Sekolah Adiwiyata, Pendidikan Lingkungan Hidup yang akan Dikenalkan di World Water Forum

Sekolah Adiwiyata, Pendidikan Lingkungan Hidup yang akan Dikenalkan di World Water Forum
info gambar utama

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia akan mengenalkan program Sekolah Adiwiyata pada helatan 10th World Water Forum yang akan diadakan di Nusa Dua, Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024 nanti.

Sekolah Adiwiyata merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan upaya pemahaman pembelajaran dan pendidikan lingkungan hidup lewat sekolah.

Saat ini sudah ada ribuan sekolah di Indonesia yang menjalankan program yang dicanangkan oleh KLHK Indonesia tersebut.

Penerapan Sekolah Adiwiyata yang erat kaitannya dengan lingkungan hidup menjadi alasan program ini akan dikenalkan dalam helatan 10th World Water Forum mendatang.

Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut tentang program Sekolah Adiwiyata yang akan dikenalkan oleh KLHK pada gelaran 10th World Water Forum tersebut?

Subak, Sistem Irigasi di Bali yang akan diperkenalkan di World Water Forum ke-10

Mengenal Sekolah Adiwiyata

Ilustrasi Sekolah Adiwiyata yang akan dikenalkan KLHK Indonesia pada 10th World Water Forum © Unplash/Ramadhani Rafid
info gambar

Jika dilihat dari pengertiannya, kata 'Adiwiyata' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai penghargaan pemerintah yang diberikan kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup.

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa Sekolah Adiwiyata merupakan lembaga pendidikan yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas kepeduliannya terhadap lingkungan hidup.

Pada dasarnya, program ini merupakan perwujudan dari penerapan pendidikan berkelanjutan yang berbasis lingkungan hidup.

Dalam taraf internasional, program ini dikenal juga dengan sebutan Eco School yang pertama kali dikenalkan oleh Foundation of Environmental Education (FEE) pada 1994 lalu.

Penerapan program pendidikan berbasis lingkungan hidup ini sendiri bertujuan untuk melibatkan para generasi muda agar bisa peduli terhadap situasi alam yang terjadi pada saat ini.

Di Indonesia sendiri, program Sekolah Adiwiyata sudah berjalan belasan tahun sejak pertama kali dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan pada 2006 silam, seperti yang dikutip dari artikel Mirza Desfandi dalam Jurnal Sosio Didaktika.

Dalam penerapannya, terdapat dua prinsip utama yang mesti dimiliki oleh sekolah yang menjalankan program ini, yakni partisipatif dan berkelanjutan.

Prinsip partisipatif bertujuan agar sekolah terlibat dalam manajemen setiap program yang dijalankan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.

Sementara itu, prinsip berkelanjutan bertujuan agar program ini bisa dijalankan secara terus menerus dengan terencana.

Beberapa kegiatan yang dijalankan oleh Sekolah Adiwiyata di antaranya pengolahan limbah, penerapan sekolah sehat, bank sampah, dan lainnya.

Kegiatan ini diharapkan bisa mewujudkan sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya menjaga kondisi lingkungan hidup yang ada di sekitarnya.

Zero Delta Q, Solusi Indonesia pada 10th World Water Forum untuk Atasi Banjir

Dikenalkan KLHK pada 10th World Water Forum

Penerapan program Sekolah Adiwiyata bisa berjalan lancar dan berkembang pesat sejak pertama kali dirilis.

Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sinta Saptarina Soemiarno menjelaskan bahwa pada saat ini sudah ada 28 ribuan sekolah yang menjalankan program ini.

Padahal pada saat program ini pertama kali dirilis pada 2006 lalu, hanya ada 10 sekolah yang menjadi percontohan untuk menjalankan hal tersebut.

"Sekolah Adiwiyata 17 tahun yang lalu hanya 10 sekolah contoh, dan hanya di Pulau Jawa. Sekarang ada 28.270 sekolah di seluruh Indonesia," jelas Sinta Saptarina Soemiarno, dilansir dari laman media.worldwaterforum.org.

Keberhasilan inilah yang membuat KLHK akan mengenalkan program Sekolah Adiwiyata ini pada helatan 10th World Water Forum nanti.

Terlebih, pembahasan ini sesuai dengan empat isu utama yang akan didiskusikan oleh para peserta yang hadir dalam gelaran konferensi internasional tersebut.

Pengenalan program ini dalam helatan 10th World Water Forum bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkenalkan program pendidikan lingkungan hidup yang sudah dijalankan kepada dunia.

"Jadi kita pamerkan ke dunia, bahwa melalui pendidikan lingkungan, kami juga berusaha menanamkan empati atau aktivitas (ramah) lingkungan kepada anak-anak di sekolah," jelas Sinta Saptarina Soemiarno dikutip dari laman yang sama.

Sumber:
- https://media.worldwaterforum.org/id/contents/berita-660eb081009d7/klhk-kenalkan-sekolah-adiwiyata-di-world-water-forum-66384ee42e3eb
- Desfandi, Mirza. (2015). "Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program Adiwiyata." Jurnal Sosio Didaktika, 2 (1), hal. 31-37.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini