Kepala BPSDMI, Masrokhan di Jakarta, Kamis (4/4) dikutip dari keterangan resmi.

Dalam kerja sama tersebut, beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah pelatihan persiapan untuk mengikuti program Ausbildung di Jerman bagi alumni unit pendidikan vokasi Kementerian Perindustrian, serta promosi peluang kerja di industri Jerman.

Tenaga Kerja Industri Alami Peningkatan Pada Tahun 2023

Lebih dari 300 keahlian bisa dipelajari

Program Ausbildung merupakan sebuah program yang bertujuan untuk melatih profesional yang sesuai dengan standar kebutuhan industri terkini di Jerman. Program ini memiliki durasi sekitar tiga tahun, tergantung pada jurusan atau bidang keahlian yang dipilih oleh peserta.

Ada sekitar 348 jurusan atau bidang keahlian dalam program Ausbildung yang dapat diikuti oleh peserta pelatihan. Selama mengikuti program ini di industri, peserta akan dibimbing oleh mentor profesional yang memiliki sertifikasi Meister.

Pada pertengahan dan akhir program, peserta juga diharuskan mengikuti ujian kompetensi untuk memastikan bahwa mereka mencapai standar kompetensi yang diperlukan dalam industri Jerman. Setelah berhasil lulus, peserta program Ausbildung dapat memilih untuk kembali ke tanah air atau melanjutkan karir mereka di Jerman.

Lalu, Adam Pamma, Direktur Malikal Zentrum Institute (MZI), berbagi pengalamannya mengenai pelaksanaan program SES dari Jerman di Indonesia. Ia menyatakan bahwa tingkat kepuasan pelanggan SES di Indonesia terhadap pendampingan yang diberikan oleh para ahli SES dari Jerman mencapai lebih dari 98 persen.

Selain itu, nota kesepahaman ini juga membuka peluang untuk memfasilitasi kolaborasi antara unit pendidikan vokasi Kemenperin dengan unit pendidikan dan industri di Jerman. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas SDM industri Indonesia di kancah internasional.

“Kami berharap nota kesepahaman yang kita tanda tangani hari ini dapat segera ditindaklanjuti melalui langkah langkah yang lebih konkret. Kami berterima kasih karena telah dilibatkan dalam kerja sama terkait pengembangan SDM industri di Indonesia,” pungkas Adam.

36 Persen Politeknik Negeri Sudah Berstatus BLU

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini