Bentuknya yang unik menyerupai piramida, teksturnya yang kenyal, dan rasa manis gurih dari isian gula merah dan kelapa parut, menjadikannya kudapan istimewa yang digemari banyak orang.
Lebih dari sekadar jajanan, Lapek Bugih memiliki makna budaya yang lekat dengan tradisi masyarakat Minangkabau.
Kue ini sering dijumpai dalam berbagai acara adat, seperti Maanta Pabukoan di bulan Ramadan, alek gadang nagari (pesta rakyat), dan baralek (pernikahan). Kehadirannya tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan.