Minum jamu adalah budaya orang Indonesia yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang guna menjaga kesehatan tubuh. Tetapi seiring perkembangan zaman, budaya ini semakin sulit dijumpai bahkan penjual jamu gendong susah ditemui.
Tetapi ada produk jamu yang malah diincar oleh banyak masyarakat yaitu Jamu Jeng Minul. Jamu yang berasal dari Pati ini mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan kemasan kontemporer, seperti botol kaca maupun plastik.
Resep Beras Kencur, Minuman Herbal Indonesia Kaya Manfaat
Dimuat dari Solopos, Indah Susanti membangun usaha ini sejak tahun 2017. Pertama kali Indah membuat jamu agar anaknya bisa nafsu makan. Saat itu, dirinya membuat jamu temulawak yang bisa diterima lidah anaknya.
“Karena the power of kepepet, bisa jadi juga. Kalau jamu temulawak pada umumnya, sesuai resep leluhur, lebih didominasi rasa pahit. Namun saya buat konsep jamu milenial. Bagaimana agar jamu bisa diterima anak muda tanpa ada mindset bahwa rasanya pahit,” jelasnya yang dimuat Tribun.
Mengembangkan usaha
Setelah sekian lama membuat jamu untuk pribadi, Indah lalu mengembangkan produknya agar manfaatnya bisa dirasakan orang lain. Dia mencoba menitipkan jamu buatannya ke toko-toko dengan sistem konsinyasi.
Karena mendapatkan respon positif, Indah lalu mencoba mengembangkan usaha pada 2017. Saat itu Indah membuat tiga jenis produk jamu siap minum, yakni temulawak, kunyit asam, dan beras kencur.
15 Minuman dan Jamu Tradisional Indonesia Penambah Imunitas, Cocok untuk Teman Begadang!
Indah mengambil bahan baku dari petani lokal di Kecamatan Gembong dan Tlogowungu. Dia juga langsung mengurus izin Pangan Industri Rumah Tangga (PRIT) atas produknya yang dia beri merek Jeng Minul.
“Jeng merupakan sapaan untuk mbok jamu. Sapaan jeng dipilih karena dekat dengan kalangan milenial. Adapun minul merupakan akronim dari kata minuman tradisional,” ucapnya.
Membuka kedai
Pada 2023 lalu, Indah kemudian membuka kedai bernama Terase Jeng Minul Pati. Kedai yang berlokasi di Jalan Diponegoro nomor 103C Pati ini menyajikan banyak pilihan wedang kombinasi rempah dengan harga mulai Rp9 ribu.
Di antaranya jakencruk yang merupakan kombinasi jahe, kecur, dan jeruk. Kombinasi ada jasernis, campuran jahe, sereh, dan jeruk nipis. Lalu ada japare yang mengandung komposisi jahe, pandan, dan sereh.
Mencicipi Air Nira, Minuman Tradisional dari Getah Palma yang Kian Langka
Selain itu, masih banyak menu pilihan wedang rempah tradisional lainnya yang jumlah totalnya ada 13 varian. Salah satu menu andalan dari kedai ini adalah STMJ Bakar yang merupakan singkatan dari susu, telur, madu, dan jahe.
“Minuman rempah ini kan memang sudah ada sejak leluhur kita. Jadi kita teruskan warisan leluhur ini. Apalagi, minuman rempah ini kan memiliki banyak khasiat untuk kesehatan,” ujarnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News