Penantian 12 Tahun Emas Bulutangkis Tunggal Putra di Asian Games

Penantian 12 Tahun Emas Bulutangkis Tunggal Putra di Asian Games
info gambar utama

Jonatan Christie, Tunggal putra Indonesia raih medali emas. Jojo, demikian ia akrab disapa mengalahkan pebulutangkis Chinese Taipei Chou Tien Chen pada laga final, di Istora Senayan, Jakarta.

Jonatan Christie menjawab penantian Indonesia selama 12 tahun. Medali emas pada nomor tunggal putra terakhir kali didapatkan Taufik Hidayat pada 2006 lalu.

Pada laga final, Jonatan harus pontang – panting untuk meladeni perlawanan Chou Tien. Jonatan butuh tiga set untuk meraih kemenangan. Jojo yang mendapat dukungan dari suporter, bertarung habis – habisan.

Jojo memenangi gim pertama dengan skor 21 – 18. Pada gim kedua Jojo mendapat perlawan yang tak kalah sengit. Jojo dipaksa bermain di gim ketiga setelah dikalahkan juara Singapura Terbuka 2018 ini dengan skor 20 – 22.

Seakan ingin membalaskan dendam sahabatnya Anthony Ginting yang dikalahkan Chou di semifinal. Jojo bermain gemilang di gim ketiga.

Dengan diiringi sorakan penonton di Istora, Jonatan berhasil unggul jauh dari Chou. Meskipun Chou sempat menambah beberapa poin, namun itu tidak ada artinya.

Jojo mengakhiri pertandingan dengan skor 21 – 15. Jojo melakukan selebrasi dengan membuka bajunya. Penonton berteriak menggemakan nama sang juara di kandangnya sendiri.

Di usianya yang masih 20 tahun. Jojo sudah menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Pebulutangkis asal Jakarta ini bergabung dengan pelatnas pada 2013 lalu.

Perjuangannya bukan tanpa hambatan. Jojo kerap mendapat cibiran lantaran performanya.

"Sebelum Asian Games saya benar-benar merasa ada di bawah, bisa dibilang terpuruk. Banyak yang komen negatif. Itu yang saya rasakan. Sudah berusaha tetapi kenapa hasilnya belum ada? Setelah lepas beban ini dan jadi juara Asian Games, sangat senang dan saya bisa membuktikan bahwa saya masih bisa," ungkapnya kepada Antara.

Dukungan dari keluarga dan rekan – rekannya tampaknya mampu menguatkan Jonatan. Pencapaiannya meraih medali emas ternyata juga merupakan impian sang ayah.

"Kemarin papa ingetin lagi, karena dari dulu cita-cita papa mau mengumandangkan Indonesia Raya, jadi dia pesan saya 'tolong jadi juara' biar bisa mengumandangkan Indonesia Raya," ungkap Jonatan.

Sumber: antaranews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini