Sosok Pemilik Motor Pertama di Hindia Belanda, Ternyata dari Probolinggo Jatim

Sosok Pemilik Motor Pertama di Hindia Belanda, Ternyata dari Probolinggo Jatim
info gambar utama

Perusahaan Hildebrand und Wolfmuller dari Jerman merupakan produsen sepeda motor pertama di dunia. Mereka memproduksi sepeda motor dan menjualnya secara massal sejak tahun 1894.

Walau berusia pendek, mereka berhasil menjual lebih dari 200 unit sepeda motor. Hal yang menarik pembeli sepeda motor ini merentang jauh hingga Hindia Belanda. Pembelinya seorang masinis pabrik gula di Umbul, Probolinggo bernama John C Potter.

Kisah Janda Jelita yang Pikat Meneer Belanda Kaya Raya dari Linggarjati

Sebagai warga Inggris, Potter melakukan pemesanan langsung sepeda motor dari pabrik Hildebrand und Wolfmuller di Munchen, Jerman. Hal ini membuatnya menjadi orang pertama di Hindia Belanda yang memiliki sepeda motor.

“Kehadiran sepeda motor di tengah masyarakat Hindia Belanda memberikan nuansa modernitas yang kontras dengan kendaraan tradisional seperti delman atau sado yang ditarik oleh kuda,” tulis Haneeza Afra Nur Zhafirah dalam Orang Pertama yang Punya Motor di Indonesia Ternyata Berasal dari Probolinggo Jawa Timur yang dimuat Liputan6.

Dianggap ajaib

Abdul Hakim dalam Jakarta Tempo Doeloe mengungkapkan pemesanan sepeda motor oleh Potter itu mengejutkan pihak Hildebrand und Wolfmuller, apalagi Hindia Belanda terletak di luar wilayah Eropa.

“Meskipun mungkin mereka mengalami kesulitan menemukan letak kota di Jawa Timur pada peta, pemesanan ini menjadi bukti awal minat global terhadap sepeda motor sebagai kendaraan pribadi,” jelasnya.

Kisah Hidup Keluarga Bartels, Penemu Elang Jawa dari Sukabumi

Tetapi kehadiran sepeda motor di Hindia Belanda membuat masyarakat lokal terpapar pada inovasi dan modernisasi transportasi. Sepeda motor saat itu merupakan simbol kemajuan teknologi dan jadi alternatif mobilitas yang lebih efisien dan modern.

Potter dianggap ajaib karena kendaraannya mampu beroperasi tanpa perlu menggunakan rantai, kopling, magnet, baterai, atau seutas kabel pun. Peralatan yang dimiliki hanya terdiri dari dua silinder horizontal dan dua tabung pemanas, dengan bahan bakar berupa bensin.

“Sebelum dapat dioperasikan, motor ini harus dihidupkan terlebih dahulu selama 20 menit,” urainya.

Masuk museum

Pada tahun 1932, bangkai sepeda motor pertama di Hindia Belanda kembali ditemukan. Bagian-bagian kendaraan tersebar di sudut bengkel milik Potter. Dibantu oleh Angkatan Laut Belanda di Surabaya, bangkai kendaraan yang berkarat ini bisa disusun kembali.

Ketika Bus Pantura Cirebon-Jakarta Jadi Primadona pada Era Hindia Belanda

Setelah diperbaiki, sepeda motor milik Potter itu sempat ditempatkan di kantor redaksi mingguan De Motor hingga kemudian dipindahkan ke museum lalu lintas di Surabaya hingga sekarang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini