Jepang Menang Tender Proyek MRT Jakarta Fase 2A, Kontrak Rp4 Triliun

Jepang Menang Tender Proyek MRT Jakarta Fase 2A, Kontrak Rp4 Triliun
info gambar utama

Perusahaan asal Jepang, Sojitz Corporation, resmi memenangkan tender proyek pemasangan rel dan pengiriman sistem kereta api terintegrasi untuk pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A. Pimpinan PT MRT Jakarta dan Sojitz telah meneken paket kontrak CP205 senilai 45 miliar Yen atau setara Rp4,2 triliun di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2023).

Melalui proyek ini, MRT Jakarta akan memperpanjang jalur Utara-Selatan sejauh 5,8 kilometer untuk menghubungkan Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Kota di Jakarta Pusat. Sesuai kontrak, Sojitz akan melakukan rekayasa, pengadaan, dan pemasangan sistem kontak listrik aliran atas, gardu induk, pintu tepi peron, rel, distribusi daya, persinyalan, dan sistem komunikasi, serta menjalankan Kontrol Pengawasan dan Akuisisi Data (SCADA).

“Rencananya, periode kontrak CP205 berlangsung selama 75 bulan hingga akhir 2029,” ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat sebelum tandatangani kontrak.

50 Tahun RI Impor KRL dari Jepang, Kini Beralih ke China

Sojitz dalam pernyataan tertulis menerangkan, Jepang mendukung pembiayaan proyek MRT Jakarta melalui pinjaman Official Development Assistance berbasis yen. Dana itu diberikan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) di bawah program Special Terms for Economic Partnership (STEP).

Jalur Utara-Selatan mulai beroperasi sebagai sistem kereta bawah tanah pertama di Indonesia pada 24 Maret 2019. Selain memperpanjang jalur tersebut, kini MRT Jakarta pun berencana membangun jalur kereta bawah tanah dari Timur ke Barat

"Tentunya, proyek pembangunan internasional ini diharapkan terus berlanjut dan semoga proyeknya bisa menghubungkan jalur Timur-Barat dan sebaliknya," tutur Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Hingga 25 Maret 2024, progres konstruksi fase 2A telah mencapai 33,36 persen. MRT Jakarta menguraikan, paket CP201 Thamrin—Monas sudah rampung 74,02 persen, CP202 Harmoni—Mangga Besar 28,34 persen, dan CP203 Glodok—Kota 49,97 persen. Kemudian, paket CP206, yaitu pengadaan kereta, telah memasuki tahap penyusunan proposal dan klarifikasi calon bidder. Lalun, CP207, yaitu sistem pembayaran (automatic fare collection) telah memasuki tahap penyusunan dokumen tender.

“PT MRT Jakarta menargetkan operasional fase 2A secara bertahap, yaitu Bundaran HI—Monas pada 2027 dan Harmoni—Kota pada 2030,” tulis humas MRT Jakarta.

RI dan Jepang Bakal Bangun MRT Balaraja-Cikarang Sejauh 84 KM

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini