Lebaran menjadi momen spesial bagi umat Islam, khususnya di Indonesia. Selain berkumpulnya para sanak saudara, lebaran juga menjadi momen tersajinya ragam kuliner Nusantara yang legendaris.
Masyarakat Indonesia biasanya menyajikan aneka kue lebaran saat Idulfitri. Aneka kue lebaran yang tersaji di meja menandakan banyaknya khazanah kuliner Indonesia. Makanan-makanan ini bahkan menjadi sajian yang ditunggu-tunggu mengingat keberadaanya yang bersifat tahunan.
Mengapa Opor Ayam dan Ketupat Selalu Bersama saat Lebaran?
Aneka Kue Lebaran Khas Indonesia
Berikut merupakan aneka kue lebaran yang biasa disajikan di tengah masyarakat saat Idulfitri.
Keciput
Keciput merupakan makanan ringan khas Jawa Tengah yang terbuat dari tepung ketan. Keciput kerap disebut sebagai onde-onde mini. Keduanya sama-sama digoreng dan ditaburi dengan biji wijen. Akan tetapi, keciput tidak memiliki isian layaknya onde-onde.
Keciput memiliki rasa yang unik dengan memadukan rasa manis, gurih dan renyah. Meski hanya menggunakan bahan-bahan yang sederhana, membuat keciput ternyata cukup tricky. Jika takaran adonan tidak sesuai, keciput dapat menghasilkan tekstur yang sangat keras sehingga sulit untuk dimakan.
Madu mongso merupakan makanan khas lebaran yang berbentuk seperti dodol. Madu mongso terbuat dari tape ketan hitam. Oleh karena itu, rasa yang dihasilkan cukup unik dengan memadukan unsur manis dan asam.
Makanan madu mongso ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur dan telah menjadi bagian jajanan legendaris asal Indonesia.
Biji Ketapang
.png)
Masyarakat Betawi juga memiliki makanan khas saat lebaran. Kue lebaran dari Betawi ialah biji ketapang. Sesuai namanya, makanan ini berbentuk sedikit lonjong layaknya biji ketapang. Kue ini memiliki rasa yang mengombinasikan unsur manis dan gurih.
Bahan dan proses pembuatan biji ketapang hampir mirip dengan keciput dari Jawa Tengah. Bedanya, keciput menggunakan tepung ketan, sedangkan biji ketapang terbuat dari tepung terigu.
Kue Sapik
.png)
Kue sapik menjadi kue yang ditunggu-tunggu saat lebaran. Sekilas, kue sapik memiliki kemiripan dengan kue semprong. Perbedaan utamanya hanya dilihat dari bentuknya yang tidak digulung.
Kue sapik berbentuk pipih. Saat diangkat dari cetakan pemanggang, kue ini dilipat dan dijepit. Oleh karena itu, kue ini disebut sebagai kue sapik yang berarti kue jepit. Kue ini berasal dari Sumatera Barat.
Kerupuk Pasir Kediri, Oleh-Oleh Lebaran Rendah Kolesterol
Kue Lebaran Bukan Asli Indonesia
Meski banyak aneka jajanan kue lebaran yang dihidangkan saat Idulfitri, ternyata tidak semua kue-kue itu merupakan makanan asli Indonesia. Ada beberapa kue khas lebaran yang merupakan adaptasi dari makanan negara lain.
Nastar
Ternyata, nastar merupakan makanan yang berasal dari Belanda. Nama kue nastar berasal dari ananas dan taart yang artinya kue tar nanas. Nastar menjadi salah satu kue favorit saat lebaran karena rasanya yang kompleks.
Perbaduan kue yang lembut dan manis dengan selai nanas yang sedikit asam membuat kue ini disukai karena tidak mudah bikin enek.
Kastengel
Kastengel juga merupakan kue khas lebaran yang berasal dari Belanda. Tidak heran, Indonesia memang pernah dijajah Belanda sehingga banyak kuliner yang akhirnya diadopsi dan mengalami penyesuaian.
Kastengel dalam bahasa Belanda ditulis dengan ejaan kaasstengels. Kata kaas yang berarti keju dan stengels berarti batangan atau disebut juga cheese fingers. Artinya, kastengel ialah kue kering berbentuk batangan yang ditaburi keju.
Berbeda dengan kue lebaran lainnya yang dominan manis, kastengel memiliki rasa asin gurih yang cukup unik.
Putri Salju
Kue khas lebaran yang bukan berasal dari Indonesia ialah putri salju. Kue ini rupanya populer di kawasan Austria dan Jerman. Putri salju biasanya disajikan saat Hari Raya Natal. Kue ini berbentuk layaknya bulan sabit dengan balutan gula halus putih yang seperti salju. Kue putri salju terasa lembut dan lumer saat dimakan.
7 Kue dan Camilan Lebaran Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
