Program Perbaikan Kualitas Air Sungai Citarum di World Water Forum

Program Perbaikan Kualitas Air Sungai Citarum di World Water Forum
info gambar utama

Kawan GNFI, World Water Forum tahun 2024 yang berlangsung di Bali Indonesia akan menghadirkan kemeriahan yang berbeda dengan acara World Water Forum tahun sebelumnya.

Salah satu kemeriahan acara World Water tahun 2024 ini akan ada program baru yang dilakukan Pemerintah Indonesia, yaitu memperkenalkan program perbaikan kualitas air Sungai Citarum. Adanya program ini dimaksudkan agar menjadi contoh pengelolaan sumber daya air dalam World Water Forum ke-10.

Program tersebut disampaikan M Saleh yang merupakan salah satu anggota Panitia Nasional 10th World Water Forum dalam acara Road to 10th World Water Forum dengan tajuk Water for Humans and Nature; Water Quality Improvement, Sanitation, and Drinking Water for All di Posko Sektor 6 Citarum Bandung.

Pada kesempatan ini M Saleh mengatakan program Citarum Harum pada World Water Forum sudah direncanakan sebagai contoh keberhasilan pengelolaan sumber daya air. Program tersebut dari tahun 2018 dengan tujuan agar kualitas air Sungai Citarum meningkat lebih baik.

Sosok Keramat Morea, Belut Raksasa Sang Penjaga Mata Air Sungai Waiselaka

Adapun strategi yang dilakukan supaya Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diatasi dengan cara mengelola limbah sampah yang tidak boleh dibuang sembarangan ke sungai. Hal tersebut dikatakan Tanozisochi Lase selaku Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR.

Pada sekarang ini Kementerian PUPR melakukan kerja sama dengan Kemenko Marves merintis pengembangan pengelolaan air limbah domestik di wilayah Citarum.

Penataan DAS Citarum

Cara Penataan DAS Citarum dengan cara yang signifikan diawali dengan perbaikan badan sungai, pembangunan terowongan dengan tujuan kapasitas sungai meningkat, adanya permukiman baru untuk warga yang direlokasi, dan cara terakhir pengolahan air limbah dan sampah permukaan dan penegakan hukum.

Langkah yang dilakukan Kementerian PUPR mendukung program ini dengan cara pengelolaan limbah cair dan padat di sepanjang sungai dan permukiman, dan juga mengendalikan banjir di sekitar daerah hilir. Infrastruktur juga ikut dibangun, yaitu normalisasi kali mati dari tahun 2019 dengan 5 lokasi, yaitu Kali Mati Dara Ulin, Mahmud, Bojong Soang, Sapan, dan Cisangkuy.

Kerja sama lain Kementerian PUPR dan TNI melakukan berbagai kegiatan seperti pengerukan sendimen, penanaman pohon, pembibitan tanaman, sosialisasi, dan patroli.

Sungai Citarum berada di kaki Gunung Wayang, Kabupaten Bandung, terbentang sepanjang 297 kilometer dengan hulu di Situ Cisanti, dan bermuara di Pantai Utara Pulau Jawa, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Air tak Menyatu, Ini Keindahan Fenomena Pertemuan Sungai dan Danau Toba

Fungsi DAS Sungai Citarum adalah sebagai sumber air baku untuk air minum, juga sumber air irigasi untuk ratusan ribu hektare sawah dan juga sebagai pembangkit listrik untuk Pulau Jawa dan Bali. Selain itu, ada juga tiga waduk di sungai ini, yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur.

Kementerian PUPR meraih pencapaiannya pada tahun 2018 telah menyelesaikan pembangunan Kolam Retensi Cieuntung dengan luas 4,75 hektare daya tampung 190 ribu meter kubik lokasi di Kecamatan Baleendah. Pada penyelesaian pembangunan ini memakai tiga unit pompa untuk mengendalikan banjir memiliki kapasitas 3,5 meter kubik per detik ditambah satu unit pompa harian memiliki kapasitas 1,5 meter kubik per detik.

Fungsi tampungan air buatan supaya debit banjir Citarum berkurang karena dapat berdampak buruk pada daerah Dayeuhkolot dan Baleendah.

Selain itu, dilakukan pembangunan Kolam Retensi Andir dan polder-polder berfungsi untuk tampungan mengendalikan banjir di Kabupaten Bandung.

Fakta Menarik Sungai Mahakam, Habitat Mamalia Air Langka Indonesia

Sumber:

https://www.inews.id/amp/news/nasional/citarum-harum-jadi-showcase-penanganan-konservasi-sungai-di-world-water-forum-ke-10/2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini