Ini Dia 7 Situs Ramsar di Indonesia Yang Kamu Perlu Tahu

Ini Dia 7 Situs Ramsar di Indonesia Yang Kamu Perlu Tahu
info gambar utama

Situs Ramsar merupakan kawasan-kawasan yang ditetapkan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah di dunia. Penetapan Ramsar Site ini merupakan bentuk dari Konvensi Ramsar (The Convention on Wetlands of International Importance, especially as Waterfowl Habitat) yaitu perjanjian internasional untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan.

Lahan basah merupakan salah satu aset lingkungan yang penting sebab lahan ini dihidupi dan ditinggali oleh sejumlah besar jenis-jenis tumbuhan dan satwa. Situs Ramsar merupakan bagian terpadu dari keberlangsungan dan peradaban manusia, sebab lokasi lahan basah selalu memiliki air, makanan, perlindungan dan kebutuhan-kebutuhan yang diperulkan peradaban.

Baca juga: Taman Nasional di Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia

Sampai saat ini telah terdapat 169 negara yang menjadi anggota dalam jaringan konservasi lahan basah, dengan total luas wilayah lahan basah yang dilindungi seluas 210 juta hektar yang terbagi dalam 2208 situs. Indonesia sendiri termasuk dalam keanggotaan setelah adanya ratifikasi Konvensi Ramsar pada tahun 1991. Meskipun Indonesia memiliki puluhan lokasi lahan basah namun baru tujuh situs ramsar yang termasuk dalam jaringan internasional tersebut.

Berikut tujuh situs ramsar yang telah dimiliki Indonesia.

1. Pulau Rambut

Caption (Sumber Gambar)

Situs Ramsar milik Indonesia ini berada di utara Jakarta tepatnya berada di kepulauan Seribu. Secara umum situs ramsar Pulau Rambut didominasi vegetasi berupa pohon bakau. Di wilayah ini tercatat terdapat 54 spesies burung dan 6 spesies reptil. Wilayah ini secara resmi merupakan suaka margasatwa.

2. Berbak

Caption (Sumber Gambar)

Berbak tidak hanya dikenal sebagai Taman Nasional, namun juga ditetapkan sebagai salah satu situs ramsar yang dimiliki oleh Indonesia. Taman nasional yang terletak di Jambi ini terdapat 53 spesies mamalia, 284 spesies vegetasi, 345 spesies burung.

Menurut data Dephut, Wilayah TN Berbak terkenal memiliki koleksi jenis palem hias paling kaya di Indonesia. Termasuk diklaim sebagai wilayah konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara.

3. Sembilang

Caption (Sumber Gambar)

Situs ramsar yang satu ini terletak di Sumatra Selatan dan tidak jauh dari lokasi situs ramsar Taman Nasional Berbak yang berada di Jambi. Taman Nasional Sembilang ini ditetapkan sebagai Taman Nasional yang memiliki kekayaan jenis spesies burung terbanyak di dunia dengan jumlah mencapai 143 spesies. Di lokasi ini hidup 31 spesies mamalia, beberapa diantaranya merupakan spesies langka yang sangat dilindungi seperti Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera.

4. Danau Sentarum

Caption (Sumber Gambar)

Situs yang ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak tahun 1999 ini berada di aliran Sungai Kapuas yang ada di Pontionak. Meski ditetapkan sebagai taman nasional, di danau ini masih diperbolehkan untuk dilakukan aktifitas budidaya ikan musiman. Danau Sentarum juga menjadi habitat asli dari ikan hias populer seperti arowana.

5. Rawa Aopa Watumohae

Caption (Sumber Gambar)

Situs Ramsar yang satu ini terbilang paling unik di Indonesia, sebab memiliki kombinasi alam yang cukup berbeda dengan lokasi lainnya, yakni berupa perbaduan antara rawa, savana dan hutan hujan. Terletak di Kendari Sulawesi Tenggara, taman nasional ini menjadi rumah bagi 155 jenis burung termasuk di dalamnya adalah burung endemik yang terkenal di Indonesia seperti Maleo dan Merpati Hitam Sulawesi.

6. Wasur

Caption (Sumber Gambar)

Wilayah yang menjadi situs ramsar ini terletak di ujung timur Indonesia. Lokasinya masih sangat terpencil dan jarang dijamah manusia. Didominasi oleh savana dan rawa, Taman Nasional Wasur dihuni 120 spesies burung dan dijuluki sebagai Serengiti Papua

7. Tanjung Puting

Caption (Sumber Gambar)

Situs Ramsar yang terakhir berada di Taman Nasional Tanjung Puting. Lokasinya berada di tenggara Kotawaringin. Mayoritas wilayahnya berupa hutan rawa air tawar dan hutan mangrove. Wilayah ini menjadi lokasi konservasi yang penting karena menjadi habitat bagi spesies ikonik kalimantan, Orang Utan.


Sumber :
Sumber Gambar :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini