RI dan Jepang Bakal Bangun MRT Balaraja-Cikarang Sejauh 84 KM

RI dan Jepang Bakal Bangun MRT Balaraja-Cikarang Sejauh 84 KM
info gambar utama

Pemerintah Indonesia bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) akan segera membangun jalur Moda Raya Terpadu (MRT) Koridor Timur–Barat fase 1 tahap 1. Kedua pihak telah menandatangani risalah pembahasan penilaian (Minutes of Discussion/MoD of Appraisal Mission) proyek di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menerangkan, usai MoD diteken, Kemenhub RI melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) bakal menyelesaikan kelengkapan administrasi proyek ini secepatnya.

“Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai, sehingga proses pengembangan MRT Timur—Barat dapat segera dimulai pada 2024,” ujar dia setelah penandatanganan MoD.

Risal menjelaskan bahwa MRT Jakarta koridor Timur—Barat bakal terbentang sejauh 84,1 kilometer (km) dari Balaraja, Tangerang, hingga Cikarang, Bekasi. Pengerjaan proyek ini akan terbagi menjadi empat tahap.

Jumlah Penumpang Meningkat, MRT Jakarta Adakan Kembali Gerbong Khusus Wanita

Fase 1 Tahap 1 rute Tomang—Medan Satria akan dibangun sepanjang 30,1 km, lalu Fase 1 Tahap 2 Kembangan—Tomang sepanjang 9,2 km, Fase 2 Timur Medan Satria—Cikarang sepanjang 20,5 km, dan Fase 2 Barat Kembangan—Balaraja sepanjang 29,9 km.

“MRT Jakarta koridor Timur—Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara—Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun,” pungkasnya.

Pada tahap awal pembangunan Fase 1 Tahap 1, MRT Jakarta koridor Timur—Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Pada tahap ini, akan dibangun juga depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km.

Sementara itu, Menhub RI Budi Karya Sumadi menuturkan, pembangunan MRT sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah pengguna.

Menurutnya, selain pinjaman lunak atau soft loan, skema pendanaan kreatif lainnya juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Dia pun berharap, kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang di sektor perkeretaapian akan semakin banyak.

“Saya sangat berharap proyek MRT koridor Timur—Barat ini dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat,” ucap Budi.

Becak Siantar, Transportasi Bersejarah Sejak Perang Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
IM
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini