Toko Roti GO Purwokerto, Inspirasi pada Film Siksa Kubur yang Pernah Dibakar Belanda

Toko Roti GO Purwokerto, Inspirasi pada Film Siksa Kubur yang Pernah Dibakar Belanda
info gambar utama

Film Siksa Kubur garapan Joko Anwar yang saat ini tayang di bioskop tengah membetot perhatian publik. Sampai dengan Jumat (19/4/2024), film horor religi ini telah ditonton sebanyak 2 juta penonton.

Dalam adegan film Siksa Kubur, ada kisah keluarga Sanjaya Arif yang mengelola toko roti berusia 30 tahun bernama Toko Gun. Ternyata toko ini terinspirasi dari Roti Go di Purwokerto, Jawa Tengah.

5 Toko Roti Legendaris di Indonesia, Bikin Rindu!

“Betul. Salah satu inspirasinya,” ujar Joko Anwar di X pada Kamis (18/4/2024).

Toko roti tertua

Toko Roti Go ternyata adalah toko roti legendaris yang berada di Purwokerto. Toko Roti Go bisa dikatakan menjadi toko roti tertua di Indonesia. Bayangkan saja, toko roti ini sudah ada sejak 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Toko roti yang berada di Jalan Jenderal Soedirman Nomor 724 Purwokerto ini dikelola oleh pasangan suami istri Rosani Wiogo dan FX Pararto Widjaja. Rosani Wiogo adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha toko roti leluhurnya.

Nama Toko Go ini diambil dari sosok Go Kwen Ka yang merupakan pendiri toko roti ini. Kakek dari Rosani Wigogo ini merintis usaha Toko Go bersama istrinya, Oei Pak Ke Nio. Hingga kini toko roti ini masih berdiri kokoh.

Berkunjung ke Maison Weiner, Toko Kue yang Telah Berdiri Sejak Zaman Kompeni

Toko roti ini juga mengalami fase kolonial yang diwarnai konflik dan peperangan. Bahkan toko roti ini pernah mengalami keganasan perang di masa penjajahan. Semasa Agresi Militer Belanda II pada 1948, toko tersebut dibakar hingga luluh lantak.

“Menurut cerita orang tua saya, waktu itu toko musnah terbakar hanya menyisakan oven dan alat peracik roti berbahan besi yang kebal dari api. Untungnya seluruh pekerja berhasil menyelamatkan diri,” ujar Rosiani yang dimuat Tribun.

Oven kuno

Meski sempat terbakar, tidak ada yang berubah dari tata letak bangunannya. Toko Roti Go juga tidak mengubah gaya bangunan menjadi terkesan modern. Rosani hanya menambal bagian dinding yang retak termakan usia.

Rosiani mengungkapkan saat ini mereka masih menggunakan mesin oven kuno itu untuk pembuatan roti. Mesin berusia ratusan itu dibangun dengan batu bata tahan api. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi toko roti ini.

Selain itu, pemanggangan dengan cara itu mempengaruhi cita rasa roti yang kuat dengan aroma panggang alami. Jika roti sudah masak, maka akan diambil galah bambu yang dimodifikasi.

Toko Roti Tertua di Indonesia Ada di Banyumas, Inilah Toko Roti Go

Tidak ada penunjuk suhu atau termometer, para pekerja hanya mengandalkan insting saat memanggang roti. Para pekerja seperti sudah paham dengan penggunaan oven tradisional tersebut, seperti memasukan sebentar tangannya ke mulut oven untuk mengetahui panas.

Toko Roti Go tak menggunakan bahan pengawet, pemanis atau bahan kimia. Sejak dulu, Toko Roti Go telah dikenal karena produksi roti manis, roti sobek, dan roti tradisional lainnya. Kini mereka memiliki sekitar 80 varian dan 10 jenis cake.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini