Menilik Sejarah Kota Balikpapan sebagai Kota Minyak Melalui Rumah Dahor Heritage

Menilik Sejarah Kota Balikpapan sebagai Kota Minyak Melalui Rumah Dahor Heritage
info gambar utama

Sejarah Kota Balikpapan sebagai pusat industri minyak tercermin melalui sebuah situs cagar budaya yang dikenal sebagai Rumah Dahor Heritage. Tempat ini bukan sekadar menjadi saksi bisu perkembangan industri minyak. Namun, juga menjadi penanda berharga tentang gaya hidup dan nilai-nilai masyarakat Balikpapan pada masa lampau.

Sebelum berkembang hingga kota yang maju dan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara seperti saat ini, di masa lampau, Kota Balikpapan dikenal sebagai wilayah sumur minyak. Kemudian, bertransformasi menjadi pusat penampungan dan pengolahan minyak bumi.

Selain itu, kota ini juga berperan sebagai pusat operasional perusahaan Belanda dan perusahaan asing lainnya. Oleh karena itu, Kota Balikpapan kemudian dijadikan sebagai pusat administrasi perkantoran. Pada tahun 1919, Balikpapan telah menjadi pusat industri pengolahan minyak yang dioperasikan oleh De Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), anak perusahaan gabungan Royal Dutch dan Shell Companies yang sekarang dikenal sebagai Shell.

De Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), mendatangkan pekerja kontrak dari etnis Tionghoa dan Pribumi untuk mengelola kilang minyak, dan dengan hasil pengeboran yang memuaskan. Mereka mengembangkan kota dengan membangun fasilitas dan perumahan untuk pekerja, yang dikenal sebagai Rumah Dahor. Nama Dahor sendiri diambil dari sumur minyak BPM di daerah Tabalong, Kalimantan Selatan, pada 1930—1939 yang berbatasan dengan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Suku Togutil : Asal, Tradisi, Pencaharian, dan Rumah Adat

Rumah Dahor Heritage yang terletak di Jalan Dahor Nomor 1, Baru Ilir, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, difungsikan sejak tahun 1920 dan digunakan sebagai rumah dinas dengan berbagai strata kepegawaian, termasuk pegawai tinggi, administrasi, dan produksi.

Rumah ini tidak hanya terdiri dari satu rumah saja, tetapi Rumah Dahor adalah sebuah kompleks perumahan yang awalnya terdiri dari 27 unit rumah panggung, tetapi saat ini hanya terdiri dari 9 (Sembilan) unit.

Unit rumah panggung tersebut berkurang karena adanya perluasan kilang minyak Pertamina Balikpapan. Saat ini, Rumah Dahor Heritage telah mengalami transformasi fungsional sebagai museum, taman baca mini, dan perpustakaan yang di Kelola oleh PT. Pertamina Persero.

Dengan kesederhanaannya, Rumah Dahor menyimpan kearifan lokal yang luar biasa. Hal tersebut telihat dari setiap elemen kayu dan batu yang membentuk struktur kokoh pada rumah tersebut.

Walaupun demikian, Rumah Dahor Heritage menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah, yaitu sejarah pengeboran minyak pertama di Balikpapan dan juga masa perebutan wilayah Balikpapan oleh Belanda dan Jepang selama Perang Dunia II. Di mana di dalam dokumentasi di dalam museum Rumah Dahor Heritage menceritakan tentang konflik militer yang berlangsung dengan sengit, melibatkan pasukan sekutu dan Jepang yang menjajah Kota Balikpapan.

Pertempuran pada masa perang dunia tersebut menyebabkan kerugian besar baik dalam hal korban manusia maupun harta benda di Kota Balikpapan. Salah satu area pertempuran yang sangat memprihatinkan terletak di sepanjang pesisir Pantai Lamaru, Bagian Timur Kota Balikpapan.

Oleh karena pentingnya museum Rumah Dahor Heritage ini, masyarakat, pemerintah dan pengelola harus saling menjaga dan mendukung dalam pelesatian cagar budaya ini agar tetap lestarinya kearifan lokal Kota Balikpapan hingga masa mendatang.

Kearifan Lokal dalam Rumah Dahor Heritage

Rumah Dahor Heritage merupakan sebuah peninggalan sejarah yang masih menunjukkan bentuk asli dan telah difungsikan sebagai Museum. Rumah Dahor Heritage ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Keputusan Wali Kota Balikpapan No. 188.45-318/2011 pada tanggal 14 November 2011.

7 Rumah Adat Kalimantan yang Menarik, Ada Memiliki Panjang 150 Meter

Kearifan lokal Kota Balikpapan tergambar pada gaya arsitektur Rumah Dahor Heritage. Bangunan Rumah Dahor Heritage adalah rumah berbentuk rumah panggung yang merupakan salah satu ciri khas rumah adat di pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur dan juga terpengaruh oleh gaya bangunan Eropa.

Berdasarkan informasi dari pegiat komunitas, sejarah alasan dipilihnya model bangunan bergaya rumah panggung dikarenakan pada masa lampau wilayah ini berada di wilayah pesisir laut.

Hal tersebut dengan tujuan agar air laut tidak masuk ke dalam rumah. Pada masa lampau, rumah ini hanya ditutup menggunakan kayu besar sebagai palang pintu sebagai bentuk pengamanan rumah

Rumah Dahor Heritage memiliki bentuk yang kotak dengan atap kerucut yang terbuat dari sirap dan tingginya melebihi tanah bangunan. Jendela di rumah ini memiliki tinggi hampir dua meter, yang mana ukuran tersebut setara dengan dua kali ukuran manusia dewasa.

Pintu dan jendela rumah panggung ini dihiasi dengan banyak kaca di setiap sisi yang menambah ciri khas ornamen Belanda. Di depan rumah, terdapat pagar kecil yang dibuat dari bilah bambu atau kayu yang dihiasi dengan gaya rumah panggung. Rumah-rumah ini kemudian dicat dengan campuran warna hijau dan kuning gading.

Hingga saat ini, Rumah Dahor Heritage masih tetap berdiri dengan kokoh meskipun telah berusia lebih dari satu abad, karena dibangun menggunakan kayu-kayu besar yang terpilih. Pemilihan kayu sebagai bahan utama untuk rumah panggung ini dipertimbangkan karena kayu memiliki keunggulan sebagai material yang lebih ringan. Namun, tetap memberikan kekokohan saat proses pembangunan.

Meskipun demikian, pondasi rumah tetap menggunakan struktur batu setinggi satu meter untuk memberikan kekuatan tambahan pada struktur bangunan tersebut. Pada zaman dulu, bagian bawah rumah dimanfaatkan sebagai Gudang. Namun, saat ini sering menjadi tempat bermain untuk anak-anak yang berkunjung ke Rumah Dahor Heritage.

Upaya Pelestarian Rumah Dahor Heritage

Rumah Dahor, merupakan kekayaan negara yang dikelola oleh Pertamina. Pengelolaannya dilakukan oleh relawan yang tergabung dalam Komunitas Dahor Heritage Balikpapan. Selanjutnya, terbentuklah Komunitas Dahor Heritage Balikpapan dengan tujuan menjaga keberlanjutan Rumah Dahor sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Balikpapan.

Pertamina, selaku pengelola, bersinergi dengan Komunitas Dahor Heritage dalam upaya pemeliharaan rumah museum ini, yang menjadi daya tarik bagi warga Balikpapan.

Rumah Betang, Rumah Adat Khas Kalimantan Tengah

Dengan potensi yang dimilikinya, Rumah Dahor Heritage telah diangkat menjadi tujuan wisata edukatif yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun dari luar daerah.

Dengan terus menyebarkan pengetahuan sejarah kepada masyarakat lokal, kita dapat menciptakan apresiasi yang lebih dalam terhadap sejarah Rumah Dahor Heritage yang menggambarkan sejarah industri minyak di Kota Balikpapan yang menjadi sebuah ciri identitas kota.

Pemerintah setempat dan semua warga Balikpapan turut bertanggung jawab dalam upaya mempertahankan cagar budaya ini. Dengan menjaga dan merawat Rumah Dahor Heritage, pemerintah dan masyarakat telah turut andil dalam menjaga warisan budaya dan kearifan lokal ini untuk generasi selanjutnya.

Oleh karena itu, menjaga dan merawat Rumah Dahor eritage ini tidak hanya memelihara bangunan fisik, tetapi juga memelihara kisah dan makna yang tersembunyi di dalamnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

R
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini