Tur Kota Berlanjutan di Surabaya: Tren Baru Wisata yang Lebih Peduli Lingkungan

Tur Kota Berlanjutan di Surabaya: Tren Baru Wisata yang Lebih Peduli Lingkungan
info gambar utama

Tren tur seiring berkembangnya zaman semakin berubah ke arah yang lebih baik. Jika dahulu tur hanya bertujuan untuk bersenang-senang dengan mengunjungi tempat bermain, pemandangan, museum, atau wisata religi, kini tur berkembang lebih dari itu.

Seperti yang dilakukan oleh Carbon Addons dan Sebumi. Dua start up peduli lingkungan ini menciptakan tur dengan konsep yang baru, yakni tur kota berkelanjutan. Apa bedanya tur kota berkelanjutan dengan tur lainnya?

Tur kota berkelanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengeksplorasi sudut-sudut suatu kota, utamanya yang berpotensi menjadi smart city. Tur kota berkelanjutan ini akan menjelajahi kota dengan cara unik, yakni dengan jalan kaki, naik kendaraan umum, hingga naik perahu.

Kombinasi berjalan kaki, penggunaan perahu bersama, dan pemakaian transportasi umum melalui Suroboyo Bus ini bertujuan untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan selama tur.

Tur dengan jarak 3.5 km ini tercatat menghasilkan 5.34 kg CO2e per rombongan yang berisi 25 orang. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan pemakaian transportasi pribadi, seperti motor yang menghasilkan sebesar 12.67 kg CO2e dan mobil pribadi sebesar 19.52 kg CO2e.

RI Gandeng Kerja Sama Fiji, Bikin Produk Bambu Berkelanjutan

Saat ini, tur kota berkelanjutan baru diadakan di Kota Pahlawan, Surabaya. Selain bagian dari smart city, Surabaya merupakan kota yang kaya akan sejarah juga memiliki keberanian untuk menata kota ke arah yang lebih progresif.

Tur kota bertema "From Heroic Story to Sustainability: Innovate for a Resilient Smart City” ini menjadi angkah awal dalam menggali dan menyebarluaskan potensi Surabaya sebagai kota pintar (smart city) yang tangguh kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, peserta nantinya juga berkesempatan memahami lebih dalam tentang upaya yang tengah dilakukan oleh Surabaya untuk menciptakan kota yang keberlanjutan. Harapannya, para peserta menjadi bagian yang pro aktif dan turut terlibat dalam pembangunan kota tersebut.

“Selain memberikan pemahaman yang lebih baik tentang upaya keberlanjutan yang sedang dilakukan oleh Surabaya, tur ini juga bertujuan untuk menginspirasi masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan visi Surabaya sebagai kota pintar yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Founder & CEO Carbon Addons, Mohammad Naufal.

Tren Fast Food: Langkah Menuju Konsumsi Cepat Saji yang Berkelanjutan

Kegiatan dalam Tur Kota Berkelanjutan

Carbon Addons dan Sebumi selaku penggerak tur kota berkelanjutan telah menyiapkan ragam kegiatan menarik bagi para peserta. Para peserta terlebih dahulu mengunjungi Taman Prestasi untuk mendapatkan pemahaman terkait Surabaya Sustainable City Tour. Para peserta juga diajak untuk lebih dekat dengan visi Surabaya untuk menjadi kota pintar yang tangguh.

Saat ini, Surabaya tengah menerapkan enam pilar keberlanjutan yang menjadi fokus utama, yaitu ekonomi cerdas (smart economy), lingkungan berkelanjutan (smart environment), pemerintahan berbasis teknologi (smart governance), ruang pengembangan komunitas (smart community), partisipasi masyarakat (smart people), dan transportasi publik terintegrasi (smart mobility).

Penjelasan dan pemahaman enam pilar tersebut kepada para peserta dilakukan dengan cara wisata edukasi, yakni mengunjungi tempat bersejarah dan tempat-tempat ikonik di Surabaya, termasuk Susur Sungai Kalimas, Museum Pendidikan, Gedung Cak Durasim, Mal Pelayanan Publik Siola, Koridor Coworking Space, Command Center 112, dan Alun-alun Surabaya.

Misalnya saja Commad Center 112. Command Center 112 merupakan salah satu bukti bagaimana Surabaya mampu menyulap teknologi untuk dapat digunakan sebagai alat meningkatkan respon darurat dan ke keamanan kota secara keseluruhan. Surabaya menciptakan kota yang lebih aman dan tangguh menggunakan pendekatan berbasis teknologi.

Keunikan lain yang dimiliki Surabaya ialah Suroboyo Bus memiliki fasilitas pembayaran tiket menggunakan sampah botol plastik. Metode ini menjadi ciri khas moda transportasi Kota Surabaya yang tidak dimiliki oleh transportasi publik kota lain.

Rencana Pengadaan Kereta Tanpa Rel di IKN untuk Mewujudkan Smart City

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini