Pemanfaatan Air Rebusan Daun Sungkai untuk Pasien Hipertensi

Pemanfaatan Air Rebusan Daun Sungkai untuk Pasien Hipertensi
info gambar utama

Di Indonesia saat ini, banyak kasus orang yang didera berbagai penyakit serius, seperti diabetes melitus, kolesterol, stroke, dan hipertensi. Di antara penyakit tersebut, penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia adalah hipertensi.

Menurut Riskesdas (2018), prevalensi atau jumlah penduduk Indonesia yang mengalami hipertensi adalah sebanyak 34,1 % dengan presentase tertinggi terdapat di kota Kalimantan.

Sedangkan menurut WHO atau World Health Organization (2023) di dunia lebih dari 30% populasi orang dewasa mengalami hipertensi.

Hipertensi merupakan suatu keadaan di mana tekanan darah yang seseorang miliki berada di atas batas normal, yaitu untuk sistolik ≥120 mmHg dan untuk diastolik ≥80 mmHg. Sistolik adalah suatu tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh dan diastolik adalah tekanaan saat otot relaksasi dan menerima darah kembali dari seluruh tubuh.

Cara Mengaktifkan Kembali BPJS Kesehatan bagi Mahasiswa 21 Tahun

Hipertensi, The Silent Disease

Penyakit hipertensi dikenal dengan sebutan the silent disease. Maksudnya adalah penderita hipertensi kebanyakan tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi sebelum terjadi komplikasi dan sebelum dirinya melakukan pemeriksaan tekanan darah.

Hipertensi ini dapat menyebabkan kematian. Sebab, jika dibiarkan akan bertambah parah dan dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal kronik.

Oleh karena itu, sebelum kondisi ini bertambah parah, harus segera diatasi dengan mengonsumsi makanan dan meminum obat-obatan yang dapat menurunkan nilai tekanan darah di dalam tubuh. Obat-obatan yang dimaksudkan di sini dapat berupa obat dari dokter maupun yang berasal dari alam.

Tekanan darah mengalami peningkatanan disebabkan oleh beberapa faktor risiko, di antaranya yaitu:

  1. Umur
  2. Jenis kelamin
  3. Riwayat keluarga
  4. Genetik
  5. Obesitas
  6. Gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi lemak jenuh, dan kebiasaan konsumsi alkohol)
  7. Konsumsi garam yang berlebihan

Hipertensi adalah penyakit keturunan yang susah untuk disembuhkan, tetapi dapat dilakukan pengendalian terhadap kenaikan tekanan darah. Salah satu tujuan pengendalian ini adalah untuk mencegah efek lebih lanjut yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Karena itu, tekanan darah perlu diperhatikan agar dapat mencapai nilai normal 120/80 mmHg.

World Health Organization atau WHO telah merekomendasikannya dengan pengobatan tradisional atau back to nature dengan memanfaatkan potensi bahan alam yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan obat sintetik. Pengobatan dengan menggunakan bahan alam ini dapat memperkecil terjadinya efek samping.

Menilik Rokok Elektrik, Bom Waktu Kesehatan Masyarakat Indonesia

Daun Sungkai, Obat Tradisional untuk Hipertensi

Salah satu obat yang berasal dari alam dan dapat menurunkan tekanan darah di dalam tubuh adalah daun sungkai. Air rebusan daun sungkai ini dipercaya dapat menurunkan jumlah tekanan darah didalam tubuh.

Daun sungkai merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak ditemukan di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Secara empiris, daun sungkai digunakan sebagi obat pilek, obat demam, obat cacing, obat sariawan dan pencuci mulut untuk mencegah penyakit gigi.

Daun sungkai ini bukan termasuk tumbuhan baru di dalam dunia pengobatan herbal. Beberapa peneliti telah mengungkapkan bahwa daun tersebut memiiki beragam manfaat utuk kesehatan seperti antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antimalaria.

Sistem imun pada pasien penderita hipertensi sering kali menurun, karena itulah seduhan air rebusan daun sungkai bisa diberikan untuk mengatasi hal tersebut.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa di dalam daun sungkai ini terdapat beberapa kandungan senyawa, yaitu flavonoid, alkoloid, saponin, tanin, steroid, dan fenolik. Kandungan flavonoid pada daun sungkai digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi.

Selain itu, Flavonoid dan tanin juga berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh.

Kandungan senyawa aktif sungkai, yaitu fenolik dan flavonoid yang dapat memberikan manfaat pada regulasi tekanan darah dalam memperbaiki kegunaan endotel pembuluh darah dan meningkatkan produksi NO (Nitric Oxide). Kemudian, flavonoid ini akan mempengaruhi kerja angiostensin Converting Enzym (ACE), yang di mana ACE ini berperan dalam vasodilatasi sehingga tahanan perifer menurun, sehingga tekanan darah dalam tubuh juga akan menurun.

Untuk pengobatan hipertensi, Kawan GNFI tidak dianjurkan untuk bergantung dengan pengobatan alami saja, tetapi juga melakukan kontrol pengobatan ke rumah sakit. Selain itu, selama pengobatan hipertensi, Kawan GNFI juga harus mengimbanginya dengan pola hidup sehat.

Jauhi segala hal pemicu yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti menghindari makanan yang mengandung garam dan minuman yang bersoda.

Bangga, Indonesia Akan Segera Produksi Alat Kesehatan Dialiser

Cara Pengolahan Daun Sungkai:

  1. Cuci daun sungkai sebanyak 3 sampai 7 lembar;
  2. Setelah itu, rebus daun sungkai yang sudah dibersihkan menggunakan air sebanyak 2 gelas;
  3. Kemudian didihkan sampai air rebusan berkurang setengah;
  4. Saring air rebusan, kemudian air siap diminum. Air rebusan ini dapat diminum 2 kali sehari, yaitu dipagi dan sore hari.

Referensi: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini