Jepang Pinjamkan Rp14,5 Triliun untuk Proyek MRT Jakarta Jalur Timur-Barat

Jepang Pinjamkan Rp14,5 Triliun untuk Proyek MRT Jakarta Jalur Timur-Barat
info gambar utama

Jepang menggelontorkan pinjaman sebesar 140,699 miliar Yen atau setara Rp14,5 triliun untuk proyek kereta Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta jalur Timur—Barat Fase 1 Tahap 1. Kontrak tersebut diresmikan dengan penandatanganan pertukaran nota oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani.

Menurut catatan GNFI, MRT Jakarta koridor Timur—Barat bakal terbentang sejauh 84,1 kilometer (km) dari Balaraja, Tangerang, hingga Cikarang, Bekasi. Pengerjaan proyek ini terbagi menjadi empat tahap.

Fase 1 Tahap 1 rute Tomang—Medan Satria akan dibangun sepanjang 30,1 km, lalu Fase 1 Tahap 2 Kembangan—Tomang sepanjang 9,2 km, Fase 2 Timur Medan Satria—Cikarang sepanjang 20,5 km, dan Fase 2 Barat Kembangan—Balaraja sepanjang 29,9 km.

Jepang Menang Tender Proyek MRT Jakarta Fase 2A, Kontrak Rp4 Triliun

Pada tahap awal pembangunan Fase 1 Tahap 1, MRT Jakarta jalur Timur—Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Pada tahap ini, akan dibangun juga depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km.

“MRT Jakarta koridor Timur—Barat akan terintegrasi dengan koridor Utara—Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun,” ungkap Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, Sabtu (11/11/2023).

Sejak jalur Utara—Selatan Jakarta beroperasi perdana pada 24 Maret 2019 dengan bantuan ODA Jepang, MRT menjadi transportasi penting yang mendukung kegiatan ekonomi dan kehidupan sehari-hari warga Jakarta. Pembangunan jalur baru dari timur ke barat akan semakin mengurangi kemacetan lalu lintas, memperbaiki iklim investasi, mengurangi dampak lingkungan, dan menunjukkan tindakan melawan perubahan iklim.

“Selain itu juga, akan memberikan keamanan, ketepatan waktu, dan kenyamanan yang sama seperti jalur yang telah ada, sehingga transportasi umum dapat diakses oleh lebih banyak orang,” tulis Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang untuk Indonesia dalam keterangan resmi.

RI dan Jepang Bakal Bangun MRT Balaraja-Cikarang Sejauh 84 KM

Pinjaman itu diberikan Jepang di bawah program Special Terms for Economic Partnership (STEP) untuk membantu pemerintah Indonesia mengembangkan sistem kereta api perkotaan berkecepatan tinggi. Dalam proyek ini, teknologi Jepang akan digunakan untuk konstruksi terowongan bawah tanah, sarana perkeretaapian, dan sistem persinyalan.

Kedubes Jepang untuk Indonesia memaparkan sejumlah syarat pinjaman ini, di antaranya: suku bunga 0,3 persen, termasuk 0,2 persen per tahun untuk konsultan; masa pengembalian 40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun; dan ketentuan pengadaan yang mengikat.

“Melalui pengimplementasian rencana ini, akan dapat menjawab peningkatan permintaan transportasi dan peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum,” tandas pernyataan tersebut.

Konser Coldplay Picu Jumlah Penumpang MRT Terbanyak dalam Sejarah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini