Sosok Elang Harpy, Elang Terbesar di Dunia yang Punya Habitat di Papua

Sosok Elang Harpy, Elang Terbesar di Dunia yang Punya Habitat di Papua
info gambar utama

Foto elang harpy harpy pernah mengagetkan publik karena punya ukuran besar, hampir sebesar rata-rata manusia. Tetapi ada fakta yang menarik, elang harpy ternyata ada juga di wilayah Indonesia.

Dimuat dari Detik, elang terbesar yang ada di dunia ini memiliki dua jenis, yakni The American dan The Papuan di Papua. Perbedaannya ada di bulu kepala yaitu The Papuan terdapat bulu lebih besar dibandingkan The American.

Kisah Hidup Keluarga Bartels, Penemu Elang Jawa dari Sukabumi

Berdasarkan penjelasan di laman Bird Life International, hewan ini adalah spesies endemik Papua dan kadang bisa ditemukan di hampir setiap bagian pulau, dari semenanjung Papua Indonesia di barat hingga ke seluruh Papua Nugini di timur.

Hutan hujan tropis adalah habitat asli utama yang dihuni elang papua. Tetapi mereka juga akan memanfaatkan hutan semak musim dan hutan kering. Beberapa penelitian menunjukkan, mereka bersarang di pohon hutan besar, setiap dua tahun sekali.

Elang besar

Elang papua memiliki nama latin Harpyopsis novaeguineae yang merupakan burung pemangsa berukuran besar. Dia juga dikenal dengan beberapa nama lain, termasuk elang harpy papua, rajawali papua, elang new guinea, atau elang kapul.

Elang papua adalah raptor yang sangat besar. Betina sedikit lebih besar dari jantan dengan perbedaan ukuran hingga 34 persen, panjang totalnya berkisar antara 75 hingga 90 cm. Lebar sayapnya relatif pendek tetapi lebar, yakni 121 hingga 157 cm.

'Penguasa Langit Jawa' Menetas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Elang harpy papua tidak memiliki tubuh sebesar saudaranya yang ada di Amerika Latin. Ukuran tubuh dari elang ini rata-rata 1,6 hingga 2,4 kg. Berbeda dengan The American yang massa tubuhnya mencapai 4-9 kg.

Makanan elang papua pada umumnya mamalia seperti possum, kuskus, walabi, kanguru pohon, anjing, dan babi. Burung ini juga mengejar mangsanya dengan berlari dan melompat di tanah, atau melompat di atas cabang dan batang.

Terancam

Elang papua pada umumnya kawin pada akhir musim penghujan sampai musim kemarau atau sekitar bulan April sampai Agustus. Elang papua menggunakan sarang yang terbuat dari ranting dan dedaunan.

Keberadaan elang papua cukup terancam karena populasinya sekitar 2.500 hingga 9.999 ekor (2001). Tetapi sekarang tidak ada data mengenai wilayah atau total produksi secara pasti, karena hal ini dipengaruhi kepadatan penduduk.

Kisah Hidup Keluarga Bartels, Penemu Elang Jawa dari Sukabumi

Fauna ini terancam juga karena perusakan habitat oleh penggundulan hutan serta perburuan. Karena populasinya yang kecil dan menurun, spesies ini telah diklasifikasikan sebagai fauna rentan punah oleh IUCN.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini