Simposium PPI Dunia Angkat Isu Bonus Demografi Indonesia 2030

Simposium PPI Dunia Angkat Isu Bonus Demografi Indonesia 2030
info gambar utama

Konvensi dan Simposium Perhimpunan Pelajar Dunia (PPI Dunia/OISAA) diselenggarakan di University of Warwick, Inggris pada Senin (24/7) hingga Rabu (26/7).

Acara ini menjadi symposium PPI Dunia kesembilan yang diselenggarakan oleh PPI Dunia dan dihadiri oleh 500 mahasiswa dan sarjana Indonesia yang merepresentasi lebih dari 100 negara serta 1.500 mahasiswa dan sarjana yang sedang menuntut ilmu di seluruh pelosok dunia.

Tahun ini, PPI-UK menggabungkan dua acara besar PPI-UK dan PPI Dunia menjadi prakarsa akbar ISIC-SI 2017. Duta Besa Indonesia untuk Inggris, Republik Irlandia, dan IMO Dr. Rizal Sukma hadir untuk meresmika acara tersebut.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Republik Irlandia, dan IMO Dr. Rizal Sukma dalam Pembukaan ISIC-SI. Foto: PPI Dunia
info gambar

Acara itu mempertemukan berbagai mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di luar negeri dan tempat untuk mahasiswa Indonesia tersebut bertukar pikiran dan mengkontribusikan pengetahuan mereka untuk menghasilkan butir-butir rekomendasi Simposium Internasional PPI Dunia.

Penyelenggaraan ISIC-SI 2017 memulai diskusi bertema “Memacu Potensi Nasional Indonesia Menuju Tahun 2030” yang diusung dengan harapan agar dapat memberikan bekal wawasan kepada pelajar, mahasiswa serta sarjana Indonesia yang nantinya dapat membantu mereka bertarung di wilayah ilmu yang mereka geluti di kancah Internasional.

Simposium Internasional PPI Dunia 2017. Foto: PPI Dunia
info gambar

Seluruh peserta menghadiri seminar yang dibawakan oleh public figure serta pemerintah Indonesia. Sudirman Said yang merupakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan topik “Indonesia’s Demographic Boost in 2030.”

Terkait tema tersebut,Ketua Penyelenggara ISIC-SI 2017 Samuel Leonardo menyampaikan, “tema tersebut diangkat dalam rangka mempersiapkan diri kita menghadapi tantangan bonus demografi di tahun 2030 di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai tingkat 70% dibanding jumlah penduduk usia non produktif.”

Kegiatan budaya di ISIC-SI 2017. Foto: PPI Dunia
info gambar

Samuel Leonardo menyandang predikat Summa Cum Laude – First class honour dari University of Oxford tahun lalu dan saat ini sedang menempuh PhD di bidang teknik kimia pada universitas yang sama.

Panitia pelaksana ISIC-SI 2017 menyediakan berbagai kegiatan, seperti diskusi panel, workshop, konser kesenian, serta kegiatan budaya lainnya. Upaya ini diharapkan dapat membuka wawasan para mahasiswa serta sarjana Indonesia dalam memahami beragam topik.

Topik yang dibahas antara lain Wirausaha dan Start-up, Kota yang Berkelanjutan, Seni dan Budaya, Politik Indonesia, Masa Depan Indonesia Sisi Finansial, dan Pembelajaran ke Depan.

ISIC-SI 2017. Foto: PPI Dunia
info gambar

Gala Cultural Night yang diadakan pada hari pertama untuk mempromosikan budaya Indonesia juga mengundang soloist Indonesia, Tulus, sebagai salah satu bintang tamunya.

Pada Breakout Sessions Simposium Internasional PPI Dunia, para pakar di bidangnya tampil sebagai pembicara di antaranya Walikota Surabaya: Tri Rismaharini pada Sesi Pembangunan, sedangkan pada Sesi Kewirausahaan tampil CEO GE Indonesia: Handry Satriago dan penulis buku ‘Laskar Pelangi,’ Andrea Hirata berbagi serba-serbi dunia Sastra.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini