Berkunjung ke Maison Weiner, Toko Kue yang Telah Berdiri Sejak Zaman Kompeni

Berkunjung ke Maison Weiner, Toko Kue yang Telah Berdiri Sejak Zaman Kompeni
info gambar utama

Menjelajahi pusat kuliner di Jakarta sepertinya tidak ada habisnya, salah satunya adalah toko kue jadul. Tempat kuliner ini menjanjikan pengalaman rasa manis, lembut, enak dengan sajian gaya Eropa klasik.

Toko kue jadul yang masih berdiri hingga kini adalah Maison Weiner di Jalan Kramat Nomor 2, Kwitang, Jakarta Pusat. Toko kue yang berdiri pada 1936 ini didirikan oleh Nyonya Lee Liang Mey.

“Paling tua yang di Jakarta karena dulu tuh terpisah antara toko kue dan toko roti. Kalau toko roti bikin roti saja, kalau sekarang sudah bercampur yang jadi toko bakery,” kata Heru Laksana, pemilik Maison Weiner Cake Shop yang dimuat Kompas.

5 Toko Roti Legendaris di Indonesia, Bikin Rindu!

Ketika memasuki toko ini bisa langsung melihat beragam roti terpajang di dekat jendela depan dengan foto-foto kue bertuliskan bahasa Belanda, seperti speltbrood (roti bolu gandum), ontbijtkoek, kattetong (lidah kucing), dan kaasbillen (bola-bola saju).

“Direncanakan lewat toko ini, kamu juga akan memunculkan kembali menu menu Belanda zaman dulu, seperti zandtartkoek, marmerkoek, sous, dan risolius,” kata Heru.

Favorit orang Belanda

Heru yang merupakan generasi ketiga dari Lee Liang Mey mengungkapkan neneknya awalnya membuka Maison Weiner Cake Shop ini karena membantu orang Belanda membuat kue.

“Waktu masih zaman Belanda, dia bantu orang Belanda bikin kue. Kemudian pas sudah bisa, orang Belanda itu bilang kenapa tidak bikin kue saja? Nenek saya bilang tidak ada modal,” katanya.

Orang Belanda itu kemudian menyarankan agar neneknya mencicil membeli peralatan untuk membuat kue. Neneknya kemudian membeli beberapa peralatan kue di Pasar Gambir yang sekarang jadi Lapangan Monas.

Toko Roti Tertua di Indonesia Ada di Banyumas, Inilah Toko Roti Go

Nama Weiner sendiri berasal dari rekan neneknya yang seorang Belanda. Sementara itu Maison memiliki arti toko dalam bahasa Belanda. Bermodal peralatan sederhana itu, toko tersebut kemudian dibuka.

“Ini rumah dari 1930. Waktu nenek saya beli, itu masih hutan semua. Jadi ini rumah orang Belanda dulunya,” tutur Heru.

Meneruskan bisnis

Dia mengungkapkan produk awal dari Maison Weiner Cake Shop adalah kue kering. Dahulu neneknya menjual menggunakan kaleng. Kemudian pada 1970-1980 an, produk di toko kue mulai bervariasi.

“Sampai akhirnya bisa bikin kue, bisa bikin cake sampai akhirnya 1970 itu tiap hari raya, orang bikin cake besar, orang pesan, jadi orang kasih ke teman, kasih ke kenalan itu kasih cake, 1980-an juga masih ya, sama bikin parsel-parsel gitu,” ujarnya.

Heru yang pernah belajar membuat kue selama enam tahun di luar negeri itu banyak melahirkan variasi baru. Total hingga kini sudah ada 80-100 resep dan kue yang diproduksi setiap hari di Maison Weiner Cake Shop.

Inilah Filosofi Buaya dalam Adat Pernikahan Betawi

Beberapa roti dan kue andalan Maison Weiner Cake Shop adalah Ontbijtkoek Wool Roll Bread, dan Roem Horen. Selain itu juga ada roti Sourdough dan roti gluten free yang bisa menjadi varian roti yang ingin dipesan di Maison Weiner Cake Shop.

“Roti saya minimal ada 50 macam, ya mungkin sih antara 80-100 resep setiap hari cuma ada beberapa yang tidak dibuat tiap hari,” jelas Heru.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini