Mitos Calon Pengantin yang Dilarang Melintas Jembatan Cikembang Ciamis

Mitos Calon Pengantin yang Dilarang Melintas Jembatan Cikembang Ciamis
info gambar utama

Dusun Bangbayang Kidul, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis memiliki mitos bagi pasangan pengantin. Ada kepercayaan yang melarang pasangan pengantin melintasi Jembatan Cikembang, Sungai Cikembang.

Kepala Desa Bangbayang Asep Riky Darmawan mengatakan apabila calon pengantin melanggar larangan itu maka rumah tangganya tidak akan langgeng atau cerai. Cerita ini sudah dipercaya secara turun temurun.

Kisah Kabupaten Ciamis: Warisan Trah Padjajaran yang Sebelumnya Bernama Galuh

“Memang mitosnya seperti itu, ada pantangan calon pengantin melintasi Jembatan Cikembang. Kalau memaksa maka rumah tangganya tidak akan langgeng. Sejak saya kecil itu sudah ada,” ujarnya yang dimuat Detik.

Asep menyebut kepercayaan itu bukan hanya isapan jempol belaka. Karena entah kebetulan atau tidak, sudah banyak bukti pasangan pengantin yang memaksa melewati jembatan itu malah bercerai.

“Yang saya tahu lebih dari 5 pasangan suami istri, menikah memaksa lewat jembatan berakhir dengan perceraian, mungkin juga sudah takdirnya. Padahal sudah diingatkan oleh sesepuh jangan lewat sana,” jelasnya.

Tidak ada yang berani langgar

Karena adanya bukti itu, masyarakat Bangbayang yang akan menikah tidak berani melanggar. Asep menyebut walau jaraknya lebih dekat, para pengantin lebih memilih memutar jauh daripada melintasi jembatan.

“Jadi ketika seserahan, rombongan pengantin bisa lewat jembatan. Kecuali calon pengantinnya harus memutar lewat Buniseuri atau Cieruh, yang penting tidak lewat jembatan itu. Kadang si calon pengantinnya itu naik ojek,” katanya.

Misteri Sosok Dempol Lenang dari Ciamis yang Jahil kepada Anak-anak

Karena kisah ini, Asep merencanakan untuk membuat buku sejarah Desa Bangbayang, salah satunya mengenai mitos larangan calon pengantin melintasi Jembatan Cikembang yang dipatuhi hingga kini.

“Sampai detik ini cerita pantangan atau larangan itu masih dipatuhi masyarakat,” tegasnya.

Berawal dari peuntas

Kasi Kesejahteraan Desa Banbayang Nana Sobana menjelaskan awalnya jembatan itu terbuat dari bambu dan kayu kelapa berbentuk segitiga. Kemudian tahun 1973, jembatan mulai dibangun tetapi mitosnya sudah muncul.

“Jadi mitos itu, ketika ada orang peuntas, Bangbayang Kidul menikah, tapi rumah tangganya tidak lama. Kemudian ada sesepuh yang menyebut kalau menikah langgeng syaratnya jangan melintasi jembatan Cikembang,” ungkap Nana.

Sempat Diduga Candi, Ini Penjelasan Misteri Susunan Batu Raksasa di Ciamis

Seiring waktu, lanjutnya ada beberapa warga yang tetap mematuhi mitos ini. Namun tak sedikit warga yang melanggar mitos ini. Karena itulah ada beberapa pengantin yang melintas kemudian berpisah.

“Memang bukan seorang dua orang, tapi yang saya tahu itu sudah 7 pasangan. Kebetulan atau tidak, itu waktu tahun 2021 ada pasangan menikah lewat sana dan sekarang sudah cerai. Kalau faktor perceraiannya bisa karena ada orang ketiga, atau tidak cocok juga karena faktor ekonomi,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini